Chereads / SENANDUNG MASA REMAJA / Chapter 5 - Balap Liar

Chapter 5 - Balap Liar

Sepulang dari rumah Naca, Ceska berniat menuju ke rumahnya dan melaju kencang menggunakan motor kebanggaannya itu. Di tengah jalan dia berhenti, mengecek hpnya yang sedari tadi bergetar di saku celananya. Ceska menepi dan mengangkat panggilan yang ternyata dari Toni.

"Ada apa Ton?"

"Ces...gue tunggu di tempat biasa ya. Ini ada anak geng Tiger yang nantangin lo buat balapan. Gimana lo mau gak?"

"Ok...gue nanti ke sana. Gue lagi di jalan nih, mau pulang dulu ambil baju, baru nanti gue ke sana."

"Dari mana lo jam segini baru balik ke rumah?"

"Gue tadi habis dari rumah Naca."

"What....dari rumah Naca?Gak salah denger gue?Sejak kapan lo berani terang-terangan deketin dia?"

"Hahaha.....mulai detik ini....yah meski pun dia masih agak cuek sih...tapi gue berhasil deketin ibunya...hahaha...".

"Hah....deketin ibunya gimana?Tapi salut sih sekarang lo udah berani deketin dia."

"Yang jelas tadi gue nganter Naca balik ke rumah, yah terus gue ketemu ibunya dan ngobrol. Ya udah deh gue masih di jalan nih...lanjutin nanti aja yah ceritanya..gue mau ke rumah dulu ambil baju...ok sampai ketemu di sana."

"Ok...gue tunggu di tempat biasa ya...!"

Sebenarnya Ceska ingin menceritakan kejadian tadi dengan sahabatnya itu, tapi dia harus bergegas menuju ke rumah dan langsung harus pergi ke arena balapan itu. Sudah lama dia menunggu tantangan dari geng Tiger untuk balapan, karna salah satu ketua dari geng Tiger yang bernama Riko itu masih penasaran dengan kemampuan Ceska yang selalu bisa mengalahkannya.

Jalan lintas barat menjadi tempat mereka balapan, karna di jalur itu terletak dekat dengan pantai dan jauh dari pusat kota. Balapan liar seperti ini memang membutuhkan jalan lengang supaya tak ada kendala untuk mereka melaju kencang. Di samping itu aman dari kejaran polisi patroli yang bisa saja menciduk mereka saat mereka beraksi balap liar.

Sesampainya di tempat balapan Ceska tak menyangka kalo ternyata sudah banyak orang berkumpul, bahkan bukan hanya dari anggota geng JP ataupun geng Tiger. Ceska juga melihat gerombolan anak cewek yang ingin menjadi suporter balapannya.

"Hei gaes...."teriak Ceska menyapa temannya dan mencari posisi parkir.

"Ini dia yang sudah di tunggu-tunggu sudah datang," teriak Riko yang dari tadi sudah tidak sabar adu balap dengan Ceska.

"Kali ini kamu bakal kalah," kata Riko menghampiri Ceska sambil tersenyum kecut.

"Kita lihat aja nanti siapa yang bakal kalah," jawab Ceska sinis.

"Alah...paling juga kalah lagi," teriak onat disertai teriakan dari pendukung geng JP.

Di kubu lain pendukung dari geng Tiger pun bersorak mendukung Riko. Bahkan saking semangatnya para suporter mereka hampir terjadi bentrok.

"Woles bro...geng JP kalian gak usah terprovokasi...kalem bro...", teriak Ceska menenangkan teman-teman mulai panas.

"Ok...sebaiknya kita mulai aja dari pada nanti kalian bentrok," teriak Toni.

Mereka berdua kemudian mengambil posisi start dan menunjuk salah satu orang yang biasa menjadi wasit. Dan mereka menunjuk Deva sebagai wasit karena dia dalam posisi netral tidak termasuk anggota dari kedua geng itu. Lagi pula Deva juga sudah terbiasa menjadi pengadil seperti ini. Kemudian Deva mulai menerangkan aturan main yang sudah disepakati bersama. Peraturannya mereka harus melewati putaran yang sudah ditentukan, setelah sampai di putaran siapa yang paling duluan sampai finish itulah yang jadi pemenangnya.

