Setelah sampai di tengah pemukiman, Mio sangat senang sekali, banyak orang orang di tempat ini dan banyak orang yg berjualan bermacam barang dan makanan, walaupun pemukiman ini terlihat kumuh, berbeda dengan Rich City, Perhatian Mio teralihkan ke tempat toko makanan, Mio sangat suka dengan makanan walaupun tubuhnya kecil sayangnya dia tidak punya uang untuk membeli makanan yg dia inginkan, dia hanya melihat lihat dan mencium aroma makanan tersebut. Satu demi satu toko makanan yg di datangi Mio untuk melihatnya sambil menahan air liur dan perut Mio yg mulai berbunyi.
3 jam Mio berjalan di sekitar toko makanan, dia baru menyadari dia harus pulang dan mengikuti si Alfine, sayangnya dia terpisah dengan Alfine, Mio memang selalu suka tersesat saat berjalan sendirian di rumahnya saja dia sering tersesat di dalam rumah. Mio kemudian mencari Alfine. 2 jam dia mencari Alfine tapi tidak ketemu, hari sudah mulai gelap. Mio mencoba mencari Alfine di dalam gang kecil. Saat Mio masuk ke dalam gang, dia di hadang oleh 2 preman, satu preman yg bertubuh kurus, satu preman yg berbadan sedikit gemuk.
"Serahkan benda berharga kamu" preman yg bertubuh gemuk mengancam Mio dengan memperlihatkan sebuah pisau
Mio yg tidak mempunyai barang berharga lagi, dan mengatakan kepada kedua preman tersebut bahwa dia tidak mempunyai apa-apa. Karena tidak percaya preman yg bertubuh kurus menangkap si Mio dan mengancam untuk membunuh Mio. Gadis yg malang tersebut mulai m.neteskan air mata, Mio mencoba meminta tolong tapi tidak ada siapapun yg datang.
Tidak lama kemudian ada sebuah ledakan kecil yg berasal dari atas rumah, dua preman tersebut terkejut dengan suara ledakan tersebut, kemudian muncul seorang laki-laki, dan ternyata itu Alfine sambil memegang ketapel yg di buat. Ledakan tadi berasal dari peluru ketapel khusus yg di ciptakan Alfine.
Alfine mengancam 2 preman itu untuk melepaskan Mio tapi mereka tidak mau melepaskannya, kemudian Alfine mengarahkan ketapel nya ke mereka, karena ketakutan mereka akhirnya melepaskan Mio, 2 preman itu sering di hajar Alfine untuk menjadi kelinci percobaan alat baru ciptaannya. Alfine kemudian turun dari atap rumah dan mendatangi Mio.
" Dasar bikin repot saja kau ini!!" Ucap Alfine dengan nada yg sedikit tinggi
Mio minta maaf dengan Alfine sambil menundukkan kepalanya dan sambil menahan nangis, Mio yg tidak pernah di bentak dan selalu di manja pertama kali di bentak seseorang. Karena sudah gelap dan gara gara Mio tersesat, Alfine gagal untuk mengantar pulang Mio.
Mio pulang kembali ke tempat tinggal Alfine, yg berarti mereka harus jalan kaki lagi selama 1 jam, Mio yg sudah kelelahan mengeluh sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan kaki sejauh itu. Alfine memandang Mio sejenak, kemudian dia menyuruh untuk berpegangan di bahunya dan menggendong Mio. Gadis itu tersebut terkejut saat Alfine menggendong dia. Alfine bisa sampai ke rumahnya dalam 15 menit dengan menggunakan alat support sepatu yg membuat penggunanya terlempar jauh , mereka berdua akhirnya terlempar jauh dengan gelombang kejut dari alat support sepatu tersebut.
Alfine adalah seorang mekanik yg jenius, dia bisa membuat suatu barang aneh, tidak heran banyak barang barang aneh di tempat tinggalnya. Mio sangat terkejut dan terlihat sangat senang sekali saat mereka terlempar, Alfine melompat lompat ke setiap pohon sebagai pijakan untuk melemparkan diri. Mio merasa seperti seekor burung yg terbang bebas, terlihat bulan purnama yg terlihat jelas di atas rimbunan pohon.
Mereka akhirnya sampai di tempat tinggal Alfine, kemudian Alfine melepas alat support sepatunya dan masuk ke tempat kincir air untuk mengisi daya alat tersebut. Mio merasa kalau Alfine itu sangat keren dan kagum dengan dia.
---