Sabtu sore yang mendung tapi tak seperti hati Ceska yang sedang cerah ceria, dengan gelisah dia menunggu kedatangan Naca. Ceska duduk di taman dengan gelisah, seolah tak sabar menanti jawaban dari Naca yang semalam dia nyatakan di pantai. Namun belum ada tanda-tanda kedatangan Naca. Padahal jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 16.10.
"Apa dia lupa?tapi gak mungkin dia lupa....kan dia sendiri yang semalam bilang mau jawab hari ini....!Apa sebaiknya aku telpon dia aja yah....eh jangan deh...biar aku tunggu dia di sini saja. Nanti kalo aku telpon bisa-bisa dia marah karna aku gak sabaran," gumam Ceska dalam hati.
Karna hari Sabtu sekolah mereka libur, hari ini mereka gak ketemu di sekolah. Ceska pun semenjak semalam tidak mengirim pesan ataupun menelepon Naca, Ceska sengaja memberi waktu Naca untuk berpikir.
1 jam berlalu...Ceska pun semakin tak sabar untuk menunggu....dia masih duduk di taman sesekali berdiri mondar-mandir dan melihat jam di tangannya. Sesekali dia memegang hp untuk mencoba menghubungi Naca tapi ketika mau menelpon akhirnya dia urungkan lagi niatnya dan memasukan hpnya lagi ke dalam kantong celananya.
"Huft....harus berapa lama lagi aku menunggumu Naca....Apa 1 tahun belum cukup kamu membuatku menunggumu?," gerutu Ceska dalam hati.
Hari sudah gelap...gerimis yang tadinya rintik-rintik berubah menjadi hujan deras. Taman pelangi yang tadinya ramai kini mulai sepi. Ceska tetap bertahan duduk di Taman meski hujan deras, dia masih memiliki keyakinan kalo Naca pasti datang.
"Naca...kenapa kamu gak dateng?," teriak Ceska di tengah derasnya hujan yang sudah membasahi seluruh tubuhnya.
Tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang memayunginya.
"Iya...aku di sini...kenapa kamu terik-teriak sih?," jawab Naca dari belakang sambil memayungi Ceska.
Ceska membalikan badannya melihat siapa yang memayunginya dan tersenyum lebar.
"Naca...kamu akhirnya dateng juga."
"Maaf aku terlambat dateng ke sini.....Aku pikir kamu udah pulang karena hujan deras dari tadi," jawab Naca merasa bersalah.
"Kamu kemana aja, kenapa baru dateng, aku nungguin kamu dari jam 4 tadi."
"Iya maaf....tadi aku harus mengantar ibuku dulu periksa ke dokter...tadi ibu tiba-tiba sakit dan aku harus mengantarnya ke dokter. Aku pikir kamu gak bakal nunggu aku..."
"Ibumu sakit....?sakit apa?sekarang gimana?"
"Dari tadi pagi ibu panas, tadi sore panasnya makin tinggi jadi aku nganter ibu dulu ke dokter. Tapi sekarang dia udah baik-baik aja kok....sudah dikasih obat sama dokter dan kebetulan tadi ayahku juga udah pulang dari luar kota jadi ibu ada yang jagain di rumah. Makanya aku bisa ke sini, maaf ya...."
"Iya...gak papa kok...aku ngerti....Yah meskipun aku harus menunggumu sampai kehujanan....hehehehe...."
"Sebaiknya kita cepet pulang....nanti kamu sakit lagi...bajumu basah kuyub...nanti kamu bisa masuk angin", pinta Naca penuh perhatian.
"Tapi kamu belum jawab pertanyaanku waktu di pantai kemarin...Ca...kamu mau kan jadi pacar aku.....?"
Deg...deg...deg....Naca pun kembali gemetar mendengar pernyataan itu lagi.
"M...m..m...ces....aku....aku....bingung mau jawab gimana...." jawab Naca sangat gugup.
"Please ca....jawab pertanyaanku...apa kamu gak kasihan sama aku yang udah nunggu dari tadi sampai basah kuyub kehujanan kayak gini karna nunggu jawabanmu...."
"Aku....m...m...m...iya....aku mau jadi pacar kamu," jawab Naca sambil tersipu mengucapkan kata-kata itu.
"Apa....?Aku gak salah denger kan....kamu bener-bener mau jadi pacar aku?"jawab Ceska yang seolah masih gak percaya.
Naca pun mengangguk dengan tersenyum, sontak Ceska pun langsung melompat kegirangan.
"Makasih ya ca...kamu udah terima aku...!", jawab Ceska setengah berteriak.
Akhirnya setelah 1 tahun menunggu dan mengumpulkan keberanian semua terjawab dengan kebahagiaan. Naca pun sebenarnya bukan tanpa alasan menerima Ceska, karna Naca tahu kalo Ceska bener-bener tulus dengannya, terbukti selama setahun ini dia selalu berusaha membuktikan cintanya.
"Ya udah kita pulang yuk....aku udah ditungguin sama ayah dan ibu di rumah...takut dimarahin kalo kelamaan"
"Aku anterin ya...sekalian jenguk ibumu..."
"Tapi ada ayah di rumah...kamu berani?"
"Beranilah...kenapa gak....?cowok tuh harus gentle...!" jawab Ceska sok berani padahal dalam hatinya terselip rasa takut kalo dimarahin. Tapi Ceska teringat ibu Naca yang baik dan ramah dengannya, jadi gak mungkin dia dimarahi kalo menjenguk.
"Kalo kamu di marahin gimana?"
"Yah...kamu belain dong...masak kamu gak kasihan kalo aku di marahin ayahmu..."
"Hu....dasar!!!"
Mereka tertawa berdua di tengah hujan yang deras, hati mereka berbunga-bunga satu sama lain. Karna tak dapat dipungkiri Naca pun juga memendam perasaan yang sama dengan Ceska. Mereka kemudian meninggalkan Taman menuju tempat parkir motor Ceska. Naca pun akhirnya membonceng Ceska, karna dia tadi hanya menggunakan ojek online untuk mengantarnya ke Taman. Mereka menuju rumah Naca, naik motor berdua ditengah hujan yang deras justru membuat suasana semakin romantis bagi pasangan yang baru jadian.