Chereads / SENANDUNG MASA REMAJA / Chapter 17 - Menjenguk Naca

Chapter 17 - Menjenguk Naca

Hari ini waktu berjalan begitu lambat bagi Ceska. Menunggu pelajaran demi pelajaran yang berlalu, menanti jam pelajaran usai. Bahkan saat istirahat Ceska yang biasanya membuat keonaran di kelas mendadak diam. Saat berkumpul bersama geng JP di kantin pun Ceska hanya diam memandangi hpnya dan masih berusaha menghubungi Naca. Teman-temannya mencoba menghiburnya dengan melakukan lelucon konyol, tapi sia-sia. Ceska tetap saja tidak konsen. Saat di kantin Arumi pun mencoba menghampiri Ceska, mencari tahu kenapa Ceska tiba-tiba meninggalkannya kemarin. Bukannya mendapat jawaban Arumi malah kena semprot.

"Semua ini gara-gara kamu!!" kata Ceska tidak bisa mengontrol emosinya.

"Maksudmu apa?kok gara-gara aku?" kata Arumi keheranan.

"Iya...karna kamu kemarin nyamperin aku dan Naca tahu kalo kamu megang tangan aku!Dia jadi marah sampai aku dan sekarang dia jadi sakit gara-gara itu" kata Ceska yang makin emosi dengan Arumi.

"Sabar ces....sabar.." jawab teman-temannya yang kemudian memeganginya takut kalo nanti melakukan hal-hal yang tidak diinginkan sama Arumi.

"Terus apa urusannya dengan Naca?" jawab Arumi masih bingung.

"Naca pacar gue...dia marah karna lihat Lo megang tangan gue kemarin tahu gak!!"

"What....?Naca pacar Lo?sejak kapan?" kata Arumi kaget.

Bukannya menjawab Ceska malah langsung pergi ninggalin Arumi yang masih ngoceh, teman-temannya pun mengikutinya dari belakang. Mereka takut kalo Ceska melakukan hal-hal yang aneh-aneh. Arumi pun masih mematung di kantin, masih bengong mendengar kata-kata Ceska tadi. "Gak mungkin kan dia jadian sama Naca?" gumam Arumi sendiri.

---------------------

Jam pulang sekolah akhirnya tiba. Ceska pun tanpa basa-basi langsung menuju parkiran dan melajukan motornya ke rumah Naca. "Semoga Naca mau bertemu denganku," pikir Ceska dalam hati.

Sesampainya di rumah Naca dia mengetuk pintu dan mengucap salam, sesaat kemudian dari dalam ibu Naca keluar membukakan pintu.

"Eh nak Ceska.....mari masuk nak," jawab ibu Naca yang seperti biasa selalu ramah padanya.

"Katanya Naca sakit Bu?Gimana keadaannya?"

Dari dalam Naca mendengar siapa yang datang, dia masih berbaring dan masih enggan menemui Ceska.

"Oh Naca masih sedikit panas...kemarin dia kehujanan pulang sekolah terus malamnya jadi demam deh..."

"Saya boleh ketemu dengan Naca Bu....o iya Bu ini saya bawakan buah untuk Naca..." kata Ceska sambil menyodorkan buah yang dia beli di jalan tadi.

"Oh iya makasih nak....kamu duduk dulu gih...ibu panggil Nacanya dulu yah..."

"Iya Bu"

Ibu Naca masuk ke dalam kemudian menghampiri Naca yang masih berbaring di kamarnya.

"Ca itu ada Ceska di luar...dia mau jengukin kamu tuh....ini tadi dia bawa buah buat kamu"

"Males ah Bu...aku gak mau ketemu dia...!"

"Kalian marahan?kasihan dia jauh-jauh ke sini cuma mau jenguk kamu, temuin dia sana"

Karena ibu yang meminta akhirnya Naca pun mau bangun dan mau nemuin Ceska.

"Ngapain kamu ke sini?" kata Naca ketus.

