"Kau suka dengan belanja tadi?" Nicholas langsung berdiri tepat di belakang Grace. Membuat Grace yang baru saja ingin melepaskan kemejanya pun agaknya kaget. Dia langsung memutar tubuhnya, memandang Nicholas dengan tatapan menyelidik. Entah mengapa, Grace merasa begitu aneh. Aneh dalam berbagai hal yang membuat dirinya kebingungan setengah mati. Dia meihat wajah Nicholas yang tampak bersih, kemudian dia memandang pakaian Nicholas. Kemeja abu-abu dengan setelah jas berwarna gelap selalu membuat penampilannya kelam, dan suram.
"Ya, untuk pertama kali dalam beberapa bulan terkurung di sini, akhirnya aku bisa berbelanja. Kau tahu, aku membeli beberapa barang untuk Korvy, untuk sahabatku, dan untukmu. Ya, tentu saja, jika kau merasa suka dengan apa yang aku belikan untukmu. Namun jika kau tak menyukainya, kau bisa membuangnya ke tong sampah," jawab Grace, dia hendak pergi dari dekat Nicholas. Tapi laki-laki itu menghalanginya, menarik tangan Grace sampai tubuh keduanya bertemu dalam satu waktu. Nicholas tampak menyeringai, pandangannya terus tertuju kepada bibir penuh milik Grace. Dia benar-benar ingin melumat bibir itu, namun kewarasannya terus menentangnya untuk melakukan itu. bagaimana tidak, dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri. Dia sudah berjanji untuk tidak melakukan apa pun juga. sebelum Grace yang meminta kepadanya dengan senang hati. Sebuah hal yang terus ditunggu oleh Nicholas selama ini. namun, tampaknya kekuatan ketahanan diri Grace benar-benar sangat hebat. Dia seolah tidak pernah berpikir untuk menurunkan egonya padahal Nicholas sudah sangat berusaha membuat Grace luluh dengan sedikit demi sedikit godaan yang diberikan darinya.
"Tentu, aku akan memakai apa pun yang kau belikan, Grace. Kau tahu, sesuatu yang kau belikan adalah benda yang sangat berharga untukku. Bahkan rasanya, aku begitu ingin menjadikannya benda paling antic yang tak boleh disentuh oleh siapa pun di dunia ini,"
Mendengar hal itu, agaknya Grace mengulum senyum, dia sangat yakin dengan sangat kalau Nicholas akan berpikir dua kali setelah dia melihat dari apa yang dia belikan. Ya… sesuatu yang pasti tidak disenangi oleh Nicholas sama sekali.
"Oh ya? Apakah kau yakin dengan ucapanmu setelah mengatakan hal itu jika kau tahu apa yang telah kubelikan untukmu?" ucap Grace, sambil mengulum senyum dia pun berjalan mengambil salah sayu tas belanjaannya, kemudian dia mengeluarkan semua barang-barang yang dibeli Grace untuk Nicholas.
Sebuah sweeter berwarna kuning, dasi dengan warna-warna mencolok, kemeja berwarna biru, putih, dan ungu, dan beberapa benda lainnya yang benar-benar berwarna cerah. Nicholas tampak mendelik melihat hal itu, dan tentu apa yang dilakukan oleh Nicholas hanya diam. Membuat Grace menarik sebelah alisnya sambil mengangkat barang-barang yang dibelikan Grace kepada Nicholas.
"Jadi bagaimana, Tuan Muda Kyle? Apakah kau sangat menyukai semua ini? sebab jujur, aku rasa kau benar-benar akan sangat tampan sekali memakai ini. sweeter pink, dan kuning, kurasa kau benar-benar sangat cocok dengan hal itu," puji Grace.
Nicholas tampak kesal, dia mencoba menjauhi Grace dan hal itu membuat Grace bersedekap melihat Nicholas yang hendak keluar dari kamar Grace.
"Oke, jadi semuanya sudah jelas, bukan, Tuan Muda Kyle. Kau tak sudi untuk memakai pakaian yang aku belikan. Yang kau bilang jika apa pun yang aku belikan kepadamu adalah suatu benda yang sangat berharga. Oke, baiklah… kau kembali saja ke tempatmu, dan aku akan membuang benda-benda ini. aku akan membakarnya atau aku akan berikan benda-benda ini kepada Tuan Gob. Aku rasa Tuan Gob akan sangat—"
"Aku akan memakainya," potong Nicholas dengan nada dingin yang luar biasa sampai menusuk tulang Grace.
