"Kalau kakak sudah tidak percaya sama aku,ya sudah....!Lebih baik sampai disini saja hubungan kita"pekik Shania sambil berurai airmata.
"Sayangku.....Jangan berbicara seperti itu lagi!Maafkan kakak yang salah menilaimu,
aku percaya pada istriku...." bujuk Syauqi sambil memeluk erat tubuh Shania yang kurus dan ramping itu.
"Untuk apa memiliki suami jika kita saling menyakiti....?lebih baik aku hidup sendiri!" sungut Shania masih tidak terima.Syauqi menjadi semakin gemas saat bibir tipis itu menyerocos dan bertambah seksi dimata Syauqi seolah menari nari minta dikecup.
Shania masih merajuk dan tak bergeming sedikitpun hingga Syauqi merebahkannya
diatas tempat tidur.Syauqi pun mencuri ciumannya dipipi Shania yang membuat dia semakin gemas dengan bibir Shania yang merah bagaikan buah delima itu.
Di saat Syauqi hendak melumat bibirnya yang ranum itu,Shania memalingkan bibir dan wajahnya menghindari ciuman Syauqi.
Shania menutupi wajahnya dengan kedua tangannya,membuat hati Syauqi mencelos.
Shania tidak pernah menolak seperti ini sebelumnya,Syauqi merasakan sesak di
dadanya.
"Kakak harus berjanji dulu.....! jika ingin menciumku...."cegah Shania menghalau
bibir suaminya yang mau menyosor itu. "Baik.....berjanji apa,sayangku?"tanya Syauqi seperti orang yang baru dicucuk hidungnya.
"Kakak tidak boleh bersikap seperti tadi,
mendiamkan aku dan mengabaikan aku....
hati aku sakit,kak!sakiiiit...lebih baik aku dipukul saja daripada harus didiamkan."
ungkap Shania pada suaminya.
"Baiklah sayang.....kakak berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi tapi kalau kakak cemburu,gimana dong...?" tanya Syauqi dengan wajah tidak berdosa.
"Kita bisa bicarakan itu baik baik,kak...! untuk apa kita menikah kalau tidak saling percaya satu sama lain....Aku saja percaya sama kakak...masa kakak tidak percaya sama aku?"tegas Shania masih dengan muka cemberutnya.
"Okey sayang...jangan marah lagi,ya?"
bujuk Syauqi sambil merapatkan tubuhnya ke tubuh Shania yang berbaring disamping Syauqi.Syauqi merasa kagum dengan sikap Shania yang bisa berfikir secara dewasa
"Habis,aku masih kesal sama kakak....!!"
ujar Shania lagi.
"Sudahlah sayang...marahnya jangan lama lama,aku kan sudah meminta maaf!"ucap Syauqi pada istrinya yang ayu itu.
"Aku pegang janji kakak,ya?"balas Shania
"Iya sayang.....Mari kita berbaikan!"ajak Syauqi untuk mengikat janji dengan jari kelingkingnya yang dikaitkan dengan jari kelingking Shania.
Setelah mereka berbaikan kembali,Syauqi langsung menyentuh bibir Shania dengan bibirnya,hasratnya mulai meningkat saat berdekatan seperti ini.Syauqi harus dapat menaklukan wanitanya agar tak ngambek
lagi padanya,maksud hati ingin istrinyalah
yang merayunya disaat sedang cemburu seperti ini.
Namun apa boleh buat Shania yang keras kepala itu malah lebih teguh pendiriannya dibandingkan dirinya.Syauqi kalah satu set dari istrinya yang tanpa dapat diduga sebelumnya bisa bersikap tegas dan galak saat dirinya merasa benar.
Syauqi saja yang terlalu berlebihan dalam menyikapi rasa cemburu butanya,padahal Shania tidak pernah berlaku genit kepada siapapun.Shania sangat menjaga diri dari pergaulannya dan tahu diri sudah menjadi seorang istri.
Pak Amir dan almarhumah ibunya sudah menanamkan kepada anak anak mereka tentang norma agama yang dianutnya sejak mereka masih kecil.Bahkan Shania hampir tidak pernah keluar rumah selain pergi kesekolah atau kepasar bersama ibu Sarinah atau menek Romlah.
