Tragedi yang terjadi kemarin, memberikan reputasi buruk pada sosok Jun. Para Hunter mulai menjauhi Jun karena hal itu. Walaupun itu semua terjadi, Jun masih memiliki 2 orang bersamanya yaitu Mec dan Zan. Karena itu Jun sudah tak peduli dengan reputasinya, yang dia pikirkan adalah bagaimana cara membuat 2 orang ini merasa bangga. Jun mulai kembali dari keterpurukannya, dia mulai melatih dirinya kembali secara bertahap. Mec yang selalu memperhatikan dirinya berlatih sendiri, merasakan sebuah kepuasan. Kepuasan bahwa firasatnya selama ini benar, Jun akan menjadi seorang sosok yang bukan hanya kuat, namun juga memiliki kegigihan dalam hatinya.
Mec pun memutuskan untuk melatih Jun dengan tangannya sendiri. Suatu hari, disaat Jun sedang berlatih, Mec menghampirinya.
"Hai, selamat siang anak muda, senang melihatmu bersemangat" sapa Mec
"Selamat siang pak, hmm...ada keperluan apa pak, sehingga anda memutuskan untuk datang kesini?" tanya Jun kebingungan
"Aku hanya ingin berbincang sambil mengajarimu beberapa teknik, hahaha" jawab Mec sambil tertawa
Jun pun merasa tak mengerti apa yang akan dipelajarinya dari Mec. Tapi Jun tetap ikut bersama Mec ke hutan tempat biasa mereka mengobrol. Disana Mec menunjukkan teknik spesialnya pada Jun, sehingga Jun terlihat terpukau dengan teknik itu. Dia menanyakan apakah dirinya bisa menguasai teknik itu dan menanyakan nama dari teknik tersebut. Mec menyebut teknik itu dengan nama "Raging Gorilla".
"Hahaha, nama yang keren bukan?Aku yakin sepenuh hati, kau pasti menguasainya. Dan asal kau tahu, kau adalah orang pertama yang kuajari teknik ini" ujar Mec dengan percaya diri
"Ya....itu kan karena bisa dibilang anda bukan seorang mentor kan?" tanya Jun pada Mec
"Hahaha, kau sangat konyol. Aku ini walaupun sudah tua, juga pernah mementori seseorang tahu, namanya Chal, kau pasti pernah mendengarnya kan?" jelas Mec
Jun mengenal nama itu, nama itu pernah disebutkan oleh Zan saat sedang menjelaskan tentang menipulasi qi. Dia juga tahu bahwa Chal merupakan salah satu dari Hunter terkuat dalam organisasi Zero. Setelah mengetahui semua fakta itu, Jun terkejut karena ternyata saat dulu, Mec lah yang mementori Chal. Mec mengatakan ini semua karena ada sesuatu yang spesial dari dirinya.
Hari demi hari dijalani Jun berlatih dengan Mec mempelajari teknik Raging Gorilla. Teknik ini terdiri dari 5 gerakan dasar. Yang pertama adalah Vertical Punch, lalu yang kedua ialah gerakan yang disebut Gorilla Chopping Rock. Gerakan ketiga diberi julukan Whirlwind Kick. Gerakan keempat dan kelima berturut turut Rage Palm dan Double God Palm. Mec mengatakan bahwa waktu yang dia butuhkan untuk mempelajari semua gerakan itu, sekiranya bertahun tahun. Tapi setelah dia melihat ketekunan Jun dalam berlatih, dia yakin Jun dapat mempelajarinya dalam waktu yang lebih singkat.
Pelatihan pun dimulai. Mec mengajari Jun cara menggunakan kuda kuda yang baik terlebih dahulu. Berkali kali kuda kuda Jun roboh saat dites ketahanannya oleh Mec
"Yang terpenting dalam teknik ini adalah kuda kuda yang kuat, sehingga ketika dirimu diserang terlebih dahulu, teknik ini tak terbatalkan" jelas Mec dengan serius
Hingga pada akhirnya kuda kuda Jun sudah tidak terobohkan lagi.
"Bagus anak muda, baiklah sekarang liat aku dan peragakan kembali gerakannya dengan baik" ujar Mec lalu memeragakan gerakan pertama
Setiap tahapan gerakan yang diperagakan oleh Mec terkesan kuat dan cepat. Jun mungkin bisa mengulang gerakannya kembali, akan tetapi tidak cukup cepat dan kuat.
Setelah 5 bulan berlalu, Jun dapat menguasai 3 gerakan dari Raging Gorilla. Walaupun hanya 3 tapi itu sudah lebih dari cukup, karena Jun berlatih dan mempelajari teknik itu hanya dalam 5 bulan.
"Kau benar benar diluar ekspektasiku anak muda, hahaha. Mari kita uji teknikmu dengan teknikku" ucap Mec tiba tiba sambil tersenyum
Jun terkaget mengetahui bahwa dirinya akan melakukan sparing dengan Mec secepat ini.