Deva berdiri diantara dua motor itu, memberi aba-aba dengan melambaikan kain dan menjatuhkan kain itu. Kedua motor itu pun melaju kencang menembus jalanan, keduanya bersalipan menuju putaran, bahkan keduanya hampir bersrempetan satu sama lain sampai Ceska hampir jatuh, beruntung Ceska masih bisa mengendalikan motornya. Tak kurang dari 2 menit Ceska secepat kilat melesatkan motornya menuju finis. Teriakan riuh penonton melihat Ceska yang memasuki garis finis menambah suasana semakin seru. Selang beberapa menit kemudian Riko pun menyusul tiba di finis. Raut wajah kekecewaan dan umpatan dikeluarkan Riko.

"Sial!!!kenapa aku bisa kalah lagi sih....!" Riko marah sambil memukul motornya kesal.

"Hahaha....apa gue bilang...Lo pasti kalah.."kata onat mengejek.

"Diem Lo....ok...kali ini gue kalah tapi liat aja pembalasan dari gue. Ayo gaes kita cabut dari sini...!Di sini udah gak asik," teriak Riko sambil melambaikan tangan mengajak gengnya pergi dari situ.

"Hu....u...u .....,"para penonton menyoraki Riko dan teman-temannya yang kemudian meninggalkan tempat itu.

"Gue bangga sama lo bro," teriak Marta sambil mengajak tos Ceska.

"Biar tau rasa si Riko....dia yang nantang...dia pula yang kalah," jawab Toni menimpali.

"Iyalah gue gitu loh....," kata Ceska membanggakan diri sendiri. "Seandainya ada Naca di sini...pasti dia bakal klepek-klepek kagum sama gue....hahaha....," kata Ceska lirih, sampai-sampai temennya gak begitu terdengar jelas.

"Apa ces...lo bilang Naca tadi...gue gak jelas tadi lo ngomong apa?" tanya onat.

"Oh iya tadi pas di telpon katanya lo nganterin Naca sampai rumah and ketemu ibunya...terus gimana tuh...ibunya galak gak?", tanya Toni penasaran.

"Wah kok gue gak tau berita besar ini...?wah parah lo gak ngasih tau gue", kata Marta menimpali.

Geng JP memang sangat penasaran dengan cerita ceska karena setau mereka dari dulu Ceska gak pernah berani deketin Naca secara langsung, mereka tahu kalo selama ini Ceska hanya berani menjadi 'secreted mayornya' Naca. Terlebih yang mereka salut Ceska bukan tipe cowok playboy, yah meskipun sebenarnya Ceska punya semua modal untuk menjadi play boy, dia ganteng, kaya, atlet futsal, jago balap motor apalagi kalo liat motornya, cewek mana yang bakal nolak kalo dia boncengin pake motor kerennya itu.

"Hehehe...tadi sepulang sekolah gue nganter Naca sampai rumah dan alhasil gue ketemu ibunya...terus yah gue cari perhatian ma ibunya. Untung ibunya baik banget...gue malah diajak makan di sana juga."

"Wah...wah... berarti lo udah mulai berani deketin Naca nih ceritanya?" kata onat.

"Ya gitu deh....gue pikir-pikir memang harus punya nyali untuk mengejar cinta," kata Ceska sok bijak, walau bagaimanapun dia tidak bisa menyembunyikan raut wajah yang berseri-seri karena bisa dekat dengan pujaan hatinya itu.

"Gitu dong....masak lo balapan berani tapi deketin cewek gak berani....malu tuh sama motor....!"teriak Marta.

"Eh gaes...gimana kalo untuk merayakan kemenangan balapan hari ini gue traktir kalian di Cafe biasa. Selain itu untuk merayakan kedekatan gue sama Naca. Gimana mau gak?" ajak Ceska.

"Ayokssss..."jawab mereka hampir bersamaan.

Geng JP pun melajukan motornya meninggalkan suporter yang masih riuh ketika motor-motor keren anggota geng JP melewati mereka. Geng itu pun segera menuju tempat cafe biasa yang terletak tak jauh dari situ.