*******
Claire bergegas pergi dan menaiki kendaraan umum yang biasanya lewat di jalan raya.
"mang sma smanvour ya ! " ucapnya pada sopir angkot.
"Okey siip neng "
Claire awalnya tidak menyadari bahwa orang-orang yang ada di dalam angkot dari tadi melirik ke arahnya, setelah tahu claire mulai merasa agak sedikit risih serta heran.
"orang-orang ini kenapa sih ?
masak ngeliatin orang sampe bola matanya mau keluar gitu..!! dasar orang-orang aneh. " ujarnya dalam hati.
Claire berfikir bahwa pakaian yang dikenakannya saat itu masih di level sewajarnya, oleh karena itu dia tidak begitu mempedulikan orang orang yang dari tadi memperhatikannya. Padahal sebenarnya orang orang itu merasa takjub dengan kecantikannya.
"oke yang rute smanvour silahkan turun !!
"oh udah sampai ya , ini mang ongkosnya ! " claire segera turn dari kendaraan umum itu.
"makasih neng,, cantik pisan euy.. hati-hati ya neng jalannya" goda sang supir.
Claire perlahan berjalan ke gerbang sekolah SmanVour yang begitu besar dan terkenal. Dan mendadak zesra muncul dari belakang, membuatnya yang saat itu sedang terpanah dengan keindahan sekolah SmanVour jadi sangat kaget.
" woi claire !! udah telat malah ngelamun disini.. ayo buruan masuk tadi aku dengar pengumuman kalo kuota murid baru cuma kesisa 3lagi " ujar zesra
"wah wah serius zes.. ayoo cepet temanin aku, dimana zes ruang pendaftarannya ?"
"itu gedung yang sebelah kanan.. kamu lari duluan deh, aku capek banget nih dari tadi mondar mandir nyariin kamu "
"okelah kalau gitu aku duluan ya,, bye ,, jangan lupa nyusul ya zes "
ujar claire sambil berjalan dengan cepat.
Saat claire sampai di bagian pendaftaran. Ternyata pendaftaran kuota murid baru sudah penuh dan para guru yang bertugas mengumpulkan semua berkas murid juga tengah bersiap siap untuk pergi.
"bukk..bukk.. tunggu bentar buk !! " ujar claire menahan kepergian salah satu guru disana. sebut saja buk suli.
" ya nak ada apa ?
Apa ada sesuatu yang lupa kau berikan " tanya buk suli.
" Tidak buk,, justru saya baru mau ngantar berkas pendaftaran saya sebagai siswa baru buk "
" aduhh,, maaf nak kamu telat !! tadi sisa kuotanya cuma tinggal 3orang , tapi sekarang udah penuh , udah di umumin sama pihak sekolah juga tadi kan ? Apa kamu tidak mendengarnya ? "
"yang bener buk.. tolonglah buk saya cuma mau masuk ke sekolah ini buk,, ini berkas saya semuanya , tolong dilihat sekali saja bukk !! "
" Nilai saya semua bagus buk,, pliss bukk tolong saya sekali ini saja!!"
" Maaf nak tetap gak bisa , walau nilai kamu bagus tapi kamu telat mendaftar..!!"
" Atau kamu mau beli kursi untuk masuk sekolah ini, biayanya sedikit mahal sih sekitar 8 juta !!"
" Haaaaaa 8 jutaa ???" claire tampak kaget.
Claire terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh buk suli tentang biaya masuk sekolah disana. Dia merasa hilang akal dan tidak tau harus berbuat apa.
" Gimana nak , kamu mau ?? "
kalau iya kamu bisa bayar uang muka dulu 2,5juta , sisanya bisa setelah kamu masuk sekolah " jelas buk suli lagi.
Claire berfikir bahwa kesalahan yang dibuatnya kali ini benar benar berakibat fatal untuk masa depannya.
" nak kamu jangan kelamaan mikirnya,, masih banyak yang harus ibu kerjakan.. kalau kamu mau pikir-pikir dulu boleh, silahkan cari ibu nanti di ruangan guru"
"ibu pergi dulu !!" ucap buk seli sembari berjalan pergi.
30 menit telah berlalu. Seorang wanita duduk disebuah bangku taman yang ada di halaman sekolah SmanVour. Dia tampak sedang menangis, ketika zesra memperthatikannya dengan seksama ternyata itu adalah sahabatnya claire. Zesra heran apa yang dilakukan claire disana.
" Claire... heyy.. claire !! "
kamu kenapa ? kok kamu nangis ? ada apa ? cerita dong !!"
"kamu udah masukin pendaftarannya kan ?" tanya zesra terlihat bingung.
Claire yang saat itu tidak tau harus berbuat apa hanya bisa menangis dan memeluk zesra.
" Huuu....zesraaaa.. aku harus bagaimana ? " ujar claire sambil memeluk zesra.
" Makanya aku tanya apa yang terjadi padamu ? "
" Bukankah tadi kau pergi mengantarkan perkas pendaftaranmu ? Lalu apa yang kau lakukan disini ? " ucap zesra mencoba mencari tau alasan claire menangis.
Setelah merasa sedikit tenang, Claire lalu mengatakan semuanya kepada zesra.
"ya ampun,, princes ku yang malang !!"
jadi sekarang bagaimana ? apa yang akan kamu lakukan ? " ujar zesra.