"Tapi kan anda tahu bahwa saya hanya bisa melakukan 3 gerakan pak" ucap Jun keheranan mengapa Mec melakukan sparing secepat ini
"Lalu kenapa, jika dirimu hanya mampu menguasai 3 gerakan, pak tua ini pun akan hanya menggunakan 3 gerakan, hahaha" jawab Mec menjelaskan
Mendengar hal itu, Jun merasa lega. Mereka berdua mengambil kuda kuda terlebih dahulu. Ketika dimulai, Jun menyerang pertama, Vertical Punch miliknya telak mengenai Mec. Akan tetapi Mec dapat bertahan dan tidak bergeming sedikitpun.
"Lumayan, sekarang giliranku" ucap Mec lalu melepaskan Vertical Punch nya kearah Jun
Jun dapat menahan serangan Mec dengan tangannya tetapi tetap terdorong ke atas.
"Ayolah anak muda, seranglah aku dengan serius, jangan segan segan. Anggap saja aku adalah musuhmu, memang gerakan mu sudah bagus, namun aku tak merasakan kekuatan dan tekad dalam tinjumu" ucap Mec menyemangati Jun
Muka Jun langsung berubah menjadi serius, dia mengambil ancang ancang untuk menyerang.
"Ya begitu, tunjukkan kekuatanmu padaku anak muda" kata Mec terlihat penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya
Dengan cepat Jun menerjang ke arah Mec menggunakan semua kekuatannya. Mec dapat membaca gerakannya, lalu melayangkan pukulan ke arah Jun yang sedang menerjangnya. Seketika Jun melakukan gerakan dasar Vertical Punch untuk menghindari pukulan Mec, dan sekarang Jun hendak melepaskan kembali Vertical Punch miliknya ke badan Mec. Mec terlihat lumayan terkejut akan gerakan yang ditunjukkan Jun.
"Bagus, tapi sepertinya kau lupa, kita disini memakai 3 gerakan" ucap Mec ketika Jun hendak menyerangnya sambil tersenyum
Disaat tepat sebelum Jun mengenai Mec, Mec melakukan gerakan kedua "Gorilla Chopping Stone" ke arah kepala Jun yang menyebabkan kepala Jun menghantam tanah. Setelah hal itu Jun menyadari bahwa bukan hanya teknik dan kekuatan, tapi juga dibutuhkan pengalaman, dan yang orang yang berada di depannya sekarang merupakan seorang Hunter dengan pengalaman bertahun tahun. Maka dari itu yang harus dipelajari oleh Jun sekarang adalah bagaimana cara melakukan kombinasi ketiga gerakan yang sudah dia kuasai dengan baik.
"Kita akhiri dulu kegiatan hari ini, mari kita berbincang sebentar di kafe terdekat dari sini anak muda, hahaha, kau sudah cukup hebat kok" ujar Mec mengakhiri sparing diantara dirinya dan Jun
Di dalam cafe dia bertemu dengan Niko dan Tao sedang menikmati secangkir kopi. Mereka berdua pun memutuskan untuk bergabung dengan Niko dan Tao.
"Hahaha, kebetulan kau juga disini duo sombong" sapa Mec
"Senang bertemu anda Tuan Mec, mau ku traktir?" sapa balik Niko
"Boleh boleh, kami ingin 2 cangkir kopi saja, hahaha, tumben kau baik padaku Niko" jawab Mec
"Karena aku merasa kagum kau masih menemani bocah ini" kata Niko
"Itu memang wajar tua, aku sendiri juga tidak peduli dengan tragedi itu, itu semua hanya karena pengaruh monster. Para Hunter memang sampah" celetuk Tao
"KAU JUGA HUNTER SIALAN" bentak Niko pada Tao
Mec tertawa melihat tingkah Tao dan Niko sedangkan Jun hanya tersenyum mengetahui bahwa ada beberapa orang yang tidak peduli akan reputasinya. Mereka berempat mengobrol antar satu sama lain membicarakan apa saja yang terjadi pada hari ini.
"Aku salut padamu anak baru, kau masih semangat dan kuat walaupun dijauhi sana sini. Kalau aku jadi dirimu, sudah kuhabisi mereka semua" ucap Niko kagum
"Hahaha, banyak gaya kau bocah sombong, melawanku saja tidak bisa, hahaha" ledek Mec pada Niko
"Dasar kau pak tua, akan kuremukkan badanmu" jawab Niko kesal
"Coba saja jika kau bisa, hahaha" jawab balik Mec sembari tertawa
Hari pun diakhiri dengan canda tawa diantara mereka berempat. Mungkin Tao akan menjadi teman yang baik untuk Jun. Ya walaupun begitu, semua itu masih hanya sebuah dugaan.