"Terima kasih kak,kakak memang hebat!"
ucap Shania bangga.
"Apapun akan kakak lakukan untuk kamu sayang!"tegas Syauqi sambil mengecup ringan bibir Shania yang memerah bagai buah delima.
Shania mengambil photo istana pasir itu dengan kamera ponsel android sebelum istananya benar benar hancur dihempas gelombang.Shania tersenyum lepas hingga kedua lesung pipinya itu nampak jelas dan menggemaskan.Syauqi mengajak Shania untuk berselfie ria di pantai crystal bay dengan berbagai pose dan gaya anak muda zaman now.Tidak ada lagi seorang Presiden direktur sebuah perusahaan dan seorang gadis dusun,yang ada hanyalah sepasang suami istri yang sedang dilanda cinta dan mabuk kepayang.
Syauqi dan Shania duduk dibawah tenda payung,lalu dia memesan dua buah kelapa muda.Syauqi juga memesan dua porsi sate lilit,makanan sate berasal dari pulau Nusa Penida Bali.Sate lilit adalah sate yang dagingnya dihaluskan terlebih dahulu dan dicampur dengan dengan bumbu khas dari Nusa Penida.Kemudian cara membakarnya dengan cara melilitkan daging halus itu pada tusukan sate.Penyajian sate lilit ini sangat unik yakni disajikan dengan sayur nangka dan juga ketupat.
Sebagai bangsa Indonesia yang sangat bangga akan negerinya,Syauqi berencana untuk bermain snorkeling.Rasanya sayang kalau sudah datang ke Nusa Penida tidak menjamah salah satu bagian terindah dari negeri ini yaitu alam bawah laut.Berbeda dengan menyelam,snorkeling itu hanyalah mengambang dipermukaan laut tetapi bisa melihat keindahan bawah laut yang masih dangkal.
Syauqi mengajak Shania untuk bermain
snorkeling,seperti biasa Shania selalu saja khawatir dan menolak ajakan suaminya. Karena memang gadis itu belum pernah melakukan kegiatan olahraga air selain berenang.Akan tetapi Syauqi meyakinkan Shania bahwa snorkeling itu sangat mudah dilakukan oleh seorang pemula bahkan bagi
mereka yang sama sekali belum pernah berenang.
Pada akhirnya Shania menuruti keinginan suaminya untuk berpetualang didalam air, bermain snorkeling dilaut dangkal dengan kedalaman sekitar dua sampai lima meter.
Sebelum melakukan snorkeling,Syauqi dan Shania memakai alat bantu pernapasan berupa snorkel yakni selang berbentuk J,
sebuah masker selam yang bisa berfungsi untuk melindungi mata dan hidung dari air laut.Selain dari itu untuk menambah daya dorong pada kaki,mereka memakai sepatu fin atau kaki katak.
Pada awalnya memang menakutkan bagi Shania yang masih pemula apalagi ketika membayangkan dunia yang gelap di alam bawah laut sana.Tetapi Syauqi meminta kepada istrinya agar tetap tenang selama berada di dalam air dan tidak berjauhan dengannya.Syauqi juga menyuruh Shania
mengenakan jaket pelampung supaya bisa mengapung diatas air.
Syauqi dan Shania mulai menyelam dan menikmati beragam biota laut yang amat mempesona dan kaya dengan bermacam macam jenis ikan,binatang laut dan aneka flora seperti terumbu karang,rumput laut,
ganggang laut dan lain sebagainya.Shania memanjakan matanya dengan menikmati keindahan alam bawah laut yang berwarna warni didalam air yang berwarna biru dan sangat jernih itu.
Syauqi selalu berada disamping shania dan mengikuti setiap gerak gerik istrinya yang berenang kesana kemari bagaikan putri duyung dengan sepatu kataknya.Kadang kadang masker yang digunakan Shania itu kemasukan air.Namun Shania dapat segera mengatasinya,karena sebelumnya seorang pemandu sudah memberi tips bagaimana cara mengatasi masker atau snorkel yang tiba tiba kemasukan air.
Satu setengah jam berlalu sangat cepat,
tanpa terasa mereka berpetualang dalam air dengan lancar dan tidak ada kendala yang sulit.Shania bisa beradaptasi dengan cepat,meskipun dirinya seorang pemula. Apalagi dirinya didampingi oleh seorang suami yang sangat bertanggung jawab dan mengerti dirinya juga pemandu yang sudah terlatih yang selalu siaga menemani keduanya.Hal itu membuat Shania lebih percaya diri dalam melakukan kegiatan snorkeling yang sangat menyenangkan.
