Chereads / SENANDUNG MASA REMAJA / Chapter 3 - Kantin Sekolah

Chapter 3 - Kantin Sekolah

Tet....tet...t..t..tetttt....

Bel sekolah berbunyi, tanda waktu istirahat. Siswa yang tadinya fokus belajar akhirnya buyar karena bel istirahat yang membuat mereka berhamburan keluar kelas untuk mencari makan, tidak terkecuali dengan Naca. Dia keluar bersama teman-temannya, ada Putri dan Ana. Mereka bertiga akrab karena secara kebetulan dipertemukan dalam satu kelas semenjak kelas X, dan mereka pun sangat senang bisa dipertemukan kembali di kelas yang sama di tahun ajaran ini.

"Ca...ke kantin yuks.....aku laper banget nih...tadi pagi belum sarapan",rengek Ana sambil menarik lengan Naca.

"Ya udah yuk....put ayokk...nanti kamu kehabisan soto kesukaan kamu Lo....udah belajarnya nanti lagi...."

"ok...yuk"jawab putri bersemangat karena teringat soto Mak inah yang selalu menggoda selera...tapi tak jarang mereka harus mengantri.

Dan ternyata benar saja sesampainya mereka bertiga di kantin tak ada bangku yang kosong. Memandang sekeliling mencari tempat yang bisa diduduki. Tapi ternyata semua sudah penuh. Sesaat ada seseorang memanggil mereka.

"Ca....Naca....sini...duduk di sini aja",teriak seseorang memanggil Naca.

Naca melihat sekeliling mencari siapa yang memanggil, ternyata yang memanggil adalah Toni, iya dia, salah satu anggota geng JP. Toni adalah salah satu anggota geng JP yang satu kelas dengannya. Toni melambaikan tangan pada Naca dan menunjuk bangku disebelahnya yang masih kosong. Sesaat Naca melihat tepat disampingnya ada Ceska. Naca pun mengkode dengan lambaian tangan untuk tidak mau diajak duduk disitu.

"Ca...tuh panggil Toni tuh....tapi cuma lo doang yang dipanggil...kita nggak...."gerutu Ana.

"Sana ca kan lo yang dipanggil bukan kita...lagian disana ada Ceska...pujaan hatimu..." kata putri menimpali.

"Hust....t....jangan kenceng-kenceng nanti ada yang denger lagi, ini kan lagi rame. Nanti kalo ada yang denger gimana....,"jawab Naca khawatir.

Tiba-tiba saat mereka mengobrol ada yang menarik tangan Naca, dan membawanya ke bangku kosong sebelah Ceska.

"Lepasin gue....apaan sih narik-narik gue....," Naca marah sambil ingin melepaskan tangannya dari genggaman orang yang sudah menariknya. Ternyata orang yang sudah menariknya adalah Onat, dia berusaha menarik Naca buat duduk disampingnya Ceska.

"Lebih baik loe duduk di sini...liat tuh gak ada bangku yang kosong...tadi gue panggil ke sini gak mau...makanya gue nyuruh onat buat narik lo kesini," perintah Toni supaya tetap duduk di samping Ceska.

"Gue gak mau...kasian temen-temen gue gak dapet tempat duduk...gue ke kelas aja yah...," Naca sedikit marah karena mereka memaksa buat dia duduk disitu. Naca juga risih karena dari tadi banyak siswa yang lain yang memperlihatkan gerak gerik mereka. Tapi Toni tetep maksa menarik dia supaya terjebak di situ. Sesaat Naca melirik Ceska yang ada di sampingnya yang dari tadi tak bersuara. Naca memperhatikan kedua temannya yang sebenarnya khawatir dan takut mendekat. sampai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk kembali ke kelas. Dan Naca pun masih harus duduk bersama geng JP.

"Apa kamu malu duduk di sebelahku?", tanya Ceska tiba-tiba.

"Eh...ng....bukan gitu....tapi aku hanya tidak enak saja dengan teman-temanku dan pandangan teman lain yang dari tadi melihat kita",jawab Naca terbata-bata karena gugup.

"Lebih baik kita tinggalin kalian berdua untuk ngobrol," Toni menepuk bahu Ceska dan berlalu bersama anggota geng JP.

