"Tunggulah di sini," ucapnya pelan.
"Eh!?" celetukku dengan wajah tidak begitu yakin mendengarnya, apa dia akan mengurungku?
"Aku akan meminta mereka untuk pergi-" jangan-jangan ...!
"Jangan na, cukup bawakan aku baju ganti." Kataku yang bawel sambil kembali memegang tangan Ana. Dia pasti akan mengusir mereka, tentu saja aku langsung panik tatapan Ana yang serius itu rasanya seperti senjata saja.
"Loh bukankah lebih enak kalau mereka pergi saja?" tanya Ana tanpa beban, rupanya mereka di sana sedang fokus memandang layar ponsel tanpa memedulikan kehadiran Ana di sekitarnya. Kan benar, setidaknya Ana bisa bicara dengan lembut pada mereka, biasanya kan orang yang fokus ngegame kalau diganggu pasti ngamuk apalagi kalau tiba-tiba kalah, namun ....
Aku hanya bisa sedikit mengintip mereka dari balik pintu, "Ah~ enggak, bawakan aku baju dan celana ganti saja, ya na. Oh ya koperku yang ada namanya di pinggir kanannya," Ucapku berbisik di dekatnya ....