Naca dan Ceska masih duduk di bawah mangga sedangkan orang tua mereka masih sibuk dengan reunian mereka di dalam rumah. Mereka berdua bahkan tak mempedulikan teriknya matahari yang sedang menyengat, mungkin karna pohon mangga itu terlalu rimbun untuk berteduh atau mungkin karna mereka betah berlama-lama berdua. Apalagi ditemani siomay langganan Naca yang barusan lewat. Saking lahapnya Ceska menghabiskan 2 porsi siomay, mungkin karna saking bahagianya membuat Ceska menjadi dua kali lebih lapar. Dari kejauhan tiba-tiba ibu Naca memanggil mereka untuk makan bersama. Kemudian mereka pun masuk untuk makan bersama. Rasanya makan siang kali ini begitu spesial bukan hanya bagi Naca dan Ceska tapi juga bagi kedua orang tua mereka. Setelah makan Ceska dan mamanya berpamitan untuk pulang. Sebelum pulang Ceska sempat bilang ke Naca kalo besok mau jemput tapi sayangnya Naca lebih suka naik sepeda seperti biasanya.
----------------
Keesokan paginya....
Hari ini hari Senin, seperti biasa siswa-siswa di sekolah berkumpul di lapangan untuk upacara bendera. Begitupula dengan Naca, dia berbaris rapi dengan atribut sekolah yang biasa dia kenakan. Naca memperhatikan kelas C yang berselang satu kelas dengan kelasnya. Mencari-cari Ceska yang dari tadi tidak kelihatan, padahal kemarin dia sempat bilang kalo mau jemput, jangankan mau jemput sekarang saja dia gak kelihatan.
Upacara hampir selesai, tiba-tiba pada saat sesi pengumuman, kepala sekolah menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan. Salah satunya adalah Ceska. Naca kaget ketika Ceska disuruh maju ke depan. Akhirnya setelah upacara para siswa-siswa masuk ke dalam kelas masing-masing, kecuali beberapa anak yang disetrap itu. Mereka harus berjemur dibawah terik matahari dengan hormat pada bendera. Di depan kelas, Naca hanya melihat Ceska dari kejauhan, saat sadar Naca melihatnya dari kejauhan Ceska melambaikan tangan, tersenyum dan bahkan melakukan kiss by dari jauh. Naca pun tertawa melihat kelakuan aneh Ceska. 'Udah tahu di setrap malah ada aja kelakuannya' gumam Naca dalam hati. Sebelum masuk kelas Naca memutuskan ke kantin untuk membeli air mineral, bukan untuk dirinya sendiri tapi untuk Ceska. Naca merasa kasihan dengan Ceska yang disetrap di bawah terik matahari, 'pasti dia kehausan' pikirnya. Karna teman akrab Ceska hanya Toni yang sekelas dengan dia, Naca meminta tolong Toni untuk mengantarkan minuman itu ke Ceska. Naca gak mau anak-anak lain jadi heboh kalo dia sendiri yang ngasih ke Ceska. Apalagi kalo kedua sahabatnya tahu,, bukannya Naca gak mau kasih tahu, tapi lebih tepatnya belum sempet ngasih tahu. Toni pun sebenarnya kaget dengan sikap Naca yang jadi perhatian ke Ceska. Tapi Toni sih mau aja disuruh, karna dia senang kalo Naca dan Ceska bisa deket. Saat ini Toni juga belum tahu kalo Naca dan Ceska udah jadian.
Ceska seneng banget saat tahu kalo Naca ngirimin air minum buat dia...yah meski gak dikasih langsung. Tapi Ceska sudah bahagia banget dapet perhatian dari Naca.
Tet....tet...tet...tanda jam istirahat sekolah....Hukuman Ceska pun sudah selesai. Dia pun bergegas ke kelas, tapi bukan ke kelasnya tapi ke kelas A, kelasnya Naca. Ceska melihat hanya beberapa anak yang masih di dalam kelas, termasuk juga Toni. Ceska masuk kelas bukan untuk menghampiri Toni tapi menghampiri Naca yang masih ngobrol di mejanya dengan teman-temannya.
"Ca....aku mau ngomong sebentar...." kata Ceska tiba-tiba mendatangi Naca.
Putri dan Ana saling memandang mereka berdua dengan tatapan bingung.
"Ada apa?"jawab Naca
"Ngomong di kantin aja," pinta Ceska.
Dari belakang teman-teman Ceska menyusul, dan mereka seperti membuat kerumunan di meja Naca. Anak-anak yang lain memperhatikan mereka, tapi gak berani menegur geng yang paling di takuti di sekolah itu.
"Ces Lo ngapain di sini" tanya onat sambil menepuk pundak Ceska.
"Eh gaess...kalian tunggu gue di kantin aja ya..ntar gue nyusul...,"jawab Ceska
"Ya udah...oke deh kita gak ganggu pedekatenya...yuk gaes kita ke kantin", jawab Toni sambil berlalu mengajak teman-temannya.
"Ayo ca....!!girls gue pinjem Naca sebentar ya...." kata Ceska sambil narik tangan Naca dan berpamitan dengan teman-teman Naca.
"Put....ana...sorry gue duluan ya..," kata Naca sambil berlalu mengikuti Ceska.
Putri dan Ana pun semakin bingung, sebenarnya ada urusan apa si Ceska sampai narik-narik tangan Naca gitu.
"Ada apa ya put?kok Ceska narik tangan Naca gitu?" tanya ana.
