Hello, kita bertemu lagi. Tapi kayaknya ini bakal jadi pertemuan terakhir kita deh hihi. Karena cerita ini akan jadi cerita terakhir yang akan aku ceritakan ke kalian. Langsung aja ya ke ceritanya.
Cerita kali ini akan sedikit berbeda dimana cerita-cerita ku sebelumnya dialami oleh satu orang atau dua. Tetapi kali ini bakalan dialami oleh banyak orang.
Dan kali ini, aku menceritakan kejadian yang pernah dialami oleh ayahku.
***
Pada suatu malam, ayah ku pergi menonton layar tancap bersama teman-temannya di tanah lapang yang letaknya lumayan jauh dari rumah.
Karena pada jaman dahulu belum ada bioskop. Maka dari itu, biasanya ada jadwal tertentu dimana layar tancap akan ditayangkan.
Jarak rumah ayahku dengan tanah lapang tempat diadakannya layar tancap cukup jauh. Walaupun begitu, ayahku dan teman-temannya pergi dengan tidak berkendara.
Mereka lebih memilih berjalan kaki menikmati suasana kampung yang masih sangat terasa pada saat itu.
Karena pada saat itu, lingkungan tempat ayahku tinggal masih terdapat banyak rawa-rawa dan juga pepohonan yang tinggi-tinggi.
Sehingga udaranya sangat sejuk saat malam, juga sedikit menyeramkan karena penerangan pada saat itu belum lah terlalu banyak dan terang.
Pada saat berangkat, tidak ada kejadian aneh sama sekali. Mereka bisa sampai dengan selamat juga senang. Setelah sampai, ayahku dan ke-4 orang temannya menonton layar tancap itu.
Biasanya layar tancap akan berkahir pada larut malam, dan memang benar layar tancap itu berakhir tepat pada jam 12 malam.
Ayahku dan ke-4 temannya segera berjalan menuju arah pulang, karena hari sudah sangat gelap. Suasananya pun sudah mencekam. Yahh..walaupun karena mereka ber-5 jadi mengurangi suasana seram itu juga rada takut.
Mereka berjalan berdampingan, awalnya tidak ada yang aneh. Sampai pada akhirnya tibalah mereka di sebuah rawa dekat dengan rumah ayahku.
Saat sedang berjalan, salah satu teman ayah ku berkata sambil melihat ke arah bayangan mereka.
"Eh, tunggu-tunggu kayaknya ada yang aneh dah sama bayangan kita."
"Ada apaan emangnya?" sahut salah satu teman ayah.
"Liat deh, kan kita berlima. Yang tengah bayangan Ari, sebelah kanan bayangan Ari bayangan Rama, sebelah kiri bayangan Ari bayangan Chae, pojok kanan itu bayangan gw, sedangkan pojok kiri bayangan lu Di. Nah, bayangan yang disebelah lu siapa Di? Kan kita cuman ber-5, kenapa bayangan kita jadi ada 6?"
"Oh iya, bener juga ya lu Ted. Bayangan siapa ya?" jawab teman ayahku yang bernama Om Hendi.
"Kayaknya kita harus cepet-cepet cabut dah dari sini."
"Iya nih, udh malem juga."
Akhirnya, mereka pulang kerumah masing-masing dengan berlari tunggang langgang.
***
An: Semoga kalian makin suka ya, smaa cerpen aku. Jangan lupa, vote, komen, and share cerita aku, ya. Terimakasih.