"Ternyata...snorkeling itu asyik juga ya kak!"ucap Shania jujur ketika keduanya sudah mencapai tepian pantai.
"Tentu sayang...!makanya kakak ingin kamu mencobanya."sahut Syauqi.
Sekitar jam empat sore Syauqi dan Shania mengelilingi pantai Toya Pakeh sebelum kembali ke hotel,dengan diantar oleh dua orang petugas private tour.Mereka hanya berjalan jalan sore disekitar pantai,karena ini adalah hari terakhir mereka berada di pulau Nusa Penida.Syauqi memanfaatkan waktu sebaik mungkin menjelajahi kawasan Nusa Penida,walau belum semua dijelajahi.
Malam harinya Syauqi dan Shania kembali ke Denpasar Bali dengan menggunakan kapal pesiar yang sama yaitu Quicksilver
Cruise.
Syauqi memilih kembali ke Denpasar Bali pada saat malam hari,dia ingin menikmati suasana malam diatas kapal pesiar dan menikmati makan malam dengan sensasi yang berbeda bersama pujaan hatinya.
Sembari menikmati makan malam diatas kapal pesiar dengan suasana romantis, Syauqi dan Shania dihibur oleh berbagai macam pertunjukan.Salah satunya adalah Pertunjukan pementasan tari Bali,setelah pementasan tari disusul dengan live singer
yang berisi lagu lagu romantis dan penuh kenangan.
Hari sudah larut malam saat Syauqi dan Shania tiba di salah satu hotel Kuta Bali. Wajah mereka terlihat lelah akan tetapi hati mereka bahagia.Setelah mendapatkan kunci kamarnya,mereka segera masuk dan membersihkan diri serta berganti pakaian.
Lantas keduanya melakukan sholat isya, dalam hitungan sepuluh menit Syauqi dan Shania sudah terlelap diatas ranjang yang berukuran king dengan posisi yang saling berpelukan.
Matahari pagi masuk menyelinap kedalam kamar melalui celah celah jendela,cahaya kemilaunya menyilaukan mata.Kedua insan itu terbangun dan menggeliatkan badan secara bersamaan.Shania segera bergegas menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu,lalu dia menyiapkan kain sarung dan sajadah untuk suaminya sebelum mereka melaksanakan sholat subuh dua rokaat.
Meskipun kesiangan Syauqi dan Shania tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim yang sejati.
Hari ini adalah hari terakhir Syauqi dan Shania berada di pulau Bali setelah enam hari lima malam mereka menjelajahi pulau yang terkenal dengan nama pulau Dewata tersebut.Mereka menghabiskan waktunya hanya berduaan didalam kamar hotel saja,
Syauqi ingin bermanja ria dengan Shania dan mengurungnya didalam kamar hotel.
Syauqi menarik tubuh Shania masuk dalam dekapannya,pemuda tampan itu mencium mesra puncak kepala istrinya yang tidak mengenakan kerudung.Wajah keduanya sangat dekat sekali dan hal itu membuat jantung Shania berdebar debar.Tangan Syauqi membelai wajah cantik istrinya,dia sangat mengagumi kecantikan alami gadis yang kini dihadapannya.
"Kamu cantik,sayang!"ujar Syauqi lirih.
Mereka berdiri saling berhadapan,namun mata mereka saling mengunci satu sama lain.Semakin dalam tatapan syauqi maka semakin membuatnya lepas kendali.Shania memejamkan matanya saat Syauqi mulai melumat bibirnya yang sangat sensual.
Shania sangat menikmati ciuman suaminya dan Syauqi tidak memberi jeda sedikitpun pada Shania untuk beristirahat sejenak. Syauqi mencumbu Shania dengan lebih gila lagi dari sebelumnya,meskipun begitu dia memperlakukan Shania dengan sangat lembut bahkan lebih lembut.
○○☆○○
Selamat sore pembaca webnovel yang baik hati.....mohon maaf yah,Author baru bisa update sekarang.Semoga kalian bertambah suka dengan ceritaku ini.Mohon kesediaanya untuk memberikan love dan batu kuasanya ya?Agar novel ini bisa sejajar dengan novel keren lainnya.
Salam Hangat,
Azzahra071