Chereads / Heart of Freedom / Chapter 7 - Tragedy

Chapter 7 - Tragedy

Di tempat kejadian, Jun masih kewalahan menghadapi monster itu. Disaat itulah bakat Jun muncul secara mendadak. Ketika monster itu hendak mengayunkan senjatanya ke arah Jun, Jun secara ajaib dapat memperkirakan gerakan monster itu, sehingga dirinya berhasil menghindari serangan tersebut dan justru memukul balik monster itu. Hal ini mungkin terjadi karena Jun sedang berada di ambang kematian, karena itu sesuatu dari dalam dirinya muncul agar menghindari hal yang tidak diinginkan.

Kali ini dengan apa yang bisa dilakukan Jun sekarang, dia mampu mengimbangi monster tersebut, bahkan mungkin melampauinya. Dan pada akhirnya ketika monster itu hendak menyerang lagi, Jun menutup matanya dan mencoba fokus. Keajaiban pun terjadi, Jun dapat menguasai teknik manipulasi qi yang bernama "Double". Double merupakan teknik manipulasi dengan menambah lapisan qi dibelakang qi lainnya sehingga menimbulkan kerusakan 2 kali lipat. Tapi karena Jun masih belum terlalu mahir, lapisan keduanya itu tidak terlontar dengan baik. Bukannya menghasilkan kerusakan 2 kali lipat, tetapi malah menghasilkan kerusakan yang sama namun terjadi 2 kali atau bisa disebut Double Impact.

Setelah menerima pukulan kuat dari Jun, monster itu langsung tak bisa bergerak lagi, ia sekarat. Disaat itu juga Mec dan Zan menyaksikan semuanya terjadi. Jun merasa terkejut dengan apa yang telah dia lakukan dan merasa lega. Semua orang di sekitarnya bersorak ramai.

Akan tetapi....itu semua hanya ilusi, semuanya telah menjadi jelas kembali. Selama ini ternyata monster yang dilawan Jun adalah Sam, dan dalam pikiran Sam pun demikian. Monster berbadan kecil yang pertama kali dilihat Jun dan Sam, memberikan ilusi pada otak keduanya. Orang-orang yang bersorak pun hanya ilusi, sekarang Jun melihat semua orang dalam keadaan ketakutan. Terlihat Zan sudah membunuh monster penyebab ilusi itu dengan melepas kepala monster tersebut. Keadaan berubah menjadi suram, dengan cepat beberapa petugas yang datang bersama Zan dan Mec mengangkut Sam yang sedang sekarat.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!!" teriak Zan pada Jun

Beberapa petugas langsung menghampiri Jun dan membawanya untuk ditaruh di sel. Terlihat Mec hanya terdiam membisu, bingung dengan apa yang harus dikatakannya.

Sekarang Jun berada dalam sel penjara khusus milik Zero. Di tempat lain, para eksekutif sedang mendiskusikan masalah yang terjadi saat ini. Para eksekutif terdiri dari Mec, Zan dan dua lainnya yang bernama Teressa dan Niko. Teressa merupakan pengguna senjata khusus terkuat saat ini. Niko sendiri memiliki kekuatan layaknya telekinesis. Mereka berempat saling bertukar pikiran.

"Ini merupakan pelanggaran berat, menyerang hunter lain adalah perbuatan yang sangat tidak logis" ucap Teressa

"Tapi dia melakukannya bukan karena kemauannya sendiri, melainkan karena dirinya terkena ilusi" ujar kembali Mec

"Iya benar apa yang dikatakan Tuan Mec, ini semua terjadi karena ilusi. Lagipula Sam juga menyerang Jun bukan?" jelas Zan membela Mec

"Terserah apa yang kalian katakan, aku mau pulang dan makan di restoran bersama Tao" celutuk Niko

Mereka terus memperdebatkan masalah ini hingga mendapatkan kesimpulan bahwa Jun tidak bersalah dan dapat dilepas dari sel nya.

"Akhirnya selesai, suruh petugas untuk membuka kunci selnya" ucap Niko

"Jangan, biar aku saja yang membukanya, sekalian aku ingin berbicara dengannya setelah ini" kata Mec

Di dalam sel, Jun terlihat akrab dengan penjaganya. Penjaga itu bertanya mengenai kenapa Jun bisa dimasukkan ke sel penjara. Jun menjelaskan semua yang terjadi pada penjaga itu. Penjaga itu merasa iba dan sangat menyayangkan seorang pemuda seperti Jun sampai masuk sel penjara seperti ini.

