Korban kecelakaan itu telah di evaluasi, korban di masukan kedalam mobil ambulan dan ketika petugas hendak menutupi pintu belakang mobil. " tunggu.. Maaf saya mau melihat korban kecelakaan ini. " rio menghentikannya.
Petugas ambulan mengijinkannya, riopun masuk kedalam mobil tersebut, ketika melihat korban ia langsung menangis dan memeluk korban" mamah.. "
.
.
"maaf den,, non jihan pergi tadi pagi. " jawab bi iyem.
" bi sekarang rio ada di rumah sakit, mamah kecelakaan. Bibi tolong jaga rumah dulu ya.. Rio Akan coba menghubungi jihan. " perintah rio.
" astaga,, baik den bibi akan menjaga rumah. Lalu bagaimana keadaan ibu sekarang den.? " bibi merasa sedih mendengarnya.
" mamah sedang di tangani sama dokter. Yaudah bi rio tutup telponya, rio mau mengabari jihan." rio menutup telponnya dan segera menelpon jihan.
Di warung mpok asmi, jihan yang sedang tertawa bercanda sama temannya tiba-tiba saja telponnya berdering dan tertera nama abangnya rio.
Jihan bangkit dari duduknya dan menjauh dari kawannya. Ia mengangkat telpon tersebut. "iya bang ada apa..? "
" hallo han,, abang sekarang ada di rumah sakit, mamah kecelakaan."
jihan yang mendengar itu kaget, tak terasa air matanya mengalir. " kamu segera kesini ya, nanti kakak kirim alamat nya lewat pesan. Kakak tunggu. " lanjut rio.
" baik bang." telpon pun di tutup, jihan kembali ke tempat kawannya. Ia langsung mengambil tasnya, bagas yang melihat tingkah jihan langsung bertanya. " han ada apa.. ?"
Jihan tidak menjawab pertanyaan bagas, ia langsung pergi dengan motornya itu.
Teman-teman jihan hanya terdiam, mereka tidak berani mengganggu jihan,, merekapun melanjutkan obrolannya.