Chereads / SENANDUNG MASA REMAJA / Chapter 16 - Cemburu

Chapter 16 - Cemburu

Setelah meninggalkan teman-temannya di kelas, Naca berjalan melewati kelas C, kelasnya Ceska. Naca sebenarnya hanya ingin lewat saja, tak berniat untuk memastikan, tapi dia teringat perjanjian di belakang sekolah yang berbunyi 'belajar bersama setiap pulang sekolah itu'. Naca pun melewati kelas C, dia melihat Ceska sedang berbincang dengan Arumi, bahkan entah pembicaraan tentang apa sampai-sampai mereka duduk semeja dan Arumi memegang tangan Ceska. Ceska pun kaget ketika Naca di depan kelasnya sedang melihatnya bersama Arumi. Naca yang melihat itu pun entah mengapa hatinya tiba-tiba perih dan sesak, dia tak mau melihat adegan ini. Dia pun spontan langsung berlari meninggalkan tempat itu. Arumi memang satu kelas dengan Ceska tapi setahu Naca mereka tidak satu meja, dan untuk apa mengobrol harus berpegangan tangan, pikir Naca. Spontan Ceska melepaskan tangan Arumi dan mengejar Naca. Ceska tidak mau ada kesalahpahaman diantara mereka. Tanpa menggubris Arumi disitu sedang berbicara, Ceska langsung lari ke luar kelas mencari Naca. Arumi hanya bisa manyun karna selalu dan selalu Ceska mengabaikannya.

Naca pun berlari menuju tempat parkir, kemudian dia mengayuh sepedanya melewati jalan lain. Dia tidak mau sampai berjumpa Ceska. Entah kenapa hatinya terasa terbakar cemburu melihat adegan berpegangan tadi. Naca menyusuri jalan tembus menuju ke taman kecil dekat rumahnya, tempat yang Naca rasa aman dan Ceska gak mungkin tahu dia di sini. Rasanya Naca gak mau untuk bertemu Ceska saat ini.

Sementara di tempat lain Ceska mencari Naca di tempat parkir, mencari sepeda Naca yang sudah tidak ada. Lalu kemudian dia mengambil motornya dan mengejar Naca. Ceska melewati jalan yang biasa Naca lewati, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Naca. Ceska pun menghentikan motornya, menelepon nomor Naca tapi tidak aktif. Mengirim beberapa pesan tapi juga tidak dibalas.

"kamu kemana sih ca?sial... gara-gara Arumi jadi kayak gini!!!" gerutu Ceska sambil menggebrak motornya sendiri.

Akhirnya Ceska pun mencoba mencari Naca ke rumahnya, siapa tahu Naca sudah sampai rumah.

Sesampainya di rumah Naca, Ceska melihat kalo belum ada tanda-tanda Naca pulang ke rumah, karna biasanya Naca meletakkan sepedanya di luar rumah. Kalaupun Ceska masuk tapi Naca tidak ada di rumah, nanti ibunya Naca malah jadi khawatir dan ikut panik nyari Naca. Akhirnya Ceska memutuskan menunggunya sebentar di dekat rumah Naca sambil mencoba menelpon, tapi ternyata hp Naca masih tidak bisa dihubungi.

"Pasti dia sudah salah paham....Aku harus jelasin ke dia apa yang terjadi sebenarnya," kata Ceska yang sedari tadi panik bercampur uring-uringan.

Sementara itu Naca masih di taman, dia tahu kalo Ceska pasti mencari ke rumahnya makanya dia memutuskan untuk di taman sementara waktu. Naca ingin menenangkan diri sekaligus ingin melupakan kejadian tadi.

--------------

Hari semakin sore dan tiba-tiba hujan turun dengan deras. Ceska memutuskan untuk pulang meski dia sangat ingin bertemu dengan Naca. 'Mungkin Naca butuh waktu', pikir Ceska.

Di tempat lain Naca pun juga beranjak dari taman dan pulang dalam keadaan basah kuyup.

"Ibu...aku pulang"teriak Naca memasuki rumah.

"Ya ampun ca kamu basah kuyup...ayo buruan mandi..terus langsung makan nanti kamu masuk angin lagi," perintah ibunya yang khawatir dengan Naca.

"Iya Bu..." jawab Naca sambil masuk ke kamarnya.