Kemudian rapat pun dibubarkan. Mec pergi ke sel penjara Jun untuk membebaskannya. Ketika sampai disana, Mec meminta kunci pada penjaga sel dan membuka sel milik Jun.

"Kau bebas anak muda, kau tidak bersalah. Dan juga dikarenakan kita mendapat kabar bahwa Sam masih bisa terselamatkan, maka keputusan kita sudah bulat untuk membebaskanmu" jelas Mec

"Terimakasih pak" ucap Jun

"Ngomong ngomong apakah kita bisa berbincang dulu di cafe dekat sini?" tanya Mec mengajak Jun untuk berbincang

Jun menerima tawarannya untuk berbincang santai. Mec membawa Jun ke hutan dekat situ. Di dalam hutan itu terlihat sangat indah. Terdapat air terjun di dalamnya dan juga terlihat rumah pohon milik Mec di sekitar situ. Mec membuat rumah pohon itu untuk bersantai sebentar sembari melihat pemandangan. Mereka berdua masuk ke rumah pohon itu. Saat sudah masuk, Mec hendak menjelaskan sesuatu pada Jun tentang Monster dan para Hunter.

"Apa kau tahu?Terdapat 3 jenis manusia di dunia ini" tutur Mec

Dirinya menjelaskan bahwa ada 3 jenis/tipe manusia. Pertama, Manusia biasa, merupakan mereka yang tidak bisa mengontrol qi dan hanya hidup layaknya orang normal. Contohnya adalah para warga sipil. Kedua, Hunter, merupakan mereka yang bisa mengontrol qi dengan baik. Mec juga menjelaskan bahwa sebenarnya tahap kedua dari teknik pengontrolan qi bukan hanya manipulasi, namun juga ada yang disebut injeksi. Teknik injeksi merupakan teknik memasukkan qi kita pada makhluk hidup lain. Contoh dari teknik ini yaitu teknik ilusi. Walaupun begitu, ilusi yang datang dari monster tidak termasuk didalamnya karena kekuatan suatu monster merupakan kekuatan alami yang didapatnya dari lahir. Lalu Mec memberi tahu jenis manusia ketiga, yaitu Penyihir. Mereka para penyihir dapat melakukan sesuatu yang di luar akal manusia tanpa menggunakan qi. Kekuatan seorang penyihir diwariskan lewat keluarga mereka. Tapi juga tidak semua keturunannya memiliki kekuatan yang diwariskan, anggota keluarga yang mendapat kekuatan warisan biasanya disebut Sorcerer dan anggota keluarga lainnya biasanya menjadi Spellcaster ataupun Witch. Organisasi Zero juga memiliki beberapa kadet bertipe penyihir.

Banyak informasi tambahan yang bermanfaat bagi Jun dari penjelasan Mec. Keduanya berbincang hingga larut malam.

"Sepertinya aku harus pulang, hahaha, atau nanti istriku akan marah" ucap Mec sambil tertawa

"Hahaha, ya silahkan pak, saya juga hendak pulang untuk bersiap siap akan hari esok" Jun mempersilahkan Mec untuk pulang karena dirinya juga merasa perlu istirahat

"Dan aku ingin memberi tahumu sesuatu, ketika aku datang ke tempat kejadian, aku tak tahu harus berkata apa. Perasaan kesal dan bangga ku tercampuk aduk" ujar Mec menjelaskan perasaannya

"Bangga?Memangnya apa yang telah aku lakukan?" tanya Jun kebingungan

"Apa yang kau lakukan?Tentu saja memanipulasi qi. Itu merupakan teknik yang sulit, bahkan hingga sekarang aku belum bisa melakukannya" jawab Mec menjelaskan

Jun terkejut setelah mendengar bahwa Mec yang begitu kuat ternyata tidak bisa memanipulasi qi. Itu semua karena kekuatannya berdasar pada kekuatan fisik, ditambah teknik pengontrolan qi yang dimilikinya, kekuatannya menjadi luar biasa. Mec pun pergi pulang dengan mengucapkan sampai jumpa. Jun seperti melihat orang tuanya sendiri. Mec sangat perhatian pada Jun, karena itu hampir tiap hari Mec menanyakan kabar Jun kepada Zan yang notabenenya dia adalah mentor Jun. Merasa seperti itu, Jun tidak mau kejadian seperti tadi terulang lagi, dia harus lebih waspada akan ancaman yang jauh lebih besar.