Hallo semua, kembali lagi bersama aku Aya atau Litha. Kira-kira apa ya cerita yang akan aku bawakan hari ini? Penasaran ga? Harus penasaran dong hihi.
Karena cerita ini bakalan gak kalah seramnya dari cerita seramnya, atau bisa jadi lebih seram dari cerita sebelum nya? Penasaran kan! Jadi baca ceritaku baik-baik ya hehe.
Cerita yang aku bawakan kali ini berasal dari pengalaman ibuku lagi. Kalau di cerita sebelumnya ibuku hanya mendengar suara tapi tidak dengan wujud. Dan juga kejadian inu terjadi ketika ibuku masih remaja.
Jadi, cerita ini akan berbeda tentunya.
Cerita ini bermula ketika ibuku sedang bermain bersama teman-temannya pada malam hari. Ditengah permainan ibuku mendapatkan panggilan alam, akhirnya ibuku menuntaskan terlebih dahulu panggilan alam itu.
Rumah masa kecil ibuku adalah rumah yang di cerita sebelumnya aku ceritakan sebagai rumah om dan tanteku. Kamar mandi nya tidak memiliki atap. Saat membuka kamar mandi yang akan terlihat adalah langit yang luas. Ada atap, tapi itu hanya menutupi WC nya saja.
Ibuku menuntaskan panggilan alam nya di WC itu, WC nya menghadap ke arah bangunan yang berada di sebelah rumah ibuku.
Saat sedang menuntaskan, sekelebat bayangan putih lewat di depan ibuku. Ibuku berpikir bahwa itu hanya cahaya atau benda yang tidak sengaja terbawa angin.
Tapi, semakin lama semakin aneh. Bayangan putih itu bukannya menghilang malah seperti bolak-balik di depan ibuku. Seketika ibuku tersadar, bahwa itu bukanlah cahaya ataupun benda yang terbawa angin. Melainkan sosok mbak kun yang sedang melayang-layang disana.
Ibuku berusaha untuk tidak panik, karena sepertinya mbak kun tidak menyadari keberadaan ibuku. Tapi memang sepertinya hari itu menjadi hari tersial ibuku. Mbak kun itu bukannya pergi malah mendekat kearah ibuku dan duduk tepat diatas atap WC yang dibawahnya ada ibuku.
Mbak kun itu mengayunkan kakinya tepat dihadapan ibuku, melihat itu ibuku tetap berusaha untuk tidak tetap panik agar mbak kun itu tidak menyadari kehadiran ibuku.
Walaupun begitu ibuku terburu-buru menyelesaikan panggilan alam nya. Setelah itu ibuku langsung keluar dari kamar mandi. Ibuku tidak bercerita ke siapapun soal kejadian itu. Sampai ibuku memiliki aku baru ibuku menceritakan kejadian yang seram itu.
***
An: Hai-hai, kalian suka nggak sama antologi ini? kalau suka, aku harap kalian vote, komen, and share, cerpen aku, ya.
Supaya aku, bisa semangat untuk updet cerpennya. Aku harap kalian mau bekerja sama untukku.
Aku harap kalian mau vote ceritaku. Ini untuk aku jadiin pacuan semangat kedepannya, buat ngebuat short storynya. Oh, iya, maafin juga kalau cerpennya kurang seru, hihi.
Maaf juga kalau, ada typo yang bertaburan dimana-mana. Oke, itu aja deh ya yang mau aku sampaikan. Semoga kalian suka, dan mau bekerja sama untuk aku.
Sampai jumpa di next chap, bye-bye.