Selepas mandi Naca pun makan dan meminum segelas susu yang dibuatkan ibunya.

Haaachiiim.....hachimmmm.....

"Kamu kenapa ca?"

"Nggak ko Bu....cuma sedikit flu aja...mungkin karna kehujanan tadi."

"Ya ampun ca...badanmu panas....ayo ke kamar nanti ibu kompres....!" kata ibu sambil memegang kening Naca.

"Gak papa kok Bu...cuma flu biasa aja ko..."

"Eh...nanti kamu tambah sakit kalo gak diobatin...udah ayo ke kamar...biar ibu ambil kompres dulu buat kamu."

Naca pun hanya menurut dan masuk ke dalam kamarnya. Ibunya kemudian mengompres dan memberinya obat.

"Ya sudah kamu istirahat ya...makanya lain kali jangan hujan-hujanan....!"

"iya Bu....tadi ada les tambahan jadi pulangnya kesorean...eh ternyata ditengah jalan kehujanan," jawab Naca berbohong.

"Ya udah...kamu istirahat gih...ibu tinggal dulu yah..." kata ibu Naca sambil menyelimuti.

Setelah ibunya keluar Naca mencari-cari hpnya di tas, berniat untuk menghidupkan hpnya tapi Naca teringat kalo dia sedang tidak mau diganggu oleh Ceska. 'Pasti Ceska sudah menghubunginya dari tadi',pikirnya. Akhirnya dia meletakkan hpnya lagi di atas mejanya, sementara ini dia ingin menghindar dari Ceska dulu. Naca pun berbaring dan menarik selimutnya, berusaha memejamkan mata, tapi tidak bisa. Apalagi adegan berpegangan tangan Ceska dan Arumi tadi masih menghantuinya.

Sementara itu Ceska pun masih berusaha menghubungi Naca. Tapi sia-sia, hp Naca masih tidak aktif. Ceska ingin ke rumah Naca menjelaskan malam ini juga. Tapi diluar masih hujan deras, mungkin kalau mamanya sedang tak ada di rumah dia akan nekat ke rumah Naca meski dalam keadaan hujan. Tapi sayangnya mamanya sedang di rumah dan mengajaknya untuk makan malam bersama. Akhirnya malam ini mereka lalui dengan kesalahpahaman diantara mereka berdua.

*********

Keesokan harinya.....

Naca masih enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya, merasakan badannya yang masih tidak enak. Ibunya pun memutuskan menelepon wali kelas Naca untuk meminta ijin tidak masuk sekolah. Akhirnya Naca pun hanya istirahat di rumah sampai dia sembuh.

--------------

Di sekolah

Hari ini Ceska terburu-buru berangkat sekolah, dia ingin segera menjelaskan pada Naca di sekolah. Bahkan sampai dia lupa kalo belum sarapan pagi. Ceska ingin cepat-cepat sampai di sekolah. Dia tak mau kesalah pahaman ini terus berlanjut. Sesampainya di sekolah Ceska langsung menuju ke kelas Naca mencoba mencarinya tapi ternyata tidak ada. 'Mungkin dia belum berangkat,' gumamnya dalam hati. Akhirnya dia memutuskan untuk menunggu saja digerbang sekolah, karna pasti Naca lewat situ untuk memarkir sepedanya. Bahkan ketika geng-gengnya yang biasanya telat sudah sampai di sekolah Naca belum juga terlihat. Padahal pintu gerbang juga sudah mulai ditutup.

"Ces ayo kita ke kelas...nanti disetrap lagi karna telat!" ajak teman-temanya sambil menarik Ceska ke kelas.

Ceska pun dengan berat hati menuju ke kelas meski sebenarnya dia masih ingin menunggu Naca. Ceska pun menghubungi Toni yang satu kelas Naca melalui wa, dan kata Toni Naca tidak masuk sekolah hari ini. Mengetahui Naca sakit Ceska semakin gak konsen untuk belajar hari ini, bahkan dia malah uring-uringan sendiri. Ceska ingin menjenguk ke rumah Naca tapi dia tidak bisa bolos, bisa-bisa dia dikeluarkan kalo dia bolos hari ini. Ceska pun hanya bisa menahan campur aduk perasaanya sampai pulang sekolah.