Chereads / Heart of Freedom / Chapter 5 - Peace of Mind

Chapter 5 - Peace of Mind

Zan memberikan alamat rumahnya dan meminta pada Jun agar datang ke kediamannya esok hari pada pukul 7 pagi. Jun dengan semangat menerimanya, lalu pulang dengan perasaan tak sabar akan hari esok

Sesampainya dirumah, Jun dengan cepat membersihkan diri dan mengganti pakaiannya. Setelah selesai, Jun pergi ke kamarnya dan melakukan beberapa pelatihan fisik untuk persiapan esok. Jun dengan gigih melakukan push up, sit up, dan beberapa latihan fisik lainnya hingga ia kelelahan. Dengan semangat pantang menyerah, dia melanjutkan kembali latihannya.

"101...102, 103..." Jun tak sanggup lagi melakukannya

Jam menunjukkan pukul 1 pagi, dan saat ini dia baru selesai berlatih. Jun pergi ke dapur untuk merebus mie instan. Sehabis memakan mie instannya, Jun masuk ke kamarnya kembali, berbaring, dan menarik selimut sambil memikirkan hari esok dengan semangat.

Keesokan harinya, Jun berangkat pukul 6 pagi agar tidak terlambat. Ternyata setelah dilihat alamat Zan tidak terlalu jauh dari rumahnya. Jun sampai di depan rumah Zan sedikit terlambat, kemudian dia pun mengetuk pintu. Zan mempersilahkan Jun masuk. Jun sedikit kaget, seorang eksekutif dari suatu organisasi besar memiliki rumah yang cukup sederhana.

"Hei, taruh tas mu itu. Pergilah ke halaman belakangku, disana" ucap Zan

"Baik pak" Jun sigap

Halaman belakang rumah Zan terlihat lumayan luas, dengan beberapa alat latihan. Itu terlihat seperti area pelatihan.

"Pak, apa anda berlatih disini?" tanya Jun penasaran dengan apa yang diliatnya

"Ya, memangnya kenapa?" tanya balik Zan

"Ah tidak apa apa, saya hanya penasaran" jawab Jun

"Ngomong ngomong, apa latihan pertama saya pak?" tanya Jun

Zan menjelaskan pada Jun bahwa yang perlu dipelajari mula mula adalah konsentrasi, dikarenakan mengatur Qi membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Maka Zan memberi latihan pertama pada Jun, yaitu bermeditasi atau bisa disebut berdiam diri agar bisa meningkatkan konsentrasi.

"Fokus, jangan terganggu dengan yang berada di sekitarmu. Lakukan ini selama 2 jam saja, jika aku mendengar atau melihatmu melakukan sesuatu, bahkan hanya menggerakkan jarimu, ulangi lagi dari awal" jelas Zan dengan serius

Jun merasa ini terlalu sulit untuknya, akan tetapi tekadnya sudah bulat. Dia menerimanya dengan rasa percaya diri, dan latihan pun dimulai. Baru 2 menit setelah dimulai, Jun sudah gagal dan mengulang lagi. Jun mengulang beberapa kali, kegagalan demi kegagalan dilalui tiap harinya. Suatu hari Jun menyadari bahwa bukan hanya fokus tinggi yang dibutuhkan, tapi juga ketenangan pikiran. Akhirnya Jun dapat bertahan lama, hanya tersisa beberapa menit hingga waktu berakhir. Tiba tiba terdengar seseorang meminta uang di depan rumah. Zan pun tidak merespon suara tersebut, Jun yang sedang fokus, berdiri dan menghampiri pengemis itu dan memberinya uang.

Zan heran mengapa Jun merelakan gagal hanya untuk memberi uang pada pengemis itu.

"Maafkan saya pak, saya akan mengulanginya lagi" kata Jun meminta maaf

"Hm, kau tidak perlu meminta maaf, kau lulus. Pertama kalinya aku melihat orang sepertimu" jawab Zan yang terkejut oleh sikap yang ditunjukkan Jun

Jun pun senang bukan main, dia mengira akan mengulangi latihan itu lagi. Terlihat Jun benar benar berkeringat, basah kuyup akibat keringatnya sendiri, latihan itu memang benar benar sulit. Zan memberitahu latihan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Jun akan berlatih memfokuskan qi ke suatu tempat. Dengan muka penuh semangat, dia tak sabar menunggu hari itu datang.