Seusai jam pelajaran berakhir Naca melangkah menuju parkir sekolah mengambil sepeda miliknya. Naca memang tak seperti kebanyakan teman-temannya yang menggunakan motor untuk ke sekolah. Bahkan kedua temannya Ana dan Putri saja menggunakan sepeda motor matic terkini yang sedang hits sedangkan dia hanya memakai sepeda yang sedari SMP dipakai untuk berangkat sekolah. Naca memang sangat sederhana, dia tidak mau merepotkan orang tuanya bahkan untuk bisa bersekolah di sekolah favorit saja dia harus mengandalkan bea siswa prestasinya.
Siang ini matahari terasa terik, Naca mengayuh sepedanya seperti biasa menuju rumahnya. Saat di tengah jalan ada seseorang yang menyapanya. Orang itu menggunakan motor seperti motor yang digunakan para pembalap. Motor yang paling keren, dan siapa pun cewek yang diajak untuk naik motor itu dijamin pasti gak bakalan nolak. Naca menengok ke arah samping menengok siapa yang ada di sampingnya.
"Hai....cewek manis...." panggil Ceska menggoda.
"Lebih baik kamu tinggalin sepedamu itu dan naik motor sama aku".
Naca terlihat kaget melihat Ceska yang ada di sampingnya.
"Gak usah aku udah biasa naik sepeda ko...!"jawab Naca ketus.
"Jutek banget sih....kan aku cuma nawarin buat bonceng. Mulai besok aku jemput aja deh biar kamu gak usah naik sepeda lagi."
"Eh...eh...gak usah. Aku udah biasa naik sepeda....lagian kalo kamu boncengin aku nanti fans-fansmu pada ngamuk sama aku lagi..."
"Ha...ha...ha....fans apaan sih....lagian kalau ada yang berani gangguin kamu di sekolah awas aja....nanti dia bakal berurusan sama aku".
"Lagian ngapain sih kamu ngikutin aku?"
"Pertama, aku cuma mau pastiin kamu selamat sampai rumah. Kedua, aku mau pastiin juga kalau kalo kamu bener-bener bakalan datang ke Taman besok sabtu," sekarang Ceska terang-terangan menanyakan itu pada Naca.
"Kan tadi aku udah bilang iya....."
Sesaat Ceska tersenyum mendapat jawaban itu.
"Okey....aku tunggu di sana sampai kamu dateng. Awas kalo kamu gak dateng" kata Ceska sedikit mengancam, karna dia gak mau harapan dia untuk ngedate bersama Naca jadi kacau.
"Ih...pakek ngancam segala lagi. Apa kamu suka kayak gitu ke cewek-cewek yang kamu deketin".
"Enak aja....aku gak pernah deketin cewek-cewek ya...mereka yang deketin aku duluan....Tapi sayang mereka bukan tipe aku," jawab Ceska narsis.
"Memang mau ngapain sih di Taman Pelangi....sampai kamu ngotot aku ke sana.....?"
"Yah...pokoknya adalah....yang penting kamu dateng aja."
Tak terasa Naca sudah sampai di depan rumahnya, dia menyuruh Ceska untuk pergi karna takut kalo sampai ibunya tahu ada cowok yang nganter dia pulang.
"Eh...Ces sampai sini aja nganternya...buruan gih pulang....aku gak mau ibuku sampai tahu kalo aku diantar cowok."
"Kamu takut dimarahin ibumu....?Justru aku ke sini mau bertemu dengan ibumu."
"Gak usah ngaco deh....udah buruan pulang sana..," Naca pun mengusir Ceska sambil melotot.
"Ca...kamu udah pulang?" terdengar suara ibu Naca dari dalam rumah.
"Iya Bu...Naca udah pulang," jawab Naca.
Ibu Naca keluar meninggalkan jahitan yang sedang dia jahit. Ibu Naca memang pandai menjahit, bukan karena dia berprofesi sebagai penjahit tapi karena memang ibunya sangat suka menjahit. Hampir semua pakaian yang digunakan Naca dijahit sendiri olehnya.
"Ca...kok temennya gak disuruh masuk...?Ayo nak mari masuk dulu....Nanti kalian kepanasan kelamaan di luar," ibu Naca mempersilahkan masuk Ceska. Naca pun mematung takut kalo ibu marah karna dia pulang bersama teman cowok.
"Ayo masuk dulu deh...Udah disuruh ibu tuh...!"
"Iya..."
Akhirnya Ceska pun masuk dan duduk di ruang tamu setelah bersalaman dengan ibu Naca sedangkan Naca masuk untuk mengganti pakaian dan menyiapkan minum untuk Ceska. Sekilas Ceska memandang sekeliling, menatap rumah minimalis bercat serba putih dengan sofa berwarna coklat. Rumah yang tidak terlalu besar namun terlihat nyaman meski tidak sebesar rumahnya.
"Nama kamu siapa, ayo silahkan duduk. Kamu teman sekolah Naca?teman sekelas?" tanya ibu Naca dengan ramah.
"Iya Bu...saya Ceska...dulu saya sekelas sama Naca waktu kelas XI sekarang udah gak sekelas lagi....Naca di kelas A aku di kelas C...."
Dari dalam Naca mengintip sambil menyiapkan minum untuk Ceska. Dalam hatinya bertanya-tanya, kok bisa Ceska yang angkuh kalo di sekolah bisa akrab secepat itu dengan ibunya. Lagian tumben juga ibu gak marah aku bawa temen cowok di rumah.