Shania membalas ciuman suaminya dengan mesranya,rasa kecewa dan gundah gulana yang dialaminya kini hilang sudah.Shania percaya bahwa suaminya sangat mencintai dirinya hingga terbakar api cemburu.
"Ting....Nong...ting....Nong....."suara bel berbunyi memekak telinga keduanya yang sedang bercumbu mesra.Shania buru buru merapikan pakaiannya yang sudah terbuka separuh akibat kenakalan tangan Syauqi.
"Sayang.....ada yang datang!biar kakak lihat dulu"ucap Syauqi sembari bangkit dari tempat tidur,Shania menganggukkan kepalanya.
Ternyata yang datang adalah Shakila dan Rojwa,mereka akan pergi ke salah satu galery pengrajin mutiara asli dari pulau Lombok yang sangat terkenal dengan keaslian mutiaranya.
"Kak Syauqi....!Kalian berdua lama sekali?sudah ditunggu kakek dan ibu di lobby..." protes Shakila tanpa menyembunyikan raut mukanya yang tampak kesal itu.
"Sorry,Shakila.....baiklah!kami akan segera kesana"ucap Syauqi sedikit grogi dengan tatapan aneh Shakila dan Rojwa.
"Sayang...mereka sudah menunggu kita!"
ucap Syauqi menghampiri istrinya yang duduk didepan cermin.
"Iya suamiku...."balas Shania singkat.
"Tidak usah berdandan cantik...!"tegur Syauqi yang melihat istrinya memoleskan lipgloss dibibirnya.
Rombongan keluarga itupun pergi bersama sama menuju galery mutiara bersertifikat resmi yang berada di kota Mataram Barat. Mereka diantar oleh salah seorang petugas hotel yang sudah biasa menjadi tour guide mengantar para tamu hotel kelokasi wisata maupun tempat oleh oleh lainnya.
Syauqi menyuruh Shania untuk memilih satu set perhiasan mutiara air tawar atau mutiara hitam yang disukai oleh Shania.
Seperti kedua kakak iparnya yang sibuk memilih model perhiasan yang cantik dan unik tersebut.
Shania tampak bingung dengan banyaknya model perhiasan yang beraneka ragam itu.
Shania ingin suaminya saja yang memilih perhiasannya,karena yang melihat bagus atau tidaknya perhiasan yang dipakai oleh Shania bukan orang lain melainkan Syauqi suaminya sendiri.
Shania menutup auratnya hingga sampai pergelangan tangan dan hanya cincin saja yang bisa dilihat orang oleh orang lain.
"Sayang...ini bagus banget!"seru Syauqi pada Shania yang mengulum senyumnya,
saat Syauqi menunjuk kalung mutiara mix dengan emas dua puluh tiga karat.
"Coba deh,tanya sama ibu!"ucapnya lagi.
"Bu...yang ini bagus tidak?"tanya Shania pada ibu Halimah yang memilih beberapa macam perhiasan mutiara untuk dirinya.
"Wah...wah.....bagus sekali,sayang!pilihan siapa ini?pasti sangat cocok dileher kamu"
ujar ibu Halimah pada menantunya itu.
"Tuh....Benar kan apa yang kakak bilang?"
protes Syauqi sembari menjawil hidung Shania yang bangir itu.
Kakek Ahmadi menyuruh para perempuan
untuk memilih sendiri mutiara mana yang mereka sukai,dan kakek akan memberikan secara gratis kepada semua perempuan anggota keluarganya.Sedangkan para laki laki akan memilih barangnya sendiri nanti ditempat yang berbeda.
"Silahkan dipilih,Nek!mumpung kakek lagi baik....."bisik Diani istrinya Hanan melihat nenek Romlah hanya berdiam diri saja.
"Ayo Bi.....tunggu apa lagi?"timpal ibu Halimah menunjuk salah satu gelang yang cocok dengan usianya.
"Baiklah....bibi pilih model disebelah sana"
tunjuk nenek Romlah memilih gelang itu.
Hunting perhiasan mutiara yang dilakukan keluarga Syauqi sudah selesai,mereka pun mendapatkan pilihannya masing masing.
Shakila dan Rojwa memilih gelang yang cocok untuk gadis remaja seusianya,sama halnya dengan bu Halimah dan nek Romlah yang memilih gelang mutiara air tawar yang cantik dan unik.
○○☆○○
Sslam hangat
Azzahra071