"Hei...kalian mau kemana...?eh...kalian jangan pergi..."Naca berkata sambil ingin berdiri beranjak dari tempat duduknya. Tapi tiba-tiba Ceska menarik tangan Naca.

"Bisa nggak kamu di sini saja nemenin aku", pinta Ceska dengan nada memohon sambil menarik tangan Naca dan berharap Naca duduk disampingnya kembali.

"Baiklah....ada urusan apa sampai kamu memintaku duduk berdua disini," tanya Naca dengan segala kegugupannya saat ini. Sebenarnya dia sangat gugup untuk berdekatan seperti ini.

"Kamu mau pesan apa biar aku pesenin....," bukannya menjawab pertanyaan Naca tapi malah menyodorkan menu kantin.

"Mmmm...m..m..aku pesan soto dan es jeruk saja,"jawab Naca singkat.

"Ok! Mak pesen soto 2 dan es jeruk 2 ya....!Gak pake lama ya Mak!"teriak Ceska dengan Mak inah....

Sesaat mereka pun terdiam....Naca pun sebenarnya sangat deg-degan berada dekat dengan Ceska, begitu pula sebaliknya. Seperti bukan Ceska yang biasanya selalu bertingkah membuat kegaduhan dan keonaran di kelas.

"Ca....hari Sabtu nanti ada acara nggak. ..?"tanya Ceska to the points.

"M...mm...memangnya kenapa?aku belum tahu mau ada acara apa nggak....!"jawab Naca kaget tiba-tiba Ceska ngajak jalan. Dalam benaknya dia bertanya-tanya apakah ini ajakan untuk ngedate....wow...apa aku tidak mimpi...gumam Naca dalam hati.

"Aku pengen ngajak kamu ke suatu tempat....."

"Kemana?"

"Ke Taman Pelangi."

"Ow Taman itu....untuk apa ngajak aku ke sana?"

"Yah pokoknya aku tunggu di sana jam 4 sore..."

Belum selesai Naca menjawab Mak inah tiba-tiba mengantarkan pesenan soto mereka..

"ini pesenannya...2 soto dan 2 es jeruk ya," kata Mak Inah.

"Terimakasih Mak..."jawab mereka hampir bersamaan.

"kamu belum jawab pertanyaanku tadi, gimana kamu bisa gak?atau jangan-jangan ada yang marah kalau aku ngajak pergi kamu?"

"Eh....nggak....itu...m..m...gimana jawabnya ya...."

Naca benar-benar salting....gak tahu mesti jawab gimana....tapi dalam lubuk hatinya terdalam ingin langsung jawab 'iya' tapi dia masih jaim untuk langsung jawab iya. Ceska pun tak sabar menunggu jawaban Naca yang sedari tadi tarik ulur tidak memberinya kepastian.

"Hei...kok malah bengong...gimana jawabannya?"

Tiba-tiba bel tanda masuk berbunyi.

"Eh sudah bel....aku masuk kelas dulu yah...," jawab Naca sambil bangkit dari duduknya.

"Jawabannya...?" tanya Ceska yang semakin galau menunggu jawaban dari tadi.

Naca bangkit dari tempat duduknya dan sebelum berlari menuju ke kelas Naca mengucapkan sesuatu.

"Jawabannya....iya....nanti aku akan datang ke sana," dengan wajah memerah Naca menjawab pertanyaan Ceska dan segera berlari menuju kelas.

Seolah Ceska tak percaya pertanyaannya dijawab 'iya' oleh Naca, dia mematung sesaat kemudian mengepalkan tangannya dan berteriak....

"Yes....yes....akhirnya dia mau aku ajak jalan....!"Ceska berteriak kegirangan karena rencananya berjalan mulus.....dan seolah masih tak percaya dia bisa ngedate sama Naca. Cewek yang diidam-idamkannya sejak kelas XI. Bahkan dia tidak menyadari kalo kelakuannya itu menjadi pusat perhatian segelintir orang yang masih berada di kantin. Tapi dia tidak peduli yang ada dibenaknya saat ini adalah menantikan saat-saat jalan dengan Naca besok hari Sabtu. Dengan wajah sumringah dia berjalan menuju kelas setelah membayar pesanannya yang alhasil tidak jadi mereka makan tadi. Tapi Ceska tak mempedulikan itu, dengan berbunga-bunga dan senyum tiada henti dia menuju ke kelasnya.