Shania merasakan seluruh tubuhnya luluh lantah seperti tak bertulang,bagian inti tubuhnya terasa sakit dan ngilu.Semalam suaminya telah menggempur habis dirinya hingga Shania terlelap dalam pelukannya.
Shania membuka matanya perlahan,lalu mendapati wajah tampan rupawan Syauqi persis dihadapannya.Shania merasakan
hembusan nafas Syauqi yang teratur,lalu
Shania mengangkat tangan Syauqi yang melingkar diperutnya.
Shania bergegas bangkit dari ranjangnya,
langkah kakinya terseok seok memasuki kamar mandi yang berukuran sedang itu.
Tangannya menyentuh dinding menahan rasa sakit di bagian inti kewanitaannya.
Meskipun sudah berulang kali Shania dan Syauqi melakukan hubungan suami istri,
bahkan hampir setiap malam keduanya menyatukan diri.Namun Shania merasakan ngilu juga pada inti kewanitaannya pada saat Syauqi menggempur dirinya dengan overpowering.
Shania menyalakan shower kran air hangat dan mengguyur seluruh tubuhnya,hingga
rasa ngilu itu perlahan mulai berkurang.
Setelah melaksanakan sholat subuh yang sudah kesiangan itu,Shania pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi suaminya.
Shania meracik bumbu sendiri untuk nasi goreng dan sambal ati goreng,dan dengan cekatan Shania menumis bumbu tersebut diatas dua tungku kompor gas.Aroma bau harum masakannya menyeruak masuk ke dalam kamar Shakila,membuat gadis itu terbangun karena hidungnya terasa pedas dan bersin bersin oleh bau masakan Shania yang lezat dan menggoda selera.
Kurang dari satu jam Shania sudah selesai membuat sarapan pagi untuk orang orang yang dicintanya.Shakila memeluk Shania dari belakang,menyandarkan kepalanya dipunggung kakaknya.Syauqi yang hendak mencari istrinya di dapur,melihat kakak beradik itu sedang berpelukan,dirinya merasa iba dan trenyuh mengingat kalau mereka sudah tak beribu.Shakila sangat menyayangi Shania,meskipun terkadang gadis itu bersikap cuek.
"Ehhh...adik kesayangan kakak ini kenapa?pasti ada maunya deh..." tebak Shania.
"Aku hanya kangen kakak saja,kok! masa tidak boleh,sih...?"Shakila mulai merajuk.
"Puas puasin deh pelukannya,mumpung kak Shania masih disini....!" ujar Syauqi sambil menepuk bahu keduanya perlahan.
"Ya Ampun....kak Syauqi mengagetkan aku saja!"protes Shakila seraya melenggang pergi dari dapur.
"Shakilaaaaa..."pekik Shania
"Kemari.....jangan pergi begitu saja dong!"
protes Shania.
Shakila kembali menghampiri kakaknya itu lalu dia membawa tiga gelas teh manis dan secangkir kopi untuk bapaknya.Sembari menunggu pak Amir ke meja makan,Shania
mulai bertanya kepada Shakila.
"Boleh kakak tahu....apa yang mengganjal dihatimu,Kila?Katakanlah.....!"pinta Shania
"Hemm.....malu ahh,ada kak Syauqi" sahut Shakila
"Tidak usah malu,dek...! aku juga kakak kamu!"Syauqi membaca apa yang ada dalam pikiran Shakila,lalu Syauqi berdiri mengeluarkan dompet dari saku belakang celananya,Syauqi mengeluarkan uangnya dan memberikan tiga lembar ratusan itu kepada adik iparnya.
"Yeayyyy.....terima kasih kak Syauqi....!kak Syauqi memang the best forever pokoknya mah..."ucap Shakila kegirangan.
"Cukup,segitu?" tanya Syauqi
"Woww.....lebih dari cukup,kakak iparku!"
jawab Shakila dengan wajah sumringah.
Shania menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adik semata wayangnya itu yang tanpa dosa mengambil tempe goreng dan memakannya dengan ekspresi wajahnya yang lucu dan menggemaskan.
Syauqi mengulum senyumnya dan mencium telinga Shania dengan sangat mesra,kedua tangannya melingkar dipinggang ramping
Shania.Syauqi menyibakkan rambut Shania yang tergerai indah supaya dirinya bisa menciumi leher istrinya yang mulus dan jenjang itu.
"Kak...."pekik Shania pada suaminya.
"Sebentar saja sayang...."rayu Syauqi.
"Aku bau kompor,kak!" elak Shania
"Tidak apa apa....aku suka sayang!"sahut Syauqi.
"Ada bapak,tuh....!"Seru Shania.