"Gak tahu...ya udah yuk kita susul aja mereka...katanya mereka mau ke kantin" jawab putri. Mereka berdua pun akhirnya ikut ke kantin.
--------
"Kenapa kita ke sini? katanya mau ngomong di kantin?" tanya Naca bingung kenapa Ceska mengajaknya ke belakang sekolah.
"Gak papa....kantin terlalu rame...di sini kan enak...gak banyak orang dan bisa ngadem di bawah pohon," jawab Ceska.
Belakang sekolah memang tempat yang nyaman, karena di tumbuhi beberapa pohon rindang yang membuat sejuk orang-orang yang berteduh di bawahnya. Bahkan geng JP pun sering nongkrong di sana waktu istirahat.
"Kenapa bisa disetrap tadi?" tanya Naca sambil mencari tempat duduk yang nyaman.
Ceska pun membantu mencarikan alas yang biasa dia pakai kalo sedang duduk disitu. Biasanya Ceska menggunakan sobekan kertas buku tulisnya atau menggunakan daun yang ada disitu.
"Hem...aku bangun kesiangan....tadi karna buru-buru aku lupa gak bawa topi...alhasil disetrap deh...! o iya makasih ya air minumnya tadi...."kata Ceska sambil duduk di sebelah Naca.
"Iya sama-sama....tapi kenapa bisa telat bangun?"tanya Naca.
"Mau jawab jujur apa boong?"
"Jawab jujur dong masak boong"
"Tadi malem tidur kemaleman..."
"Itu jawaban jujur?"
"Em...mm..sedikit jujur....hehehehe"
Naca pun cemberut melihat kelakuan Ceska yang gak mau jujur.
"Ya udah....kalo gak mau cerita gak papa....tapi aku mau ke kantin dulu yah...laper mau makan,"
Naca beranjak dari tempat duduknya karna merasa sedikit kesal karna Ceska gak mau jujur sama dia. Tapi Ceska menarik tangannya lagi dan memintanya untuk duduk lagi.
"Iya deh aku jujur.....tapi please kamu jangan marah...," rengek Ceska seperti anak kecil.
"Ya udah ngomong aja"
"Tapi janji jangan marah kalo aku ngomong jujur ....please...!!!"
"Iya janji gak marah."
"okey...aku cerita nih...semalem sebenarnya aku ditantang buat balapan...dan aku gak bisa nolak...sampe akhirnya pulangnya kemaleman...eh besok paginya kesiangan deh..."
Semalam Ceska memang balapan di tempat biasa dia adu balap dengan lawan-lawannya. Riko si anak geng Tiger masih sering ngajak dia balapan meski akhirnya bisa ditebak siapa yang jadi pemenangnya.
"Apa balapan? Gara-gara balapan jadi pulang kemaleman...terus paginya telat bangun... ujung-ujungnya kesiangan. Ya ampun ces!!!" kata Naca sambil menepuk jidatnya.
"Jangan marah ya...please....," rengek Ceska.
"Yang harusnya marah tuh mama kamu....kenapa punya anak bandel kayak kamu...!!"
"Iya deh janji gak gitu lagi."
"Harusnys kamu bilang itu ke mamamu atau ke kepala sekolah atau ke guru BP..."
Naca sebenarnya kesal kenapa Ceska gak bisa berubah.
"Berarti kamu gak marah kan?"
"Gak marah sih cuma kesel aja."
"Sama aja dong....! Aku mesti gimana supaya kamu gak marah!"
"Aku pengen kamu berubah ces...kasihan mama dan papamu kerja keras demi kamu bisa sekolah supaya kamu bisa bener-bener jadi orang yang pinter dan bertingkah laku baik. Berubah karna untuk dirimu sendiri bukan demi supaya aku gak marah."
"iya aku ngerti.."jawab Ceska lesu.
"Aku pengen kita fokus untuk belajar ujian kelulusan"
"Iya...." kata Ceska menurut dengan perkataan Naca.
"Gimana kalo mulai besok setiap pulang sekolah kita belajar bareng?"tanya Naca.
"M..m...m...asal belajar sama kamu aku mau. setelah lulus aku pengen kita bisa lanjut kuliah di tempat yang sama....kamu pengen kuliah kedokteran kan?"
"Kok tahu..." jawab Naca bingung.
"Apa sih yang Ceska gak tahu....buktinya kemarin nomor hp kamu aja aku tahu...hehehehe..."kata Ceska narsis.
"Iya aku memang pengen kuliah di kedokteran. Itu cita-citaku dari kecil."
"Wah pas banget...aku juga mau kuliah kedokteran....jadi kita memang harus sering-sering belajar bersama...supaya kita bisa satu jurusan..!"kata Ceska bersemangat.
"Oke berarti deal ya.... pokoknya gak ada alesan buat males-malesan belajar apalagi sampai bolos-bolos sekolah!" kata Naca serius.
"Deal!" jawab Ceska sambil menjabat tangan Naca dengan mantap.
Pada dasarnya Naca memang lebih berpikiran dewasa ketimbang Ceska yang masih belum bisa serius. Tapi dengan seiring berjalannya waktu Naca berharap Ceska bisa belajar lebih dewasa dan bisa belajar bertanggung jawab juga. Menurut Naca pacaran itu bukan hanya untuk cinta-cintaan atau hanya sekedar bermesraan, tapi bagaimana pacaran itu bisa saling mendukung untuk hal yang positif.