Hello guys, kembali lagi bersama Aya atau Litha disini. Aku sejujurnya bingung guys mau nyapa kalian gimana, takutnya kan kalian bosen gitu ya hihi.
Kira-kira kalian tuh penasaran ga apa cerita yang bakalan aku bawain diliat dari judulnya? Semoga penasaran deh ya hehe.
Oke deh, aku langsung aja ya ke ceritanya. Basa-basinya jangan kelamaan ntar aku diprotes lagi hihi.
Cerita kali ini dialami oleh tanteku yang bernama April yang merupakan adik dari ibuku. Aku biasa memanggil nya dengan tante Aphink. Tante Aphink ini sedikit berbeda dengan keluarga ibuku yang lainnya.
Bisa dibilang tante ku ini memiliki kelebihan sejak kecil, tapi dia hanya bisa melihat tanpa bisa berinteraksi. Jadi, tanteku bukan lah seorang Indigo.
Cerita yang kali ini akan ku ceritakan, menurutku pengalaman yang sangat menyeramkan yang di alami oleh tanteku.
Semua ini bermula ketika tanteku seperti biasa lembur kerja, pulangnya larut malam. Tapi kali ini berbeda, biasanya tanteku akan di jemput oleh om ku yang merupakan abang dari tanteku. Kali ini, om ku tidak bisa menjemput tanteku karena ada suatu urusan yang harus di selesaikan oleh om ku.
Malam itu, tanteku berjalan keluar kantor menelusuri jalan yang sepi dan sunyi. Karena sebelumnya sempat turun hujan, jalanan jadi berlumpur dan becek. Suasana nya pun menjadi sedikit lebih seram.
Tanteku berjalan dengan sangat hati-hati, karena jalan berlumpur sangat licin. Terlebih lagi tanteku memakai hak, yah.. Walaupun tidak terlalu tinggi sih.
Tapi tetap saja bukan harus berhati-hati, di tengah perjalanan tiba-tiba ponsel tanteku berbunyi. Tanteku berhenti sejenak untuk mengangkat telpon itu.
Tanteku mengambil ponselnya di dalam tasnya, saat dilihat ternyata om ku yang menelpon tanteku.
"Halo, lu dimana? Jadi gak, gw jemput? Urusan gw udah selesai nih. Ternyata lebih cepet dari dugaan gw," tanya om ku.
"Gw udah keluar sih dari kantor, tapi boleh deh lu jemput gw. Belum jauh juga kok dari kantor gw, nanti gw sherlock ke lu deh."
"Oke."
Setelah jawaban singkat dari om ku, sambungan telpon pun terputus. Tanteku segera mengirim share location ke om ku. Sambil menunggu tanteku memainkan hp nya sebentar, melihat-lihat apa yang sedang terjadi di sosmed akhir-akhir ini.
Di tengah tante ku memainkan hp, tiba-tiba tanteku merasa kakinya di sentuh oleh sesuatu. Anehnya, saat tanteku menoleh kebelakang tidak ada binatang atau benda apapun di dekat kaki tanteku.
Di belakang tanteku hanya ada sebuah kubangan lumpur yang besar yang sepertinya cukup dalam. Karena merasa tidak ada yang aneh tanteku memutuskan untuk kembali fokus ke hpnya.
Tiba-tiba entah apa yang terjadi, tanteku juga tidak tau. Tanteku merasa kakinya ditarik oleh sesuatu yang membuat tubuh tanteku terjatuh kedalam kubangan lumpur itu.
Di dalam kubangan lumpur itu tanteku merasa kubangan lumpur itu sangat dalam. Sehingga menyulitkan tanteku untuk bergerak keluar, padahal tanteku bukan type orang yang tidak bisa berenang.
Saat tanteku ingin berteriak meminta tolong pun suara tanteku tidak bisa keluar. Jadi, yang hanya bisa tanteku lakukan hanya menggapai-gapaikan tangannya keluar untuk memberi tau ada orang di dalam lumpur.
Berharap ada seseorng yang lewat dan menolong tanteku. Sekitar 5 menit lamanya barulah terasa ada tangan yang menarik tangan tanteku.
Saat dilihat ternyata om ku yang menolong tanteku, om ku bertanya pada tanteku apa yang terjadi. Tapi, tanteku hanya bisa diam. Karena tanteku sendiri tidak mengerti apa yang terjadi.
Akhirnya, tanteku segera dibawa pulang oleh om ku. Sesampainya dirumah barulah tanteku menceritakan semua yang tadi di alaminya ke om ku dan yang lainnya. Respon om ku dan yang lainnya pun terlihat kebingungan.
Mereka tidak tau apa yang terjadi, sampai saat ini kejadian itu masih menjadi sebuah hal yang tidak bisa di jelaskan secara logika.
***
An: Jangan lupa vote, komen, and share ceritanya, yah. Supaya aku lebih semangat lagi bikin cerpennya.