Chereads / Cinta Yang Aku Rindukan / Chapter 19 - Persiapan pindah rumah

Chapter 19 - Persiapan pindah rumah

Sudah dalam sebulan ini Syauqi pulang dan pergi kekantor dari rumah mertuanya di daerah Bekasi menuju Jakarta dengan menggunakan mobil pribadi yang disopiri oleh pak Didik.Meskipun agak terasa capek harus bolak balik,akan tetapi hati Syauqi sangat senang dia dapat bertemu kembali dengan istri yang sangat dicintainya itu.

Setiap harinya Shania selalu menunggu kedatangan sang suami dengan hati yang berbunga bunga dan berharapkan cemas sambil menyelesaikan beberapa hal yang masih belum rampung sehubungan dengan rencana kepindahan mereka ke Jakarta nanti.

Ada saja yang dibawa oleh Syauqi untuk istri tercintanya sepulang dari bekerja,dan Shania tidak diperbolehkan untuk sering memasak makanan malam untuk mereka.

Kerap kali Syauqi membeli bebek rica rica dan kepiting rebus kesukaan Shania serta aneka buah buahan yang memenuhi lemari es pak Amir dan cemilan di meja makan.

Syauqi tidak ingin melihat istrinya terlalu lelah bekerja dirumah,Shania harus selalu tampil cantik dan wangi setiap menyambut kepulangannya ke rumah itu.

Syauqi dan Shania akan menempati sebuah apartemen mewah milik Syauqi yang telah lama dibelinya,mereka sudah menetapkan tinggal terpisah dengan ibu Halimah agar supaya Shania merasa lebih nyaman dan bisa belajar mandiri.Padahal ibu Halimah ingin sekali mereka tinggal bersama sama,

dirumahnya yang lumayan besar agar bisa berdekatan dengan Shania yang sudah di anggapnya seperti putri kandung sendiri.

Syauqi berjanji kepada ibunya untuk selalu membawa istrinya kerumah jikalau ibunya sudah rindu dengan Shania dan menginap disana.

Hari Minggu pagi semua keluarga sedang bersiap siap untuk mengantar kepindahan Shania kerumah suaminya,tampak suasana

rumah pak Amir sangat ramai.Bi Romlah sibuk memasukkan makanan untuk Shania dan Syauqi selama beberapa hari disana,

sebagai bekal untuk mereka berdua dalam katanya.

"Shania sayang....kamu tak perlu membawa

semua barang barangmu kesana,nak!yang diperlukan saja"ucap ibu Halimah kepada Shania yang kelihatannya bingung dengan barang bawaannya.

"Baiklah bu...."Shania menuruti bu Halimah

"Nanti kalau ada kekurangan,kamu tinggal bilang sama ibu atau pada suamimu...ya sayang?"ujar bu Halimah lagi.

Ibu Halimah memang sudah semenjak pagi datang bersama adik adik dan kerabatnya

menjemput dan memboyong Shania untuk tinggal dirumah Syauqi.Ibu Halimah juga meminta pada Bi Romlah agar tidak repot dengan kepindahannya Shania dan Syauqi,

namun apa mau dikata bukan bibi Romlah namanya kalau tidak rempong.Semuanya menjadi heboh apabila sudah diketahuinya, apalagi Shania merupakan cucu keponakan kesayangannya jadi semua harus tampak sempurna dimata bi Romlah.

Pada malam harinya yaitu malam minggu diadakan pengajian keluarga sederhana untuk acara pindahan Shania dan Syauqi kerumah baru mereka,pihak keluarga dan kerabat saling mendoakan kepada pasutri yang baru menikah satu bulan tersebut semoga kerasan tinggal dirumah yang baru dengan suasana yang baru tentunya.

Mereka juga mendoakan supaya rumah tangga Shania dan Syauqi dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan apapun.

Tepat pada pukul sepuluh pagi,rombongan dari keluarga pak Amir dan rombongan keluarga bu Halimah meninggalkan rumah kediaman pak Amir menuju Jakarta Raya.

Shania terlihat tidak terlalu bahagia saat meninggalkan rumah yang penuh sukacita dan kenangan bersama kedua orangtuanya sejak dilahirkan.Tetapi Shania sadar dan bisa menguasai dirinya sendiri,bahwa dia sudah memiliki kehidupan baru bersama dengan sang suami tercinta.Shania akan berusaha menjadi istri yang baik dan akan mengabdikan dirinya pada suaminya.

"Sayang....jangan risau dan gelisah,kakak akan selalu ada untukmu,menemani kamu selagi nafas ini masih berhembus,jangan khawatir"ucap Syauqi sambil merengkuh bahu Shania dengan mesra.

