Chereads / CINTA SEJATI Alif dan Najma / Chapter 10 - Bertemu Najma

Chapter 10 - Bertemu Najma

Sementara di Bandung, Kirana, Zayn dan semua orang sedang berbahagia. Mereka semua sedang berbahagia dengan dua hal. Yang pertama karena pernikahan Firman dan Sinta yang kedua karena Najma sudah ketemu dan ternyata masih hidup.

Keesokan harinya, tepat setelah Kirana dan Ziyad juga semua orang selesai sholat subuh di masjid. Kaif dan Ashila tiba di rumah abi dan uminya.

"Assalamu'alaikum Umi, Abi, kalian sepertinya sehat-sehat saja. Kenapa kalian meminta kami datang dan mengatakan ada sesuatu yang sangat penting dan darurat? Kaif pikir abi Ziyad kenapa-napa." Kaif mencium tangan kedua orang tuanya begitu juga dengan Ashila.

"Shila, tidurkan dulu Aghnia dikamar kalian. Umi sudah membereskannya tadi dan kamar kalian ada dilantai atas." Kirana mengantarkan Ashila dan Aghnia ke kamar mereka. Setelah itu, Kirana mengajak Ashila menemui dokter Sinta dan Najma.

"Ashila, ada yang ingin Umi tunjukkan kepadamu. Tetapi kamu harus berjanji akan memaafkan apa yang telah terjadi sebelumnya, bagaimana? kau bersedia kan nak?" Ashila sangat bingung dan tidak mengerti apa yang sedang Kirana bicarakan.

"Maksud Umi bagaimana ya? Ashila tidak mengerti Umi.." Kirana lalu menceritakan semuanya kepada Ashila seperti apa yang diceritakan dokter Sinta kemarin dan Ashila akan memaafkan dokter Sinta karena telah merawat Najma dengan baik selama ini.

"Nah Shila, putrimu ada didalam nak. Kita temui mereka sekarang ya." Kirana mengetuk kamar dokter Sinta dan pintu kamar itu segera terbuka menampakkan dokter Sinta yang keluar dari kamar dengan wajah tertunduk karena merasa bersalah terhadap Ashila.

Ashila perlahan masuk ke kamar itu dan melihat sesosok gadis kecil yang sangat dirindukannya selama beberapa bulan ini. Dia menciumi putri kecilnya yang masih terlelap.

Sementara Kaif dan Ziyad sedang berbicara di ruang tamu. Mereka tampak lebih akrab sekarang. Kaif sudah menerima Ziyad sebagai abinya sepenuhnya.

"Abi, ada apa sebenarnya kenapa abi dan umi hanya memanggil kami? bagaimana dengan kakak Ayya dan kakak Ahfaz?" Ziyad tersenyum kepada putranya yang sangat mirip dengan Hanan.

"Kami hanya memanggil kalian tentu saja karena apa yang akan kami sampaikan hanya berhubungan denganmu dan tidak berhubungan dengan kedua kakakmu, jadi untuk apa mereka abi suruh datang? apalagi kedua kakakmu itu sangat sibuk." Kaif menganggukkan kepalanya.

"Oh ya Abi, Kaif sudah mendapatkan dua puluh orang pekerja bangunan yang Abi butuhkan. Kapan kita akan memulainya Bi?" Kaif masih penasaran dan kini akan sekalian bertanya langsung kepada abinya tentang rencana detail pembangunan jalan bawah tanah itu.

"Kaif, kita akan membicarakan ini setelah pernikahan sahabat Abi dan umi besok. Sekarang ada hal yang lebih penting yang akan kami beritahukan kepadamu." Kaif menjadi semakin penasaran karena abinya seolah mengulur-ngulur waktu.

"Kalau begitu, cepat Abi katakan hal penting apa yang akan Abi katakan kepada Kaif Bi?" Kaif semakin tidak sabar.

"Tunggu Umimu dan Ashila sebentar lagi." Ziyad kemudian tersenyum saat melihat Ashila yang menggendong putrinya didampingi Kirana. Mereka kemudian duduk di hadapan Kaif dan Ziyad sementara anak yang digendong oleh Ashila hanya terlihat punggungnya di mata Kaif.

"Shila, kenapa Aghnia tidak jadi kau tidurkan dikamar?" Ashila malah menangis mendengar apa yang diucapkan suaminya. Kaif tentu saja khawatir melihat istrinya malah menangis tersedu-sedu sementara Ziyad dan Kirana saling menatap dan tersenyum.

