Chereads / SENANDUNG MASA REMAJA / Chapter 6 - Menemui Naca

Chapter 6 - Menemui Naca

Sesampainya di cafe mereka duduk di tempat biasa mereka nongkrong. Meminta menu dan memilih sejumlah menu yang ada di situ. Ceska hanya memilih lemon tea.

"Kalian pesen aja makanan yang kalian suka, biar nanti gue yang bayar. Hari ini pokoknya kita seru-seruan di sini," kata Ceska.

"Oke deh...siap bosku.." jawab Toni.

"Eh iya gue baru sadar...dari kemarin gue gak lihat Joni...dia kemana sih?hari ini juga gak ke sekolah?" tanya Ceska yang penasaran kenapa anggotanya berkurang satu.

"Kemarin udah gue wa tapi gak di bales tuh...,"jawab Toni.

"Dia sih kemarin sempet bilang ke gue dia pengen pindah ke Paris gitu," jawab Onat.

"Alah..paling dia kumat males-malesannya...atau jangan-jangan dia malah belum tahu kalo sekarang udah masuk sekolah....hahahaha...," jawab Marta sambil becanda.

'Dasar tuh anak gak pernah berubah....selalu misterius," Ceska menimpali.

Setelah pelayan restoran mengantarkan makanan mereka pun tak segan-segan menghabiskan makanan dengan lahapnya. Saat mereka makan dan asyik bercanda dari kejauhan terlihat ada gadis cantik yang mulai menghampiri meja mereka. Gadis itu memakai dress bunga-bunga yang dipercantik dengan high heels, dan menenteng tas branded masa kini. Dengan gaya feminim dan elegan gadis itu menjadi pusat perhatian kaum adam yang ada di cafe itu.

"Hai gaes....," sapa gadis itu.

Toni, Onat dan juga Marta terpesona dengan gadis yang menghampiri mereka itu, terkecuali Ceska. Dia malah cenderung cuek dan terlihat sibuk dengan hpnya.

"Hai Arumi," jawab ketiga cowok yang terpesona itu sambil melambaikan tangan dengan gadis itu.

Arumi adalah salah satu cewek favorit di sekolah, wajahnya cantik dan gayanya yang anggun membuat para laki-laki selalu terpesona olehnya. Wajar saja karena dia adalah seorang model. Sebenarnya Arumi sering tebar pesona dengan Ceska, bahkan sering ikut nongkrong di cafe itu dengan geng JP. Bahkan anak-anak di sekolah pun sering menjodohkan mereka. Tapi sayangnya Ceska tak pernah ada perasaan apa-apa dengan Arumi. Bagi Ceska cewek seperti Arumi itu adalah tipe cewek manja yang membosankan.

"Hai Ces...kamu lagi ngapain?", tanya Arumi pada Ceska yang dari tadi sibuk memainkan hp, bahkan kehadirannya tak dihiraukan.

"Eh elo...gue lagi nunggu wa dari orang. Oh iya ngapain lo ke sini?" jawab Ceska berbohong.

Arumi tahu Ceska bukan tipe-tipe cowok yang gampang untuk didekati, bukan seperti cowok-cowok yang pernah jadi pacarnya. Tapi justru karena itu yang membuat Arumi semakin mengejar Ceska.

"Gue denger elo abis menang balap motor? Wow keren banget...selamat ya...," kata Arumi sambil duduk di samping Ceska.

"Ow itu...iya makasih," jawab Ceska masih tetap bersikap dingin.

"Eh kamu mau pesen apa Arumi?" tanya Toni.

"Aku orange jus aja deh."

"Ok..aku pesenin ya...."

Toni memesankan minuman untuk Arumi, sebenarnya dalam hati Toni kasihan sama Arumi yang selalu mengejar Ceska. Karena Toni tahu Ceska tuh gak pernah suka sama Arumi. Bagi Ceska dihatinya cuma ada Naca seorang.