Grace kembali mengulum senyum, kemudian dia menarik sebelah alisnya memandang Nicholas dengan banyak ide licik yang ada di dalam otaknya.
"Baiklah, Tuan Kyle. Jika benar kau mau memakainya, maka pakailah barang-barang ini ketika kita berada di rumahku. Dan yang lainnya pakai ketika kau bekerja. Apakah kau mau melakukan itu?" kata Grace. Nicholas kembali diam, matanya melotot memandang Grace, dia sekarang tahu kalau Grace sedang mempermainkannya dengan sangat sempurna. Dan kini Nicholas telah terjebak dengan ucapannya sendiri. Sebuah hal yang berada di luar dugaan Nicholas dan membuat Grace agaknua merasakan kemenangan atasnya. Nicholas akan bersumpah untuk membalas semua ini, dia akan membuat Grace menari dengan panas tanpa memakai selembar kain pun yang menutupi tubuhnya.
"Grace kau tahu, kau telah bermain dengan laki-laki yang salah. Kau telah mempermainkanku, bukan. Namun kau salah memilih lawan," kata Nicholas kemudian. Mendengar hal itu, Grace pun memandang Nicholas sambil bersedekap, dia menarik sebelah alisnya kemudian mengulum senyum kepada Nicholas. Senyuman yang berhasil membuat amarah Nicholas meredam saat itu juga.
"Karena aku juga penasaran, sampai mana batas kesabaranmu kepadaku, Tuan Kyle. Tentu aku pasti akan melakukan apa pun yang kiranya akan membuat amarahmu terkikis habis karenaku," ucapnya dengan percaya diri.
Mendengar hal itu, senyuman Nicholas langsung memudar, tatapan Nicholas tampak tajam dan menusuk tepat di jantung Grace dengan sempurna.
"Kau tahu, Grace, hanya ada satu hal yang membuatku kehilangan kesabaranku karenamu. Dan aku harap kau tak akan pernah melakukan itu sampai kapan pun itu,"
Grace terdiam, tubuhnya mematung sempurna mendengar semua hal yang dikatakan oleh Nicholas. Ucapan Nicholas tidak main-main, nadanya benar-benar tampak mengancam dan sangat mengerikan. Grace menelan ludahnya dengan susah, kemudian dia melihat Nicholas pergi begitu saja tanpa suara. Grace langsung membanting tubuhnya dengan sempurna di atas ranjang, hatinya benar-benar terasa sakit luar biasa sekali. entah mengapa dia menggigil kedinginan ketika dia mendapat perlakuan seperti itu dari Nicholas. Dia benci, ya dia benci diperlakukan seperti itu.
Sementara itu, Nicholas yang masih berada di balik pintu pun memilih untuk memandang Grace yang membanting tubuhnya di atas ranjang, dia tampak memeluk erat tubuhnya seolah ketakutan. Rahang Nicholas mengeras, bagaimana bisa semua ini terjadi? bagaimana bisa dia menjadi selemah ini sekarang? dia telah menyakiti Grace, dia telah membuat sedih Grace. Setelah dia merenggut dunia kecil milik Grace, dia bersumpah untuk tidak menyakiti Grace lagi. Namun apa yang terjadi? ternyata semuanya salah kaprah, dia malah selalu menyakiti Grace lagi dan lagi. Nicholas benar-benar tak habis pikir kenapa dia menjadi picik dan serakah seperti ini. menjadi monster yang tak bisa mengendalikan diri sendiri dengan cara seperti ini. sebuah hal yang benar-benar membuat dia selalu merasa menjadi yang terburuk dan terbodoh di dunia ini. Nicholas tampak memiringkan wajahnya, ketika dia melihat Marvin sudah berdiri di sampingnya. Sambil berjalan dengan gusar dia pun meregnggangkan lilitan dasi yang ada di lehernya.
"Kau mau ke mana, Nick?"
"Menembaki semua tahanan yang ada di bawah tanah sampai emosiku mereda,"