Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam,ketika Syauqi dan Shania sampai di apartemen mereka.Shania masuk ke dalam kamar dan segera membersihkan dirinya,
wajah Shania yang ayu tampak lebih fresh diolesi dengan night skin care.Setelah itu Shania mengganti dengan piyama kimono berbahan satin lembut dan adem berwarna pink fanta.
Shania mendekati suaminya yang sedang berkutat didepan laptopnya,dia membawa
segelas susu cokelat hangat dan sepiring kecil bolu lapis Surabaya pemberian dari ibu Halimah.Syauqi tersenyum sumringah dan menarik tangan Shania agar duduk di pangkuannya.Wajah Shania merona merah dan tersipu,dia tak menyangka jika Syauqi
yang sejak tadi fokus dengan laptopnya
merengkuh pinggangnya dan meletakkan kepalanya pada bahu Shania.
"Cantiknya..!"ucap Syauqi sambil menatap dalam dalam wajah istrinya yang sebening air telaga.Shania mengulum senyumnya mendengar pujian yang dilontarkan oleh suaminya itu.
Shania yang masih tersipu nampak diam saja tatkala suaminya menciumi kedua pipi
dan keningnya berulang kali.Shania sangat menikmati kasih dan sayang dari Syauqi yang berupa cumbuan ringan namun dapat menggetarkan hatinya.Seketika darahnya berdesir dan mengalir menembus setiap urat tubuhnya,Shania melingkarkan kedua tangannya di leher Syauqi dengan manja dan menggemaskan.
"Belajar dulu sayang.....besok kamu ada ujian kan?"Titah Syauqi yang berusaha menahan hasratnya agar tidak kebablasan
"Iya,kak...!"sahut Shania sembari beranjak
mengambil buku catatan kuliah di dalam tasnya.
Syauqi menemani istrinya yang sedang belajar sambil membuka email yang masuk pada layar laptopnya.Keduanya duduk di sofa panjang dengan kesibukannya masing masing.Satu setengah jam telah berlalu dan Shania pun menyelesaikan belajarnya,
mulutnya menguap terus menahan kantuk.
Syauqi menggendong Shania lantas dia membawa istri cantiknya ke tempat tidur,
Syauqi meletakkan tubuh Shania perlahan.
"Kak...."ucap Shania lirih.
"Kenapa sayang...?"Syauqi mendekatkan wajahnya ke wajah Shania.
"Sini....."Shania menepuk tempat tidurnya memberi isyarat agar Syauqi berbaring di sebelahnya.Syauqi segera membaringkan tubuhnya disamping Shania,lalu memeluk istri tercintanya dengan posesif.
"Cup...."Syauqi tidah bisa menahan dirinya untuk tidak mengecup pipi mulus Shania.
"Sayang...."panggil Syauqi dengan suara serak basah yang mengandung hasrat.
"Emmm....."Shania melenguh manja,dia tahu apa yang diinginkan oleh suaminya.
Apalagi kalau bukan mau mengajak dirinya untuk bercinta,Shania sudah hafal dengan semua kemauan suaminya diatas ranjang.
Pagi harinya Shania dan Syauqi terbangun dalam keadaaan masih berpelukan tanpa ada sehelai benangpun yang melindungi,
kecuali hanya selimut tebal yang mereka pakai berdua.Shania menggeliatkan tubuh rampingnya kekanan dan kekiri sebelum beranjak dari tempat tidur kingsize itu.
Akan tetapi Syauqi melingkarkan ledua tangannya dipinggang Shania.
"Sayang,sekali lagi boleh ya?"bisik Syauqi merayu istrinya,padahal semalam mereka melakukan hubungan intim itu berulang kali hingga Shania kelelahan.
"Emmm....he'eh"ucap Shania memberi izin. Dan Shania pasrah saja menyerahkan diri pada suaminya untuk Syauqi gauli sesuka hatinya.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Syauqi sudah kecanduan dengan tubuh Shania,dia tidak bisa melewatkan kesempatan yang ada dihadapannya.Wajah yang cantik dan kulit putih mulus bagaikan susu,rambutnya yang harum semerbak,lesung pipinya yang menarik hati dan bagian inti terbaik dalam dirinya yang selalu mencengkram kuat dan mengunci mati keperkasaan Syauqi disaat mereka menyatukan diri mereka mencapai kenikmatan dan kepuasan.
"Terima kasih,sayang....kakak makin cinta deh,sama kamu!"bisik Syauqi menggombal.
