Dia menengok keadaan Amira, gadis kecil itu sudah bisa berdiri tapi masih sulit untuk berjalan, hari ini neneknya tidak membuat roti, karena kondisi neneknya lagi kurang sehat. Mio tidak jadi untuk membantu menjual roti.
" Maaf ya nak, hari ini nenek tidak membuat roti" sambil sedikit batuk batuk
Mio dan Amira khawatir dengan kondisi nenek, Mio ingin membeli obat untuk nenek Amira tadi dia tidak punya uang dan tidak tahu nenek Amira terkena penyakit apa.
Mio pun berpikir untuk mencoba mencari pekerjaan sampingan agar dia bisa mendapatkan uang, Mio kemudian pamit.
"Hati hati di jalan kak" ucap Amira
Mio masih bingung mau mencari pekerjaan apa yg cocok untuk dia, di tengah pemukiman banyak orang yg membuka toko, kebanyakan toko penjual makanan di sekitar sini.
Saat Mio masih kebingungan memikirkan tentang pekerjaan sampingan, dia melihat ada seorang laki-laki remaja yang memakai kursi roda, dia nampak kesulitan, karena roda kursinya tersangkut lubang pembuangan air, tidak ada satupun yg mau menolong dia.
Mio kemudian berlari mendekati remaja itu, dan kemudian mendorong kursi roda tersebut, akhirnya kursi rodanya tidak tersangkut lagi,
" Terimakasih banyak mba" ucap remaja itu
Mio membalas ucapan terimakasih itu dengan senyuman manisnya, gadis itu memperkenalkan dirinya dan remaja itu juga memperkenalkan dirinya juga, nama laki laki remaja itu adalah Samuel, kakinya tidak bisa digerakkan lagi karena kecelakaan beberapa tahun lalu dan dia harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas.
"Kamu mau kemana" tanya Mio
Samuel mau pulang kerumahnya, dia baru pulang dari berkerja sebagai penjaga kasier di minimarket. Mendengar Samuel bekerja di minimarket, Mio merasa tertarik ingin bekerja disana.
" Oh, jadi mba sedang mencari pekerjaan ya" ucap Samuel
Samuel menyuruh besok untuk datang ke minimarket agar bisa bicara dengan pemilik minimarket itu dan menawarkan diri untuk bekerja disana. Mio senang akhirnya ada pekerjaan yg cocok buat dia.
Mio mengantarkan pulang Samuel, akhirnya Mio memiliki teman baru lagi, gadis itu sangat senang sekali bisa bertemu teman baru.
Karena hari sudah mulai sore, Mio memutuskan pulang, tapi saat berjalanan pulang, di tempat sepi muncul Asap putih, Mio penasaran asap putih apa itu, kemudian dia mendekati asap itu.
Seperti hari ini adalah hari yg buruk bagi Mio, dia di tarik oleh manusia misterius, dan itu adalah Simon si manusia Abnormal
" Wah dapat maksa gadis cantik" ucap si Simon sambil tersenyum jahat
Mio di tangkap oleh Simon, sepertinya dia mau melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada Mio. Gadis itu kemudian menggigit tangan Simon dan berhasil terlepas, tapi dengan cepat Simon menangkap Mio.
Karena tidak bisa berbuat apa lagi, Mio berteriak dengan keras, tapi Simon langsung menuju mulut Mio dengan kain.
Tidak lama ada suara langkah, dan ternyata itu ada si penjual Shushi tadi sambil membawa payung, Simon langsung mengeluarkan sebuah pedang panjang dan mengarahkan ke Mio.
"Jangan dekat-dekat , atau gadis ini akan kubunuh" ancam Simon
Si penjual Shushi itu pun mundur 5 langkah, kemudian dia membuka payungnya bersembunyi di balik payung. Simon tertawa saat melihat si penjual Shushi itu membuka payung, saat Simon tertawa, payung yg di gunakan penjual Shushi itu terjatuh dan dia sudah ada tepat di atas Simon, sambil memegang gagang payung yg bermata pedang katana.
Penjual Shushi itu adalah seorang agent rahasia yg menyamar untuk mencari informasi organisasi gelap, namanya adalah Yusuke
"Tebasan hujan" Yusuke menebas dari atas
Simon menghindar dan Mio terlepas dari tangan Simon, Yusuke dengan cepat menyelamatkan Mio.
"Kamu tidak apa apa " tanya Yusuke
Mio tidak terluka, dia kaget melihat Yusuke. Simon merasa kesal, dia kemudian menarik nafas dalam, dan dia mengeluarkan asap putih yg tebal dari mulutnya. Pandangan Mio dan Yusuke menjadi terbatas, mereka kesulitan untuk melihat, Yusuke bisa saja menghilangkan asap putih itu tapi dia tidak bisa mengeluarkan jurus payungnya sambil melindungi Mio.
Kemudian Simon menyerang dengan menggunakan dua pedang dari dalam asap buatannya. Yusuke menangkis tebasan tersebut. Simon tertawa jahat saat menebasnya.
Tidak di sangka, muncul Alfine mulai dari atas dan langsung menyerangnya dari atas dengan menggunakan dua Tonfa besi. Serang Alfine mengenai Simon tepat kena di kedua bahunya. Kemudian Alfine memutar kedua Tonfanya dan menciptakan sebuah angin kecil, asap putih menghilang tertiup angin.
Keberuntungan Mio masih berpihak dengan nya, sekarang dia di selamatkan oleh Alfine dan Yusuke, tapi pertarungan ini blm berakhir, Simon terlihat sangat marah sekali.
Alfine menyuruh Mio untuk menjauh dari area pertarungan, Mio berlari keluar dari area bertarungan, dia melihat pertarungan mereka dari jarak aman. Yusuke dan Alfine bersiap untuk menyerang Simon. Si manusia Abnormal tersebut mengeluarkan Asap putih lagi.
----