"Bagaimana kalau aku rindu dengan semua kak?"tanya Shania dengan lugunya.

"Mudah sayang....kakak akan meluncur dan mengantarkanmu...kita juga bisa menginap disini lagi"ucap Syauqi menghibur Shania.

"Ayo semua....sudah siap?"periksa semua pintunya,Mir!Jangan lupa lihat kompornya"

Suara cempreng Bi Romlah menggema dan mengudara.

"Ya Allah nenek.....jangan rempong deh!kayak mau ke luar angkasa saja"protes

Shakila pada nenek Romlah.

"Ahhh kamu Shakilaaaa....."keluh bi Romlah menanggapi keusilan cucu keponakannya yang satu itu.

"Sudahlah Shakila.....jangan ganggu nenek dulu,ayo cepat masuk ke mobil kakakmu'"

titah pak Amir kepada Shakila.

"Siap delapan enam,bapakku"sahut Shakila

Perjalanan dari Bekasi menuju ke Jakarta kali ini sangat aman dan lancar terkendali dan tidak mengalami kemacetan berarti,

ada sekitar lima mobil yang mengantar kepindahan Shania dan Syauqi.Mereka pun ingin mengetahui tempat tinggal Shania yang baru.Kurang lebih satu setengah jam mereka sudah tiba diparkiran apartement milik Syauqi yang mewah dan megah serta luas tersebut.Hunian kalangan kelas atas menengah dengan desain hutan alam kota yang asri dan hijau yang dikenal dengan hutan Mangrove.Terletak di kawasan utara salah satu kawasan elite di Jakarta Utara, apartemen ini dekat sekali dengan jalan tol menuju bandara sehingga memudahkan penghuninya mencapai Bandara Soekarno Hatta dalam lima belas menit saja.

Apartment ini juga menawarkan suasana pemandangan alam laut dan Lapangan golf,agar penghuninya bisa dengan mudah berwisata kuliner dikawasan itu dan dapat berkunjung ke mall Avenue,waterboom dan Hutan Mangrove disekitar bersama sama dengan keluarganya.Berbagai fasilitas publik juga tersedia disekitarnya seperti Rumah sakit,Masjid dan juga Sekolah elite bagi putra dan putri Bangsa.

Nek Romlah dan pak Amir nampak sangat terkagum kagum melihat kawasan elite di sekitar tempat tinggal Shania dan Syauqi

yang baru tersebut,seperti dialam mimpi. Keduanya sangat bersyukur atas semua rezeki yang diterima Shania yang selama ini sudah terbiasa hidup sederhana dengan pak Amirullah dan lingkungan keluarganya.

Nek Romlah Dan pak Amir berharap agar Shania bisa segera menyesuaikan dirinya dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Dengan cekatan bu Halimah mengeluarkan beberapa minuman dingin untuk para tamu dan beraneka cemilan sehat lainnya khas Jakarta,dan mempersilahkannya dengan ramah untuk segera dicicipi oleh tamunya.

Nek Romlah dan pak Amir serta yang lain pun menikmati hidangan yang disediakan.

Selang sepuluh menit kemudian beberapa petugas catering sudah menyiapkan menu cepat saji sebagai pembuka acara makan siang bersama keluargamantan suaminya yang kini menjadi besannya.

Ketika rombongan keluarga pak Amir dan Nek Romlah sedang sibuk mengomentari apapun yang dilihatnya hari ini di Jakarta, Syauqi mengajak Shania masuk kedalam kamarnya dan memeriksa kelengkapannya.

"Sayang,inilah kamar utama kita...!apakah kamu suka?"tanya Syauqi pada istrinya.

"Aku suka kak....kamarnya besar sekali" ucap Shania merasa takjub.

"Nah...yang disebelah sini adalah ruangan kerja kakak dan kamu bisa gunakan untuk belajar setelah masuk perguruan tinggi"

terang Syauqi.

"Terima kasih banyak,suamiku"ucap Shania

"Sudah menjadi kewajibanku memberimu kehidupan yang layak Shania sayangku...."

suara bathin Syauqi,tanpa dapat didengar oleh Shania.Syauqi menganggukkan kepala sambil mengecup kening Shania singkat.

○○☆○○

Hai selamat malam pembaca Webnovel yang setia semuanya...

Mohon maaf sekali,novel terbaruku dengan judul "Cinta Yang Aku Rindukan"ini baru update lagi setelah vakum selama kurang lebih satu bulan lamanya.Alhamdulillah,

Authornya sedang diuji dengan rasa sakit yang cukup lama...Semoga para pembaca yang budiman dapat memaklumi adanya.

Jangan lupa vote dan komentarnya untuk Author yah....!!!

Much Love

~Azzahra071~