" aku juga bingung banget sekarang zes,, kamu tau kan papa mamaku sekarang lagi diluar kota ? bagaimana caraku mengatakannya, pasti mereka sangat kecewa melihat keteledoranku ini "
Demi menyambung hidup, orang tua Claire harus bekerja ke kota orang untuk mendapatkan uang agar bisa membiayai sekolahnya. bu mila mama nya claire bekerja sebagai pelayan di sebuah toko roti. Sedangkan Papanya kadang menjadi driver ojol dan diselingi sebagai tukang angkat barang di sebuah toko harian dan adik bungsu claire juga kadang pergi membantu mamanya bekerja di toko roti.
" Hmmmm,, kamu yang sabar ya claire. Pasti ada jalan keluarnya kok,, kamu harus tenang !! "
Tiba-tiba Seorang lelaki paruh baya yang menggunakan pakaian rapi dan berjalan dengan tegas menghampiri mereka. Sebut saja dia pak marcel, Pak marcel adalah seorang pengusaha sukses yang terlahir dari keluarga konglomerat.
" Permisi maaf menggannggu waktu kalian. Bukannya saya mau ikut campur urusan kalian. Tetapi saya perhatikan dari tadi sepertinya kalian lagi ada masalah ! "
"kalau boleh tau ada apa ya ? kenapa kamu dari tadi menangis ? "
Pak marcel memang seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan sikapnya yang rendah hati dan selalu menolong orang orang yang membutuhkan bantuannya. Dia bersikap baik dan sangat dihargai semua bawahannya. Claire menceritakan apa yang barusaja terjadi kepada pak marcel. Dia mengakui kecerobohannya itu yang membuatnya menjadi tidak tau harus bagaimana sekarang ini.
" Ohh,, jadi begitu ceritanya "
" Boleh saya lihat semua berkas nilainya ? " ucap pak marcel sembari mengulurkan tangannya.
Saat claire memberikan berkasnya kepada pak marcel, dia terlihat sangat putus asa. Pak marcel membalik lembat demi lembar berkas yang ada di tangannya. Dan sekitar beberapa menit kemudian dia mengeluarkan sebuah ponsel yang berada di saku jas yang tengah dikenakannya. Tidak lama setelah itu ponsel yang saat itu masih di genggamnya berdering.
" Hallo,, ya pak.. "
Bagaimana bapak sudah melihat pesan yang barusaja saya kirim ? oke baik-baik pak terimakasih ya " kemudian dia menutup panggilannya.
"Wah,, sayang sekali ya, Padahal nilai kamu bagus semua. Tapi kamu justru terlambat mengikuti pendaftaran. Hemmm Setahu saya semua pendaftaran masuk SMA juga berakhir hari ini. Apa kalian sudah tau ? "
Claire sangat syok mendengar ucapan pak marcel barusan. Bagaimana mungkin dia hanya fokus mendaftarkan diri pada satu sekolah saja tanpa mempertimbangkan kemungkinan kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Contohnya saja seperti saat ini. Hilang lah sudah harapan claire untuk menyambung pendidikannya. Usaha serta perjuangannya belajar dengan gigih sebelumnya kini menjadi sia-sia.
" Astaga,, benarkah itu paman ? " ucap claire dengan bibir gemetar.
" Iya itu informasi yang akurat, kenapa kamu tidak memilih membeli sebuah bangku untuk bisa masuk di sekolah ini saja ? "
" Dimana orang tuamu ? coba beritahu mereka dulu, apa nanti solusi dari mereka ? " ujar pak marcel.
" Tidak,, aku tidak bisa memberitahu mereka paman, aku.... aku tidak bisa " sahut claire dengan air mata yang mulai megalir penuh penyesalan.
Pak marcel terlihat sangat kasihan pada claire. Karena dia juga memiliki sepasang anak yang ia besarkan dengan penuh kasih sayang. Melihat claire yang saat ini dalam keadaan tidak bisa berbuat apa-apa , dia mulai memahami bahwa mungkin saja anak perempuan yang tengah berada di hadapannya kini memiliki kondisi ekonomi keluarga yang sulit. Itulah sebabnya dia tidak bisa mengatakannya secara langsung.
" Bagaimana ini , Apa yang sudah aku lakukan ,, aku udah gak ada harapan lagi buat lanjutin sekolah.. pasti orangtuaku sangat kecewa dan sedih mendengarnya " ucap claire sembari tertunduk dan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Mendengar ucapan claire saat itu zesra dan pak marcel yang berada di sana ikut sedih melihat kondisinya. Zesra adalah sahabat claire sejak dia duduk di bangku SD, sebagai teman dia sangat ingin membantu claire, tapi dia tidak mempunyai uang atau tabungan yang cukup untuk di berikan pada claire. Keluarganya sendiripun hidup pas pasan. Zesra menatap claire dengan mata berkaca kaca.
" Hei nak,, siapa nama kamu tadi ? "
" Clara , ee oh claire kan namamu ? "
" Saya barusan mendapat info juga, kalau masih ada satu sekolah yang masih membuka pendaftaran sampai siang ini. Jika kamu benar benar ingin melanjutkan pendidikan kamu bisa mencoba pergi ke sana "
Pak marcel merasa bahawa claire adalah anak perempuan yang sangat mengerti dengan keluarganya. Melihat dari karakter claire saat itu, pak marcel bisa menebak kalau claire adalah anak yang mandiri dan juga sangat gigih menuntut ilmu. Pak marcel memberitahukan kepada claire bahwa kesempatan emas tidak datang dua kali.
" Jadi paman apa nama sekolah yang harus kami datangi itu ? " tanya claire dengan penuh harapan.
" SMA LEONDEFOR , Kalian bisa kesana sekarang juga jika tidak ingin kehilangan kesempatan untuk kedua kalinya "
( after reading please like and comments gais. Big thanks 🙏🏻 )
*By me: sandrassi~*