Pagi yg cerah di sertai suara kicau burung, Mio terbangun dari tidurnya, dengan rambut pirang yg acak acakan dia bangun dari tempat tidur kemudian membasuh mukanya di dekat sungai.
" Dingin sekali air sungai ini" ucap Mio
Dia kemudian ingin menemui si Alfine tapi di sekitar halaman tidak terlihat si mekanik itu, dia sudah mencarinya disekitar tempat tinggal Alfine. Suara perut si gadis cantik itu terdengar dan di dalam gubuk ternyata sudah ada makanan yg di siapkan oleh Alfine.
" Si Alfine memang rajin memasak ya, lain kali aku akan mencoba memasak untuk dia" ucap Mio
Mio kemudian sarapan sendirian, setelah sarapan dia duduk di pinggir sungai dan bermain air sambil menunggu Alfine datang, yg katanya Alfine kalau hari ini dia akan mengantar pulang Mio kerumahnya.
Sudah tengah hari Alfine tidak datang datang, dan Mio sudah mulai bosan sendirian,
" Alfine kemana ya? , Apakah dia ada di tengah pemukiman ya?" Pikir Mio
Mio kemudian memutuskan untuk ke tengah pemukiman untuk mencari Alfine, dia kemudian mengganti pakaian dengan pakaian yg dia pakai saat dia di culik, pakaiannya sudah di cuci bersih oleh Alfine.
Mio kemudian mulai berjalan kaki untuk ke tengah pemukiman, selagi di jalan di ingat kemarin mengambil sebuah stick besi punya Alfine, karena penasaran Mio mencoba menekan tombol yg ada di stick kemudian stick itu memanjang.
" Waahh keren banget ini benda" Mio terkagum-kagum
Tidak hanya itu stick itu bisa mengeluarkan aliran listrik, benda itu namanya ada "Suntic" , Mio memainkan stick itu sambil membayangkan seperti sebuah light saber, gadis itu girang sekali memainkan benda itu. Tidak terasa dia sudah sampai di pemukiman yg ramai.
" Hmmm.... Aku harus cari kemana ya, apakah dia ada di atas atap ya" pikir Mio
Mio kemudian mencari Alfine di tempat tersebut, dia mencari mulai masuk ke dalam gang sampai dia mencari ke atas atap gedung tapi dia tidak menemukan si Alfine. 2 jam Mio mencari cari tapi tidak ketemu.
" Aduh capeknya.... Kemana sih Alfine"
Mio kemudian berjalan jalan di sekitar pemukiman, saat dia berjalan jalan Mio melihat dua preman kemarin yg memalak dia sedang memalak bocah kecil yg sedang menangis. Bocah itu terlihat memegang kakinya yg kesakitan.
" Woi kalian berdua!!!" Teriak Mio
Mio kemudian berlari sambil mengeluarkan stun stick, dia ingin melumpuhkan 2 preman itu dengan stun stick tersebut, 2 preman itu panik saat melihat Mio berlari sambil memegang stun stick.
"Kakak liat itu gadis kemarin yg kita gagal palak kemarin" ucap preman bertubuh kurus sambil ketakutan
Mio semakin dekat dengan 2 preman itu, 2 preman itu kelihatan ketakutan.
"Rasakan ini preman sialan!!!" Mio memukul kepala preman yg berbadan gemuk.
Pukulan tepat kena kepala preman tersebut, tapi stun stick yg Mio gunakan ternyata sudah kehabisan tenaga saat dimainkan oleh Mio saat perjalanan ke pemukiman. Karena Shock preman yg di pukul kepalanya akhirnya pingsan. Mio dan bocah yg terluka kebingungan kenapa preman yg berbadan gemuk itu pingsan.
" Tolong jgn kasih tahu kami sama laki laki aneh yg kemarin, kami sudah sering di hajar sama laki laki itu" preman yg berbadan kurus meminta maaf dan memohon agar Mio tidak mengadu ke Alfine.
Mio kemudian bertanya kepada preman itu, apa yg telah di lakukan dengan bocah tersebut . Si preman itu menjelaskan bahwa mereka tidak melakukan apa apa ke bocah tersebut, saat mereka lewat di jalan tersebut bocah itu sudah terduduk dan memegang kakinya yg terlihat seperti kesakitan, ternyata 2 preman tersebut ingin menolong bocah tersebut.
Mendengar penjelasan dari preman tersebut dan bertanya dengan si bocah, Mio meminta maaf karena salah paham.
"Hehehe, aku minta maaf ya, soalnya kalian kemarin malak aku sih" ucap Mio sambil tertawa
Bocah itu ternyata hanya terkilir kakinya dan dia tidak bisa berdiri karena kesakitan. Bocah itu bernama Amira dan dia penjual roti keliling. Mio kemudian mencoba untuk memijit kaki Amira.
" Terima kasih kakak" ucap si Amira
Tidak lama kemudian preman yg berbadan gemuk akhirnya sadar dari pingsan. Saat sadar dia melihat senyuman Mio yg manis,
"Astaga malaikat kh itu" ucap preman yg gemuk
" Sadar kak, itu gadis yg kemarin kita palak" ucap preman yg kurus.
2 preman itu juga menjelaskan bahwa mereka hanyalah preman abal abal, mereka hanya memalak saat dia perlu uang, mereka juga mengancam sasarannya dengan menggunakan pisau palsu yg terbuat dari karet.
Mendengar itu Mio tertawa, dan Mio tambah tertawa terbahak-bahak saat melihat tato gambar cicak yg ada di lengan kiri si preman gendut. 2 preman itu pun tersenyum sambil menahan malu.
" Oh iya nama Aku Mio linia, kalau nama kalian berdua siapa?" Tanya Mio
2 preman tersebut memperkenalkan diri, preman yg berbadan gemuk adalah si Rino, dan preman yg berbadan kurus adalah Dino. Rino bilang kalau mereka berdua itu kembar. Mio merasa bingung saat melihat wajah mereka berdua, tidak mirip sama sekali.
Kemudian Mio bilang ke mereka berdua jgn berbuat jahat lagi, Rino dan Dino ternyata orang yg baik.
" Kalian janji ya jgn malak orang atau berbuat jahat lagi" ucap Mio sambil menunjukkan jari kelingkingnya
Rino dan Dino berjanji kepada Mio agar tidak mengulanginya lagi.
Mio melihat roti yg ada di keranjang punya Amira masih banyak, dia mau membantu menjual roti itu bersama Rino dan Dino. Mio menyuruh Amira untuk duduk saja.
"Jgn kak, nanti merepotkan kakak" ucap Amira sambil memaksa berdiri.
Mio memaksa Amira tetap diam saja, akhirnya Amira menurut Dan Mio,Rino,Dino membantu menjual roti sambil keliling pemukiman. 3 jam kemudian, roti yg mereka jual sudah habis laku. Mereka kemudian kembali ke tempat Amira. Bocah penjual roti tersebut sangat senang saat rotinya terjual banyak.
----