Syauqi melepas pelukannya dan berpura pura sibuk didapur membantu istrinya.
"Hehehe...kakak kena tipeng"ucap Shania ssmbil menjulurkan lidahnya dan berlalu meninggalkan Syauqi yang masih bengong didapur.
"Sayang.....kamu harus dihukum...!"seru Syauqi sambil menggretakkan gigi dengan gemas,Shania telah mengerjai dirinya.
Setelah menyantap sarapan pagi,Syauqi dan Shania ziarah kemakam ibu Sarinah.
Syauqi membuang dedaunan kering yang berada diatas makam ibu mertuanya.
Setelah itu keduanya memanjatkan doa bersama,mereka memohon kepada Allah supaya ibu Sarinah mendapatkan tempat yang layak dan hidup tenang dialam sana.
"Sayang...!sudah dulu,ya?"pinta Syauqi saat melihat Shania masih duduk terpekur
didepan makam ibu Sarinah.
"Kasihan ibu,kak!" ucap Shania lirih.
"Tidak apa apa sayang,ibu sudah tenang dialam sana.Kita akan sering datang kesini lagi di lain waktu...."hibur Syauqi sambil mengulurkan tangannya membantu Shania istrinya berdiri.
Sore harinya sekitar pukul setengah tiga, Shania dan Syauqi berpamitan kepada pak Amir dan nenek Romlah.Mereka pulang ke apartemennya di Jakarta,tapi sebelum itu
mereka mampir terlebih dahulu kerumah ibu Halimah.Rumah ibu Halimah itu hanya berjarak kurang lebih satu kilometer dari apartemen Syauqi.Dalam tempo satu jam
mereka pun sampai dirumah ibu Halimah,
Syauqi memarkir mobilnya digarasi rumah.
"Ehhh....pengantin baru kita sudah datang,
mari silahkan masuk.....!"sapa Namira istri dari kakak kedua Syauqi yang bernama Razak.
"Gimana kabar kalian?Wah....sepertinya Shania tambah cantik,nih....!"puji Namira
"Alhamdulillah,baik mbak!"sahut keduanya.
"Bu....sibungsu sudah datang....."pekik Namira
"Alhamdulillah....."sahut ibu Halimah dari balik pintu kamarnya,wajahnya sumringah melihat Syauqi dan Shania.
Bu Halimah memeluk Shania dengan erat,
seolah olah mereka tidak pernah bertemu sekian lamanya.Merasa puas memeluk dan mencium pipi Shania,ibu Halimah beralih memeluk Syauqi dan juga menciumnya.
"Ibu sehat?"tanya Syauqi sambil menatap lekat wajah sang ibu.
"Alhamdulillah,sehat walafiat,sayang...!"
sahut ibu halimah yang berada diantara Syauqi dan Shania.
"Kalian mau menginap disini kan?"tanya Namira ikut duduk bergabung dengan mereka diruang tengah.
"Insya Allah lain waktu saja,mbak! besok Shania masuk kuliah pagi"terang Syauqi yang diangguki oleh Shania.
"Sayang sekali....padahal mbak ingin sekali mengobrol dengan Shania"sesal Namira.
"Mbak...Insya Allah pekan depan kami akan menginap disini....!"janji Shania.
Namira dan ibu Halimah nampak senang mendengar ucapan Shania,mereka sangat mengharapkan keduanya bermalam di rumah bu Halimah yang kini sudah berubah status menjadi mertuanya.Keempatnya pun mengobrol santai diruang keluarga,
mereka membicarakan hal hal yang ringan kesana kemari dan diselingi dengan derai tawa.
Tidak berselang lama datanglah Razak bersama dengan anak semata wayangnya yang bernama Rafka berusia tiga tahun.
Mereka berdua baru saja pulang belanja di super market sebelah rumah ibu Halimah.
"Assalamualaikum...."sapa Razak ramah pada Syauqi dan Shania adik iparnya.
"Waalaikum salam,kak...!"Syauqi memeluk Razak dengan hangat,lantas sesudahnya
Shania mencium punggung tangan kakak iparnya tanpa ragu lagi.Rafka menyalami tangan om dan tantenya dengan sopan,
meskipun Rafka masih kecil namun kedua orang tuanya sudah mendidiknya dengan baik.Rafka harus membiasakan dirinya mencium tangan dan bersikap sopan pada siapapun terutama anggota keluarganya.
○○☆○○
Selamat sore,sahabat webnovel tercinta....
Novel Cinta Yang Aku Rindukan sudah update lagi,nih!!!Semoga kalian suka yah?
Mohon dukungannya dengan like,komen dan PS atau apa saja....Support dari kalian sangat berharga buat Author.😍😍😍
Salam Hangat
Azzahra071