Chereads / Heart of Freedom / Chapter 15 - The Lines of Destiny

Chapter 15 - The Lines of Destiny

Mereka mulai menyebar ke posisi masing masing sesuai dengan rencana. Terlihat Monstero mulai bergerak ke gerbang utara bersama beberapa hunter lainnya dan yang lainnya mengambil posisi di gerbang selatan. Rencana pun dimulai.

Monstero melempar Needle Bomb ke arah para penjaga, dan meledakkan mereka, para penjaga mulai bersiaga dan memanggil yang lainnya. Dengan ini semua perhatian tertuju ke gerbang utara, Monstero juga menambah kembali kekacauan dengan melawan para penjaga.

"Hahahah, mereka menugaskan monster monster lemah seperti mereka ini untuk menjaga gerbang, hahaha konyol sekali"

"Fokuslah Jack"

Jun dengan lainnya mulai memasuki kota dengan menjatuhkan penjaga di gerbang Selatan dan menahan mereka. Zayden dan timnya berpisah dengan Jun,Niko,Jazz,dan Tao. Mereka semua sudah memasang alat komunikasi jarak jauh yang berada di telinga masing masing. Tim Zayden yang memang keahliannya adalah dalam bidang pengintaian dan interogasi, mereka mencoba mencari tahu jejak keberadaan orang itu sebanyak mungkin dari para penjaga yang ditangkap. Di sisi lain tim Niko, justru tersesat didalam kota. Jun sendiri terlihat khawatir penyamaran mereka akan ketauan. Di jalan mereka berpapasan dengan pasukan Zaltar, terlihat di pasukan itu dipimpin oleh Zaltar itu sendiri. Zaltar bukanlah sosok yang bodoh, walaupun hanya melihat tim Niko sekelebat saja, tapi dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan mereka, namun dia harus mengabaikan mereka sementara, karena dirinya ada urusan dengan keributan yang muncul di gerbang Utara.

"Apakah dia bisa melihat wajahku Tuan Niko?"

"Tenang saja, jubah ini memiliki kekuatan yang dapat menyembunyikan identitas seseorang"

"Syukurlah"

"Cih dasar penakut"

"Jazz, aku bukannya takut hanya....berjaga jaga"

Mereka melanjutkan pencarian mereka, namun tak kunjung mendapatkan hasil. Tiba tiba Zayden menghubungi mereka, dia menyebut bahwa dia berhasil mendapatkan informasi yang lumayan penting, yaitu tentang letak keberadaan orang itu, saat ini diperkirakan dia sedang berada di bagian selatan Urio Kolosis. Tandanya orang itu sedang berada di kawasan yang sama dengan mereka. Niko memberi isyarat untuk berpencar mencarinya, lagipula bergerombol sembari menggunakan jubah bukanlah ide yang baik.

Niko akan melanjutkan pencarian ke depan, Tao ke arah kanan, lalu Jun dan Jazz akan mencari ke arah kiri. Setelah berpencar mereka tetap saling berkomunikasi antar satu sama lain sampai pada akhirnya.

"Sudah lama ya tidak bertemu...Tao"

Terdengar suara dibelakang Tao yang membuatnya terkejut.

"Tao, katakan ada apa?" tanya Niko

"Dia....."

"Ucapkan yang jelas!"

"Dia ada disini"

"??!"

Lalu Tao mematikan alat komunikasinya.

"Hei, apa kau rindu padaku? sang Demon Slayer"

"Ya, aku benar benar rindu padamu, sampai aku ingin menghancurkan mukamu itu, Adriano!"

"Hahaha, kau masih tetap sama ya"

"Hm, tangan barumu itu bagus juga"

"Matamu cukup tajam juga, ya benar, tangan ini adalah tangan yang jauh lebih baik dari sebelumnya"

"Kalau begitu, apa boleh kupotong lagi untuk kedua kalinya?"

"Hmm, silahkan, jika kau bisa"

Tao mengambil posisi siaga, Adriano menarik pedang dari sarungnya, pedang itu memancarkan aura yang gelap.

"Mari kita mulai"

Dari belakang Tao seketika muncul monster besar yang tidak memiliki kaki, monster itu mencoba memukul Tao namun dia berhasil menghindarinya. Walaupun begitu, dampak yang disebabkan monster itu benar benar besar. Monster itu adalah salah satu dari makhluk yang disebut Iblis Terkutuk

"Rasakan kembali kekuatan Iblis Terkutuk yang tidak bisa kau kalahkan dahulu!"

Monster itu terus menerus menyerang Tao, pertarungan itu memancing keributan dan membuat para monster monster lemah berlarian menghindari pertempuran. Tao terlihat kewalahan menghadapi monster itu. Tak cukup sampai disitu, Adriano dengan cepat berpindah ke belakang Tao dan menebas punggungnya, hingga membuat Tao cukup terluka.

"Hei idiot, monster itu punyaku"

Yang berbicara itu adalah Niko. Jun dan Jazz juga ikut bersamanya.