"Eh gaes...kayaknya gue mesti cabut deh....," kata Ceska tiba-tiba ingin pergi dari situ. Sebenarnya dari tadi Ceska melihat foto-foto Naca yang selalu dia ambil secara diam-diam saat di sekolah. Ceska punya nomor hp Naca tapi dia tak pernah berani untuk mengirim pesan apalagi menelpon.

"Loh ko tiba-tiba mau pergi sih ces...kan aku baru datang....nanti ajalah kita kan belum ngobrol-ngobrol." rengek Arumi sambil menarik lengan Ceska yang mau beranjak dari tempat duduknya.

"Lo mau kemana ces...kok malah pergi...," tanya Toni.

" Tenang aja nanti gue bayar semuanya, nanti gue jelasin di wa grup kita ya...gue buru-buru nih...udah ya gue duluan," jawab Ceska sambil berlalu. Ceska menuju kasir, membayar sejumlah uang, dan kemudian berlari menuju parkiran motornya

Sesampainya di parkiran Ceska mengirimkan pesan di wa grup geng JP.

[Gaes sory gue duluan...gue risih kalo ada Arumi di situ...lagian gue mau ke tempat Naca]

[Ngapain lo malem-malem gini ke rumah Naca...?Ini Arumi kesel banget lo tinggalin] jawab Toni yang masih di cafe.

[Ya udah kalian aja yang nemenin...udah ya...bye] jawab Ceska singkat.

Ceska pun mengantongi hpnya dan melaju menuju rumah Naca. Entah kenapa malam ini dia ingin ke sana, meski mungkin nanti konsekuensinya dia diusir sama Naca.

15 menit kemudian dia sampai di depan rumah Naca. Ceska melihat lampu ruang tamu rumah Naca yang sudah mati, tapi dari jauh ada lampu kamar yang masih menyala. Dalam hati dia bertanya 'apa itu kamar Naca atau bukan yah?mungkin aku wa aja kali yah?'. Akhirnya Ceska memberanikan diri untuk mengirim pesan ke Naca.

[Naca...sekarang aku lagi ada di depan rumahmu. Kamu ke sini dong....aku tunggu ya...Ceska].

Ceska pun deg-degan menanti balasan. Menunggu pesannya sudah dibaca atau belum. Setelah beberapa lama menunggu tak kunjung dapat balasan, Ceska pun ingin menelepon. Tapi tiba-tiba hpnya berbunyi tanda ada pesan masuk.

[Ngapain kamu malam-malam ke sini...mending kamu pulang aja...nanti dimarahin ibu kalo kesini malem-malem] jawab Naca sambil beranjak menuju jendela kamarnya kemudian membuka tirai memastikan apakah Ceska benar-benar ada diluar sana. Naca kaget ternyata Ceska sudah memarkirkan motornya di pinggir jalan depan rumahnya.

Dari jauh Ceska membaca pesan dan merasa senang Naca membuka jendela kamarnya, Ceska melambaikan tangan dan tersenyum melihat Naca. Tanpa mengeluarkan suara Ceska mengkode supaya Naca keluar dari rumah. Naca menggelengkan kepalanya tanda tak menyetujui permintaan Ceska. Tak kehilangan akal Ceska pun mengirimkan pesan lagi.

[Kalo kamu gak keluar nanti aku bakal nyamperin kamu langsung dan ngetuk pintu rumahmu. Biar saja kita dimarahin sama ibu]," ancam Ceska.

[kok jadi ngancem?lagian ada perlu apa sih malam-malam ke sini?ngomong lewat hp aja deh...aku gak mau nanti dimarahin ibu gara-gara aku ketemu cowok malem-malem]

[Pokoknya aku tunggu di sini sampai kamu keluar....meskipun sampai besok pagi tetap aku tungguin di sini]

'Gila nih anak...dibilangin malah ngeyel..bisa kena masalah kalo dia gak pergi dari situ..'Naca bergumam dalam hati. Dia bingung apa dia harus keluar malam-malam atau gak. Tapi dia gak mau kena masalah kalo ada yang lihat Ceska di situ. Akhirnya Naca memutuskan untuk keluar rumah lewat jendela kamarnya, karena kalo lewat ruang tamu pasti ibunya bakalan tahu.