"Mau jengukin kamu" jawab Ceska sambil melihat Naca yang terlihat masih pucat.

"Gak perlu...aku gak papa ko!"

"Kok jutek sih....kamu marah sama aku?" jawab Ceska yang kemudian mendekat duduk di sebelah Naca.

"Gak usah deket-deket....sapa juga yang marah...lagian ngapain marah."

"Boong kalo kamu gak marah.... buktinya dari kemarin kamu gak ngabari aku...katanya habis sekolah mau belajar bareng....kok gak jadi...kemarin aku cariin malah ngilang."

"Lagi gak mood buat belajar. Lagian kamu kan lagi sibuk sama Arumi."

"Ow...itu...pasti kamu udah salah paham. Kemarin Arumi megang tangan aku karna dia maksa ngajak nonton bareng ke bioskop...tapi aku udah nolak...eh dia maksa," kata Ceska menjelaskan.

"Gak nanya," jawab Naca singkat tapi dalem hati dia sedikit lega mendengar penjelasan Ceska.

"Kamu marah sama aku....?aku minta maaf deh kalo ada salah sama kamu....tapi please jangan diemin aku kayak gini dong....Semalam aku sampe gak bisa tidur tahu gak....!!"kata Ceska dengan muka memelas.

"Kenapa?"

"Karna digigitin nyamuk.....hehehe.....!"kata Ceska becanda.

"ish....kamu tuh...gak lucu tau....!!!" kata Naca sambil memukuli lengan Ceska.

Naca pun sebenarnya hampir tersenyum gara-gara kata-kata Ceska tadi, tapi berusaha dia tahan.

"Aduh...udah dong mukulnya...sakit tau..udah dong marahnya....jelek tau kalo cemberut!"

Ceska kemudian mengambil sesuatu di tasnya dan memberikannya pada Naca.

"Ini buat kamu...." kata Ceska sambil menyodorkan bungkusan plastik yang dibawanya.

"Apa nih?"

"Buka aja....!"

Naca pun kemudian membuka bungkusan plastik itu.

"Jas hujan??"

"Iya...itu jas hujan buat kamu....supaya kamu gak kehujanan dan gak demam kayak gini lagi....aku khawatir tahu," kata Ceska sambil mencubit hidung Naca.

"Aduh sakit tahu hidungku....!"

Naca yang tadinya cemberut bisa sedikit tersenyum, meski sebenarnya dia merasa aneh dengan Ceska yang memberikannya jas hujan, biasanya kalo cowok dateng ke tempat cewek barang yang dikasih itu kalo gak bunga mungkin coklat atau boneka. Naca merasa tergelitik lucu.

"Gitu dong senyum....kan cantik kalo senyum...kamu udah gak marah kan sama aku...?kan aku udah minta maaf...lagian kan bukan salah aku....Arumi aja yang selalu deketin aku....yah maklumlah siapa sih yang bakal nolak pesonaku....ketua geng JP yang paling keren!" kata Ceska.

"Wuahahaha....keren katamu" kata Naca sambil ketawa, sampai dia lupa kalau sedang marah dengan Ceska.

"Akhirnya kamu bisa ketawa juga.... berarti kamu udah gak marah sama aku."

"Ya udah deh aku maafin...!!aku maafin karna kamu bawain jas hujan buat aku..."

"Iya deh....yang penting kamu gak marah lagi sama aku"

Ceska merasa lega akhirnya Naca udah gak marah lagi dengannya. Didiemin sama Naca rasanya membuat dia gelisah dan merana. Tapi setidaknya dia tahu ternyata Naca sangat cemburu melihat kedekatannya dengan Arumi, itu berarti Naca gak mau kehilangannya.

"Mungkin besok aku sudah berangkat sekolah..." kata Naca

"Syukurlah kalo gitu...bete gak ada kamu di sekolah...o iya besok gak usah pake sepeda..besok aku jemput aja!"

"Gak usah"

"Harus mau...gak boleh nolak!"

"Maksa"

"Biarin...!"