"Kaif, coba kau ambil anak itu dari gendongan Shila dan lihatlah!" Kaif menatap abinya penuh tanya. Tetapi dia tetap melakukan apa yang abinya katakan. Saat Kaif menggendong bayi itu dan melihat wajahnya, airmata Kaif juga tiba-tiba menetes.

"Najma, kamu Najma sayang? Ashila, Umi, Abi... apakah ini sungguh Najma?" Kaif menatap semua orang secara bergantian dan mereka mengangguk tanpa menunggu lagi Kaif langsung memeluk Najma dengan erat dan setelah Kaif dan Ashila melepas kerinduan mereka kepada putrinya. Kirana dan Ziyad mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Alhamdulillah sayang, kita akhirnya bisa bertemu lagi. Ayah percaya kamu akan kembali dan ternyata benar dugaan Ayah sayang." Kaif menciumi Najma dan kemudian mereka mengajak Najma untuk kembali tidur didalam kamar. Kaif dan Ashila juga harus beristirahat setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh.

Sementara itu Sinta sedang menunggu dengan cemas bagaimana reaksi Kaif dan Ashila. Sinta juga akan merasa maklum kalau seandainya pasangan itu merasa marah kepadanya karena memang semua ini adalah salahnya. Tetapi setelah Kirana dan Ziyad menjelaskan kepada putranya tentang yang sebenarnya terjadi bukanlah unsur kesengajaan akhirnya Kaif memaafkan dokter sinta yang telah merawat putrinya selama ini.

"Terima kasih Bu Kiran, Pak Ziyad, sekarang saya merasa sangat lega. Ternyata saya salah menilai keluarga putra kalian selama ini Pak, Bu. Jadi saya mohon maafkan saya." Kirana dan Ziyad mengerti apa yang dirasakan oleh Sinta yang kini meninggalkan Ziyad dann Kirana karena akan menyiapkan air untuk mandi Firman.

"Sayang, kamu siapkan sarapan dulu buat Firman. Aku akan membantunya mandi dulu karena Sinta belum boleh membantu Firman mandi. Setelah menyiapkan sarapan langsung antar ke kamar Firman biar Sinta nanti yang menyukainya." Kirana mengangguk menerima instruksi dari Ziyad dan langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Firman terlebih dahulu baru kemudian akan memasak untuk sarapan seluruh penghuni rumah.

Saat Kirana tiba di dapur dia melihat Arunika dan Bika sudah berada di sana dan aroma harum dari makanan yang baru saja matang menusuk indra penciuman Kirana, dia pun mendekati kedua cucunya itu dan melihat banyak makanan yang telah siap dihidangkan.

"Waah... kalian masak apa? sepertinya enak sekali karena Nenek baru saja mencium aroma makanan yang sangat Lezat." Kirana tersenyum bahagia melihat cucu-cucunya dan putra putrinya bisa berkembang dengan baik, pintar, cerdas dan juga saling menyayangi dan saling menjaga satu sama lain.

"Kami sedang membuat sarapan nenek, sudah selesai kok dan kami akan segera menghidangkannya dimeja makan." Arunika dan Bika kemudian mulai menata makanan-makanan itu di atas meja makan. Mereka akan makan bersama bersama seluruh keluarga hari ini.

Setelahnya mereka pergi mandi, Kirana kini membuatkan bubur untuk Firman. Dia melakukannya dengan senang hati demi kesehatan sahabatnya. Kirana juga merasa sangat bahagia karena besok Firman akan menikah dengan Sinta.

Sinta menghampiri Kirana yang sedang memasak bubur untuk Firman langsung menggantikan Kirana, dia juga ingin mulai merawat dan melayani calon suaminya itu dengan baik.

"Terima kasih Sinta, ini sudah matang. Kamu bawa kepada Firman dan suapi calon suamimu. Oh iya, selamat ya Sinta! besok kalian akan menikah. Semoga kalian berdua bahagia selamanya, aku tinggal mandi dulu." Sinta tersipu malu mendengar apa yang dikatakan oleh Kirana.

"Sama-sama Bu, saya sangat beruntung bertemu dengan kalian semua. Saya juga berterima kasih atas segala bantuan yang telah anda berikan kepada saya dan Mas Firman." Sinta merasa aneh saat menyebut nama Firman dengan embel-embel mas, bukan pak Firman lagi.