Klek.....Naca membuka jendela dan melompat keluar jendela dan segera berjalan hati-hati tanpa mengeluarkan suara.

"Hmmm....akhirnya kamu keluar juga,"kata Ceska tersenyum sumringah melihat Naca menghampirinya. Gaya berbicara Ceska langsung berubah jadi aku kamu kalo di depan Naca, tidak seperti dengan temannya yang selalu gunain elo gue.

"Ngapain sih malem-malem ke sini. Cari masalah aja, gak bisa apa besok di sekolah aja ngomongnya?", tanya Naca hampir menaikkan volume suaranya.

"Sst....jangan berisik," jawab Ceska sambil menutup mulut Naca.

"Ih...apaan sih lo!!" Naca melepaskan tangan Ceska dari mulutnya.

"Habis kamu berisik sih...kan kamu sendiri yang bilang jangan berisik!Mending jangan di sini ngomongnya...nanti ketauan ibumu...ayo naik" pinta Ceska menyuruh Naca membonceng motornya.

"Gak mau...ngomong aja di sini....mau ngomong apa sih pakek ngajak pergi segala....?"

"Ya udah kalo Lo gak mau biar aja kita ngobrol di sini...biar ibumu dan sekalian tetanggamu juga tahu".

Naca berpikir sejenak melihat jam di hp yg dia bawa menunjukkan pukul 8 malam. Ibu Naca sedang di rumah sendiri karena ayahnya sedang tugas di luar kota. Naca memang mempunyai 3 orang kakak perempuan tapi mereka semua sudah menikah, dan setelah menikah diboyong oleh suaminya masing-masing. Kini di rumah hanya tinggal mereka bertiga, itupun kalau ayahnya tidak sedang tugas kantor di luar kota.

"Ya udah kamu tunggu di sini dulu, aku mau ambil jaketku dulu," kata Naca yang kemudian masuk lagi melalui jendela mengambil jaketnya, kemudian dia memastikan keadaan aman supaya dia bisa pergi.

"Ya udah ayo berangkat...eitss...tapi kamu mesti janji kalo gak akan lama. Kalo gak aku gak bakalan ikut kamu," ancam Naca.

"Oke...nona manis....janji gak bakal lama..."

Naca pun membonceng motor Ceska dan kemudian mereka berangkat. Dalam hati Ceska bergumam, akhirnya dia bisa memboncengkan gadis yang selalu menguasai hati dan pikirannya itu.

"Kita mau kemana?Awas yah kalo kamu aneh-aneh," tanya Naca sambil memandang jalan yang mereka lewati.

"Ya ampun...sumpah...aku gak bakal macem-macem kok...aku cuma pengen ngajak kamu jalan-jalan aja", jawab Ceska kalem.

Tak seperti biasanya yang selalu ngebut sekarang Ceska hanya melaju dengan kecepatan rendah, dia hanya ingin menikmati malam bersama Naca.

Motor pun melaju melewati jalan menuju arah pantai melewati tempat yang tadi sore dia gunakan untuk balapan dengan Riko anak geng Tiger. Tapi Ceska tak ingin menceritakan kejadian tadi dengan Naca, dia cuma gak mau kalo Naca sampai tahu dia suka balap liar, bisa-bisa Naca jadi ilfill sama dia dan berpikiran negatif tentangnya.

Ceska berhenti di pinggir pantai.

"Kenapa kita ke sini?" tanya Naca bingung sambil memandang sekeliling, seumur-umur baru kali ini dia ke pantai malam-malam.