"Iiih kakak lebay,deh..."sahut Shania sambil menutup tubuhnya dengan selimut.Shania urung beranjak dari tempat tidurnya,dia masih meresapi sisa sisa kenikmatan yang didapatkan dari suaminya yang gagah dan perkasa.
"Bukan lebay sayangku....ini fakta!"dalih Syauqi,lalu dia mengelitik pinggang Shania membuat gadis itu merasa kegelian.
"Apaan sih,kak...?kok kakak jadi jahil gini!" protes Shania sambil memajukan bibirnya,
Syauqi semakin gemas dengan istrinya.
Sepasang suami istri itu terus bercanda hingga tanpa terasa waktu terus berjalan cepat,dan jam menunjukkan tepat pukul enam pagi.Keduanya pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari hadast besar,setelah itu mereka segera melakukan sholat yang sudah kesiangan.
Syauqi mengantarkan Shania ke kampus terlebih dahulu,sebelum dia berangkat ke kantornya.Selang berapa lama mobil yang dikendarai oleh Syauqi sudah memasuki pintu gerbang kampus.Shania mencium punggung tangan suaminya dan meminta doa agar dirinya dapat menjalani ujian itu dengan baik.Syauqi tersenyum tulus dan mencium kening Shania dengan lembut,dia membisikkan kata cinta sebagai support untuk istrinya.
"Jaga diri kamu,sayang...!"ujar Syauqi
"Kakak juga hati hati ya...?"pinta Shania.
Syauqi melambaikan tangannya sesaat sebelum meninggalkan kampus negeri itu,
Syauqi akan mengadakan rapat penting dengan para bawahannya,dan bertekad
akan menyelesaikan pekerjaannya sebelum jam makan siang.Syauqi harus menjemput Shania setelah ujian pada hari ini berakhir,
dan mengajaknya makan siang bersama.
Seharusnya Syauqi tidak usah repot untuk mengantar jemput Shania,ada pak Didik sopir pribadinya yang selalu siap dengan tugasnya.Namun sayang sekali Syauqi tak bisa melepaskan Shania bersama dengan oranglain meskipun orang kepercayaannya sendiri.Syauqi mampu mengatur waktunya untuk kantor dan juga Shania,keduanya harus berjalan seiring.Bahkan kini Syauqi makin bersemangat setiap hari ada Shania yang menemani dikantor hingga jam kerja selesai.
Sementara itu suasana dikampus Shania nampak sangat ramai dengan hilir mudik para mahasiswa yang baru saja datang.
Shania berlari kecil memasuki ruang kelas,
disana sudah ada Afikah dan Gita yang menunggunya.
"Kenapa baru datang,Sha?untung belum terlambat."tegur Afikah yang terbiasa memanggil Shania dengan singkat.
"Aku kesiangan,Fik...."sahut Shania dengan nafas yang masih terengah engah,karena sedikit berlari.
"Hihihi....semalam kamu habis lembur ya?"
bisik Afikah menyelidik.
"Berapa babak,Shania?"cicit Gita
"Iiih.....kalian kepo deh!"sungut Shania.
Baru saja Shania mengatur nafasnya agar stabil,sang dosen sudah memasuki ruangan dan ujian pun akan segera dimulai.Semua mahasiswa dikelas itu kembali terdiam dan fokus pada soal ujian mata kuliah pertama.
Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan ujian itu sembilan puluh menit,beruntung Shania bisa menyelesaikan ujiannya dalam tempo satu jam tanpa adanya halangan.
Shania sudah mengumpulkan kertas ujian
itu dan membuatnya bisa bernafas lega,
semua berkat usahanya belajar dengan giat dan tekun.
"Ayolah Shania....ceritakan pada kami!jangan malu malu...."desak Afikah yang begitu antusias ingin tahu prihal hubungan suami istri yang belum pernah dialaminya.
"Bagi pengalamannya dong,Sha!"rengek Gita seperti anak kecil,di sela waktu saat menunggu pergabtian dosen untuk ujian mata kuliah selanjutnya.
Shania tetaplah Shania gadis ayu dan lugu yang pendiam namun ceria jikalau diajak berbicara.Shania tidak pernah menanggapi celotehan kedua sahabatnya yang selalu ingin tahu pengalaman diranjang bersama dengan suaminya.Bagi Shania itu adalah prihal yang sangat tabu yang tidak bisa dia share kepada orang lain meskipun itu kepada sahabatnya sendiri.
○○☆○○
Azzahra071