Chereads / ARA / Chapter 8 - bab 8

Chapter 8 - bab 8

"pagi Alex" sapa Ara sambil mengikuti langkah kaki Alex yang sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya.

Alex tetap saja diam seperti biasanya mencoba menghiraukan Ara meskipun di dalam hatinya ada perasaan aneh saat dekat dengannya.

"Lo gak ada niatan untuk bilang makasih gitu?" tanya Ara pada Alex. sebenarnya dia sendiri tidak nyakin apakah Alex tau kalau air yang kemaren dia minum itu miliknya atau bukan, dia hanya ingin menggoda Alex syukur syukur kalau Alex tau hehe.

lagi lagi Alex masih tetap tidak menghiraukan Ara , dalam diri Alex tidak mengerti apa yang di maksuk Ara untuk mengucapkan terima kasih.

"eh Lex, qw tau Lo dingin, gak mau bicara sama orang lain, gak peduli sama orang lain tapi Lo pernah gak sih di ajari sopan santun? " ucap Ara keras di depan Alex karena kesal dirinya masih saja tidak mendapat perhatian alex. ucapan Ara membuat banyak siswa mendengar dan melihat kearah mereka. Alex bener bener tidak paham apa yang dilakukan cewek didepannya itu sekarang. dia tidak suka disaat dia menjadi tontonan banyak orang mangkanya dia lebih suka sendirian selama ini.

Alex melihat secara seksama pada Ara berharap mengerti apa yang di inginkan Ara.

Ara tersenyum saat Alex melihat kearahnya , entah kenapa Ara bisa ngelakuin apa saja hanya untuk bisa melihat Alex memperhatikannya juga

"sorry" ucap Ara sambil tertawa kecil. Ara tahu kalau Alex tidak suka Ara berteriak dan menjadikan mereka bahan tontonan banyak siswa.

Ara mendekat ke arah Alex mencondongkan wajahnya ke dekat Alex sambil menatap mata Alex dengan seksama sama dengan Alex yang juga menatap Ara penuh pertanyaan dan kemarahan.

"air yang Lo minum kemaren itu dari qw Lex. qw gak nyangka Lo bakal menerimanya. setidaknya Lo bilang makasih sama qw bukan ?" ucap Ara pelan di depan wajah Alex yang sangat dekat dengan wajah Ara. Ara dapat mencium aroma mint dari seragam sekolah Alex.

setelah beberapa detik Ara menarik dirinya dari dekat Alex.

"ya kalau Lo punya sedikit sopan santun sih. qw nyakin Lo tau apa itu sopan santun kalau Lo gak tau qw dengan senang hati mau ngajarin lo kok" ucap Ara santai lalu berlalu dari sana mendahului Alex karena Ara tahu Alex tidak akan mengatakan apa apa kembali dan hanya akan berlalu saja mangkanya dia ingin terlihat pergi meninggalkan Alex terlebih dahulu.

Alex melihat ara berlalu dari hadapannya sambil tersenyum lebar dan melambaikan tangan padanya. ini pertama kalinya Alex memperhatikan apa yang di lakukan orang lain lebih dari 30 detik sejak kejadian itu.

setalah itu Alex berlalu dari sana menghiraukan banyak siswa yang sedang memperhatikan dan sesekali menyapanya.' pantas saja wajah Maxim terlihat konyol seperti itu kemaren ' ucap Alex dalam hati. dan sekarang alex nyakin kalau botol air minumnya berada di tangan Maxim.

sesampai di kelas botol air yang kemaren alex cari sudah berada di atas mejanya, Alex tahu siapa yang meletakkannya. Alex tidak paham sebenarnya apa yang di lakukan Maxim dengan Ara dan sejak kapan mereka berdua sedekat itu bukanya Ara murid baru? tanya Alex dalam hati, tapi lagi lagi dia menepis pertanyaan itu dan menghiraukannya kembali.

"botol minum Lo udah qw kembalikan dengan baik , dan jangan lupa bilang makasih sama Ara ya lex" ucap Maxim di belakang Alex. entah sejak kapan anak itu berada di kedalam kelas Alex yang berbeda dengan kelasnya.

setelah itu Maxim menepuk pundak Alex dan beranjak dari sana. namun, saat melewati bangku Alex, Alex menghadang kaki Maxim dengan kakinya sehingga Maxim jatuh tersungkur ke lantai, yang membuat hampir seisi kelas menertawainya.

Maxim berdiri dengan kekesalan yang sangat mendalam pada Alex. jiwa laki lakinya sebenarnya berapi rapi ingin memukul wajah Alex namun, karena dia lebih waras dari Alex maka dia akan mengalah. bukannya takut tapi jika di lanjutkan dirinya dan Alex bener bener akan baku hantam di sani.

Maxim mendekat dan menghadap Alex. kedua tangannya tertumpu pada meja Alex.

