Chereads / Heart of Freedom / Chapter 13 - Preparation for Death

Chapter 13 - Preparation for Death

Keesokan harinya, mereka berempat berkumpul kembali di ruang kantor Niko yang terletak pada gedung Organisasi Zero. Niko menyusun strategi yang akan digunakan oleh mereka untuk menyusup ke Urio Kolosis. Dia menyebut Urio Kolosis memiliki 4 gerbang utama, gerbang utara, selatan, barat dan timur. Dari data yang dia ketahui, gerbang utara memiliki tingkat keamanan tertinggi diantara lainnya. Maka dari itu Niko membuat strategi untuk membuat pengalihan pada gerbang utara. Sehingga mereka bisa masuk lewat gerbang lain. Niko akan mengundang Grup Monstero untuk mengacaukan gerbang utara. Dan ketika memasuki gerbang lain, mereka akan mengangkap para penjaga untuk mengorek informasi darinya dan juga akan mengambil beberapa barang berharga yang bisa jadi nilai tambah agar orang orang setuju bergabung, maka dari itu Niko akan mengundang Tim pengintai Zayden juga. Ketika sudah masuk ke dalam, mereka akan memakai jubah untuk menutupi identitas dan sebisa mungkin menghindari keramaian. Mereka akan menuju ke tempat yang diberi tahu oleh para penjaga. Dan saat sudah bertemu dengan "orang itu", Niko akan menggunakan telekinesisnya untuk mencegah dia mengaktifkan kekuatannya.

"Tuan Niko, memangnya seberapa bahaya kekuatan orang itu?" tanya Jun

"Sangat berbahaya, walaupun aku bisa mengatasinya, tapi jika terjadi pertarungan, maka itu akan menarik perhatian semua orang"

"Hm, begitu ya, lalu apa yang akan kau lakukan setelah itu?"

"Aku akan membawanya ke tempat yang menjauhi Urio Kolosis"

"Hei tua, pastikan aku ikut denganmu membawanya" celetuk Tao

"Ya ya, sudah pasti, aku menyusun rencana ini kan untukmu"

"Lalu kapan kita akan memulai ini?" tanya Jun

"2 hari lagi, bukankah katanya dia akan berada disana dalam 1 minggu kan?" Niko hendak memastikan

"Iya benar" jawab Jazz

"Baiklah, aku akan mengajak orang orang yang akan ikut bersama kita besok, setelah itu akan kujelaskan kepada mereka strategi ini, pastikan kalian melakukan persiapan hingga saatnya tiba" jelas Niko

"Baik!" jawab Tao, Jun, dan Jazz serentak

Setelah selesai berdiskusi, Jun dan Jazz berpisah dengan mereka dan memutuskan untuk berlatih menyiapkan diri bersama sama. Mereka pergi memasuki hutan tempat biasa Jun dan Mec bersantai.

"Hei, aku ingin tau seberapa kuat diriku sekarang, mari kita bertarung!" ajak Jun

"Apa? Kau langsung mengajakku bertarung? Pemanasan dulu lah"

"Haha, aku tak punya waktu untuk hal yang sia sia seperti itu, mari kita mulai"

"Huh mau bagaimana lagi. Baiklah, aku juga sudah bukan yang dulu, bersiaplah untuk babak belur sialan"

"Mari kita lihat siapa yang lebih unggul Jazz"

Mereka berdua bertarung menggunakan tangan kosong. Saat baru saja Jun memasang kuda kudanya, Jazz dengan cepat sudah melakukan serangan ke arahnya.

"Arrgh" gerang Jun sedikit kesakitan

"Maafkan aku ya, sudah kubilang sebelumnya, berhati hatilah" balas Jazz sedikit menghinanya

Jun terhentak mundur akibat serangannya

"Serangan yang kuat, dia benar benar sudah berubah" ucapnya dalam hati

Sekali lagi Jazz menyerang kembali, namun kali ini Jun sudah siap menerimanya, dan melakukan counter attack. Daya tahan Jun mungkin lebih unggul, namun matanya tak bisa mengikuti gerakan Jazz dengan baik, dia beberapa kali terkena serangan terus menerus. Lalu dia pun menenangkan pikirannya, dan pada akhirnya berhasil menebak darimana Jazz akan menyerang kembali, dan menyerang balik menggunakan vertical punch tepat di perut Jazz. Jazz terlihat kesakitan, tak mau kehilangan momentum, kali ini malah Jun yang menyerang Jazz bertubi tubi.

"Sialan, bocah ini!"

Jazz mencoba melakukan serangan, namun Jun berhasil menghindarinya dan melanjutkan pukulannya

"Ini, ini dia saatnya menggunakan teknik yang belum sempat kukeluarkan saat melawan Tao" kata Jazz dalam hati

"Secret Sword Technique : Wind Slasher"

Hanya dengan menggunakan tangannya, Jazz mampu melakukan tebasan angin walaupun tidak kuat, tapi gerakan itu mampu membuat Jun memiliki celah. Yang sebenarnya itu disengaja oleh Jun agar dia terlihat memiliki celah dan saat Jazz mencoba menyerangnya dari titik itu, Jun dapat menahannya dan melakukan Uppercut padanya. Jazz yang masih dalam keaadaan melayang, tak disangka masih bisa melancarkan tebasan anginnya dan mampu membuat luka di tubuh Jun.

"Mustahil" ucap Jun setelah melihat apa yang Jazz lakukan

"Hehehe, aku cukup terkejut dengan kemampuanmu, kukira dengan latihanku selama ini, aku sudah berada jauh diatasmu (apa kau masih bisa mengejutkanku lebih dari ini, Jun)"

"Apa kau tahu, teknik adalah sesuatu yang bisa dipelajari dan diajarkan kepada seseoarang, karena itu aku berterimakasih padamu" ujar Jun secara tiba tiba

"Hah? Aku tak mengajar....." ucapannya terpotong ketika melihat gerakan Jun

"Berkat dirimu, aku jadi bisa menguasai....Teknik Berpedang Klan Tochigi"

Jazz terkejut bukan main, bagaimana caranya Jun bisa meniru tekniknya hanya dengan melihat. Namun karena hal itu juga Jazz jadi tambah bersemangat untuk mengadu kemampuannya dengan Jun. Bisa dilihat gerakan Jazz dan Jun benar benar hampir seiras, tapi tetap saja Jazz lebih unggul dalam teknik itu, oleh karena itu Jun bukan hanya menirunya tapi juga mengkombinasikannya dengan teknik teknik yang lain.

"Sudah sudah cukup, aku lelah" ujar Jun

"Hahaha, dasar lemah, ya sudahlah (phew, entah mengapa aku merasa lega). Jun apa kau sudah memberi tahu Tuan Mec tentang rencana tadi?"

"Hmm, tidak sih hehe. Kau tahu kan? Jika aku memberitahunya, dia akan berubah menjadi kakek paling rese sejagad raya"

"Hahahahah"

"Kau sendiri memangnya sudah memberitahu kakakmu?"

"Belum sih, duh lupakan saja hal itu"

"2 hari lagi Jazz, 2 hari lagi kita benar benar harus siap mendatangi ajal"

"Ajal ya, kutantang ajal itu untuk datang padaku"