"Wah wah, apakah aku sangat populer sampai banyak orang yang mengincarku? dan aku cukup kaget ternyata kau juga ada disini, Guru" ucap Adriano sembari menatap Niko

"Tao kau hadapi saja Adriano bersama dengan Jazz dan Jun, aku hadapi monster besar ini"

"Baik"

"Aduh, kalau begini sih tidak cukup memanggil 1 iblis terkutuk dong"

Saat itu juga Adriano memanggil 2 iblis terkutuk lainnya yang satu berbentuk seperti monster kecil dan memiliki 1 mata yang besar. Dan satunya lagi memiliki tubuh tinggi tanpa mata. Tao memberi tahu mereka berdua bahwa yang memiki mata besar itu bisa membuat portal dimensi, dan yang tinggi bisa membuat ilusi dengan gelombang suara.

"Gunakan qi kalian untuk memblokir ilusi dari yang satu itu"

"Siap!!"

Mereka bertiga berlari menuju Adriano

"Ini sih benar benar merepotkan, terpaksa aku harus mengeluarkan teknik terbaruku, Thousand Prison"

Dengan teknik itu, Adriano menggunakan iblis yang bisa membuat portal teleportasi untuk mengeluarkan semua iblis liar yang sudah dia masukkan ke dimensi miliknya. ada sekitar 30 iblis hutan yang dikeluarkannya. Dengan cepat, tanpa basa basi, Tao mengeluarkan kedua pistol spesialnya dan menembak tepat ke arah Adriano. Anehnya peluru pistol itu malah terpental dari badan Adriano.

"Jadi iblis itu masih ada?!"

"Hahahahah"

Jun dan Jazz bertanya pada Tao tentang iblis apa yang dia maksud, tetapi obrolan itu tak berjalan lancar karena mereka harus menghadapi 30 iblis hutan yang berada di depan mereka.

Di tempat lain, Monstero yang sedang menghadapi para penjaga dikagetkan dengan kedatangan pasukan Zaltar. Jack terkena bola energi yang meledak dan membuatnya terpental.

"Ohh jadi kalian yang membuat keributan disini? Mood ku sedang baik hari ini, bertemu kalian kembali serasa seperti bernolstalgia ya"

"T-tak mungkin" ucap Arkouda

"Kau...!" ucap Stoma geram

"Jadi bagaimana? Siapa yang menjadi pemimpinnya sekarang setelah Kaios mati ditanganku!"

"Berani beraninya kau"

Arkouda memakan pil yang dapat menaikkan tekanan darahnya, ketika tekanan darahnya sangat tinggi, dia akan bertransformasi menjadi sesuatu yang cukup menyulitkan bahkan bagi seorang Pemimpin seperti Zaltar. Jack juga sudah bangun kembali dan terlihat tangannya sekarang seperti dilapisi oleh material yang keras layaknya baja.

"Gimana? Kau mau meminjamkan kekuatan penuhmu padaku atau tidak sekarang?" tanya Jack kepada sosok di dalam dirinya

"Boleh saja, asal aku yang mengendalikan tubuhmu, tapi sudah kubilang padamu saat pertarungan yang lalu, Zaltar bukanlah lawan yang setara dengan kita" jawab sosok itu

"Cih"

"Furry, siapkan seluruh tenaga dan kekuatanmu, kita bereskan orang ini disini!"

"..." jawab Furry mengangguk

"Hahaha, konyol sekali, kalian yang dulu meninggalkan Kaios sendirian mencoba membunuhku sekarang? Hahaha"

"Kau sudah diluar batas!!"

Mereka berempat dengan serentak menyerang Zaltar, Arkouda yang sudah bertransformasi menyerang terlebih dahulu, yang membuat Zaltar terpental ke belakang. Dilanjutkan dengan serangan dari Furry dari arah belakang, Furry yang merupakan Hunter kelas spesial, kekuatannya sudah tidak diragukan lagi. Dia melancarkan cakaran yang kuat kepada Zaltar, tapi dengan gesit Zaltar dapat menghindari cakaran itu.

"Aku sampai lupa siapa yang terkuat dari kalian setelah Kaios, hahaha"

"Tutup mulutmu itu!!" teriak Stoma dan dirinya melesat ke arah Zaltar dengan dilempar oleh Arkouda.

Kemampuannya itu sendiri, dia bisa memakan apa saja dengan tangan kirinya, dan dapat mengembalikannya kembali dengan tangan kanannya. Dia mencoba memakan tangan kanan Zaltar namun sebelum itu terjadi Zaltar melempar bola energi ke arahnya dan dapat ditahan oleh Stoma dengan memakan bola energi itu dan mengembalikannya ke arah Zaltar. Bola energi itu malah balik menghantam Zaltar dan meledak. Dari atas terlihat Jack dengan sekuat tenaga melepaskan hantaman super kuatnya pada Zaltar. Zaltar terbanting ke tanah.

"Hehehe menarik, kalian benar benar berkembang ya. Hari ini akan jadi hari yang menyenangkan" ucap Zaltar sembari menyeringai