"qw ngalah Lex, seperti biasanya bukan karena qw takut tapi karena qw sepupu yang baik meskipun Lo gak ngakuin qw Lex" ucap Maxim lalu berlalu dari kelas Alex yang membuat beberapa siswa kecewa karena harapan mereka melihat acara tonjok menonjok tidak terjadi.

* istirahat *

"Ara" sapa Maxim pada Ara yang sedang berjalan ke kantin bersama Ella.

"Maxim" ucap Ara

"Napa Lo mukanya bloon gitu?" lanjut Ara

"ehhh gila Lo ya Ra. ini tu muka bahagia mana ada wajah bloon seganteng qw"

"sok ganteng banget Lo" respon Ara yang membuat Ella sedikit tertawa dan Maxim biasa saja karena dia bukan type orang yang baperan.

"emang qw ganteng. bener gak qw ganteng kan?" tanya Maxim pada Ella mencari pembelaan dari dia.

"ehhh nama Lo siapa da?" lanjut Maxim baru sadar kalau dia belum kenalan dengan teman Ara.

"Ella" jawab Ella malu malu karena Maxim juga termasuk murid yang juga banyak penggemarnya di sekolah ini ya meskipun tidak sebanyak Alex.

"Ella, nama yang cantik. qw ganteng kan ell?"

"i iya ganteng" jawab Ella kikuk.

"salah Lo nanyak ke dia, semua cowok di sekolah ini di bilang ganteng sama dia" canda Ara.

"sembarangan " ucap Ella

"kalau menurut Lo qw sama Alex gantengan mana Ra?" goda Maxim yang sekarang sudah berada di tengah tengah Ara dan Ella.

"Lo sama Alex? ya jelas 100% gantengan Alex lah" jawab Ara enteng dan sedikit keras serta dengan penuh keyakinan.

"ada yang seneng ni yuhuyyyyy....." ucap Maxim yang membuat Ara dan Ella bingung maksudnya Maxim apa dan bicara pada siapa.

tanpa Ara sadari Alex sedang berjalan berpapasan dengan dirinya dan dapat mendengar dengan jelas apa yang di ucapkan Ara barusan.

Ara merutuki dirinya sendiri kenapa dia tadi gak liat sekeliling dulu sebelum bicara seperti itu. sedangkan Ella dan Maxim sama sama tertawa melihat wajah Ara yang keliatan malu sekali.

Alex merasa ada yang menggelitik perutnya saat tadi dia mendengar ucapan ara. kenapa ada cewek SE bar bar dia, fikir Alex lucu .

"Napa Lo gak bilang kalau ada Alex begok?" tanya Ara kesal pada maxim

"emang qw sengaja" jawab Maxim enteng

"Ra qw lapar ni, jangan lupa traktir qw ya hari ini makan di kantin sepuasnya " cerocos Maxim duluan sebelum Ara kembali mengoceh.

Maxim berlari duluan ke arah kantin menunggu Ara dan Ella di sana.

"Maxim qw bawa uang pas Pasan" teriak Ara yang tidak di hiraukan Maxim

"Ra sekalian traktir qw ya"

"Lo bukannya bantuin qw malah morotin qw juga ell" sebenarnya Ara tidak terlalu serius dengan ucapannya dia hanya bercanda saja.

"nasi goreng doang Ra" Rajuk Ella sambil mengapit lengan Ara dan memainkannya.

"ok tapi bantuin qw buat si Maxim jangan terlalu banyak makan nanti. gimana?"

"ok"

*beberapa saat kemudian*

Maxim mengambil gambar Ara yang sedang makan di depannya secara diam diam, lalu mengirimnya pada Alex.

"cantik banget, sayang sukanya sama es batu bukan sama pangeran " tulis Maxim di foto Ara yang di kirim ke Alex.

di kelasnya Alex sedang bermain game di handphonenya. tiba tiba dia melihat ada pesan masuk dari Maxim. biasanya dia akan mengabaikan pesan itu tapi saat membaca sedikit kaliamat yang sempat dia baca, rasa penasaran Alex langsung memuncak. dia masih menimang nimang untuk membukanya apa tidak. tapi tanpa Alex sadari jarinya sudah menekan pesan itu lalu terlihat wajah Ara yang sedang makan bakso di kantin. wajahnya sangat lucu dan terkesan alami. Ara memang tidak menggunakan makeup yang menor ke sekolah dia hanya menggunakan bedak dan Lipcream dan Alex menyukai itu.

salah satu teman Alex yang sudah sekelas dengan Alex sejak kelas 1 syok melihat Alex tersenyum sambil ngeliatin handphonenya di bangkunya.

dia bahkan menjatuhkan buku yang sedang dia pegang, untung saja tidak banyak murid di sana sehingga tidak menimbulkan kegaduhan, hanya ada beberapa murid yang tidak memperdulikan jatuhnya buku yang dipegangnya, mereka fikir buku itu jatuh bukan karena apa apa.

"qw gak salah liat kan?" tanya murid itu pada dirinya sendiri.