"Ehem. ..mm..akrab banget kayaknya nih..."Naca batuk kecil menyela pembicaraan mereka dan membawakan minuman untuk Ceska.
"Pada cerita apaan sih....kayaknya seru banget sampai ketawa-ketawa gitu?" tanya Naca heran melihat keduanya.
"Ini...nak Ceska cerita kalo katanya ibunya itu pernah nyoba jahit baju buat dia....eh pas waktu dipakai malah kancingnya lepas semua karna jahitannya gak bener," jawab ibu Naca
"Mungkin karna ibuku gak bakat jahit kali ya Tante sampai-sampai kancingnya pada lepas gitu?"
"o iya... minumannya diminum tuh...haus kan dari tadi habis panas-panasan,"kata Naca menyela pembicaraan mereka.
"Iya...ini aku minum," jawab Ceska menatap Naca sambil tersenyum meneguk minuman yang disuguhkan. Dalam hati Ceska sangat senang karna ternyata Naca perhatian dengannya dan dalam sekejap sudah bisa akrab dengan ibunya.
"Sering-sering maen ke sini...jangan sungkan...Walaupun kalian gak sekelas kalian kan bisa belajar bareng. Apalagi sebentar lagi sudah ujian kelulusan. Ibu berharap kalian bisa masuk ke universitas yang kalian inginkan."
"Iya Tante...saya pasti bakalan sering maen ke sini. Suntuk juga di rumah gak ada temen, orang tua saya selalu sibuk bekerja. Bahkan untuk mengobrol dan becanda seperti ini saja mereka gak bisa," jawab Ceska dengan raut muka yang tiba-tiba menjadi sedih.
"Sudahlah nak...jangan bersedih...kalo kamu kesepian kamu boleh datang kesini....Kalo boleh tau memang orang tuamu sibuk bekerja apa?"
"Papah saya seorang dokter dan mama saya seorang bidan Tante....Setiap hari mereka tugas praktik di rumah sakit bahkan sesampai di rumah mereka juga masih melayani pasien karna di rumah masih membuka praktek. Apalagi saya cuma anak tunggal, jadi sering kesepian di rumah".
"Oh begitu....kasihan sekali kamu nak. Tapi yang perlu kamu tahu, orang tuamu sibuk bekerja juga demi kamu. Supaya kamu bisa sekolah tinggi, bisa hidup layak dan berkecukupan. Jadi jangan menyalahkan kesibukan orang tuamu ya...Percayalah mereka itu sangat menyayangimu."
"Makasih Tante....rasanya udah lama aku gak pernah ngobrol seperti ini. Sebenarnya pengen banget ngobrol dan ketawa bareng sama papah dan mama...tapi mereka selalu sibuk."
Tampak raut muka sedih yang ada di wajah Ceska saat cerita tentang kesepiannya. Naca yang dari tadi di situ seolah dianggap manusia transparan oleh ibunya dan juga Ceska karena mereka berdua asyik ngobrol bahkan sampai-sampai dia dicuekin. Sebenarnya Naca merasa agak jengkel karena dari tadi dicuekin, tapi di sisi lain Naca juga kaget mengetahui kisah hidup seorang Ceska yang notabene anak paling jail, ketua geng paling disegani di sekolah bisa melow kayak gini.
"Kalian pasti belum makan, kita makan dulu yuk...tadi ibu masak ayam geprek kesukaanmu ca."
"Wah pasti enak tuh tan, aku boleh ikut makan gak."
"Yah tentu boleh dong....ayo kita ke tempat makan," ibu Naca pun mengajak Ceska menuju ruang makan.
"Ayo ca....kok malah bengong sih....," ajak Ceska sambil menarik tangan Naca.
Naca pun ikut beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke ruang makan.
Setelah mereka makan akhirnya Ceska pun berpamitan.
"Tante aku pulang dulu ya... terimakasih banget makanannya. Ayam gepreknya enak banget.... kapan-kapan boleh lagi kan mampir ke sini lagi?"
"Jangan...nanti kamu ngabisin ayam geprek ku lagi...,"gerutu Naca.
"Gak boleh gitu ah ca....!Iya nanti nak Ceska boleh kok maen ke sini lagi," jawab ibu Naca.
"Aku pamit dulu ya Bu...," kata Ceska sambil mencium tangan ibunya Naca.
"Iya....hati-hati di jalan ya...Ca anter Ceska ke depan gih...ibu mau beres-beres dulu di belakang".
Naca pun mengangguk dan berjalan ke teras depan rumah bersama Ceska.
"Aku pulang dulu ya....btw...makasih aku udah boleh maen ke rumahmu."
"Ya udah pulang gih....nanti kesorean lagi pulangnya".
Naca memalingkan badanya bersiap untuk masuk rumah lagi.
"Ca tunggu...."
"Apaan lagi sih....?"
"Liat sini dong!"
Naca pun membalikkan badan lagi, dan Ceska pun melakukan kiss by dari jauh sambil tersenyum ke arah Naca.
"Ish....kamu tuh....!" Naca menjawab dengan tersipu.
"Sekarang baru kiss jauh dulu...semoga besok bisa kiss deket ya...."Ceska menggoda Naca sambil berlalu membawa motor kerennya itu. Naca pun sebenarnya berbunga-bunga semenjak tadi namun masih berusaha menutupi dengan sikapnya yang sok cuek.