Pagi menjelang Mio terbangun mendengar suara kicau burung dan dia sudah berada di sebuah gubuk yg penuh dengan barang barang aneh, Mio merasa bingung dan penasaran , ada dia berada sekarang.
Baju yg basah kuyuk sudah di ganti dengan baju laki laki.
"S..siapa yg menggantikan baju ku, dan dimana kalung ku?" Mio merasa ketakutan karena baju dia sudah di ganti entah siapa yg menggantikannya.
Kalung yg dipakai Mio hilang, entah jatuh saat terhanyut di sungai atau di ambil seseorang. Tidak lama datang seorang laki laki sambil membawa makanan, Mio kaget dan waspada dengan laki laki misterius tersebut.
" K-kamu siapa?? Apakah kamu yg menggantikan pakaian ku ini?" Mio bertanya sambil ketakutan.
Laki laki menjawab pertanyaan Mio dengan ekspresi muka yg datar, dan dia juga yg menggantikan pakaian gadis itu, laki laki itu mengira kalau Mio itu seorang laki laki karena tubuhnya tidak begitu mencolok seperti perempuan kebanyakan, mendengar perkataan laki laki itu Mio merasa malu sampai membuat wajahnya memerah dan marah marah.
" Aku ini perempuan tau, perempuan asli," jawab Mio sambil marah marah
Kemudian Mio bertanya lagi kepada laki laki itu, siapa namanya, tapi tidak di jawab laki laki itu dan langsung keluar gubuk, laki laki itu terlihat tidak suka dengan orang asing.
Mio penasaran dengan laki laki misterius itu, tapi terdengar suara perut Mio yg sudah kelaparan, dia memakan masakan buatan laki laki itu yg di bawa laki laki tersebut. Sambil memakan sarapannya Mio melihat sekitarnya isi gubuk penuh dengan barang barang aneh dan rongsokan
" Apakah dia seorang pengumpul barang bekas ya" tanya Mio di dalam hati
Selesai makan, Mio keluar gubuk dan melihat di sekitar gubuk ada sebuah kincir air di pinggir sungai, ada sebuah kebun kecil, tumpukan barang barang rusak, dan di sekelilingnya adalah hutan yg sangat lebat. Ini pertama kalinya Mio ada berada di tempat seperti ini. Mio melihat laki laki misterius itu sedang membuat sesuatu
" Hei kamu sedang apa disana" tanya Mio sambil mendekati laki laki itu
Laki laki itu tidak menjawab , Mio merasa kesel karena di kacangi dan dia selalu mengulangi pertanyaannya sampai laki laki itu agak kesal.
"Kamu bisa diam tidak kepala kuning" ucap laki laki itu
Mio yg mendengar dia di panggil kepala kuning merasa kesal dan protes, dan memberitahukan namanya adalah Mio linia bukan kepala kuning walaupun rambutnya memang bewarna pirang keemasan.
Laki laki itu tidak peduli dengan ocehan si Mio dan melanjutkan pekerjaannya. Mio pun melihat laki laki itu yg sedang membuat sesuatu, laki laki itu membuat ketapel yg terlihat bukan ketapel biasa, ketapel yg terbuat dari besi.
Mio kemudian bercerita kalau dia itu selamat dari penculikan dan hanyut ke sungai, dan bilang kalau dia tinggal di Rich City, Mio meminta tolong kepada laki laki itu. Laki laki itu pun berhenti mengerjakan ketapelnya dan menatap ke arah Mio.
"Namaku Alfine, kalau begitu kamu harus pulang ke Rich Cith" ucap laki laki itu
Mio terkejut dan senang mendengarnya kalau Alfine mau menolong dia agar bisa pulang ke rumah, Mio berterima kasih sekali dan reflek Mio memeluk si Alfine. Tapi Alfine langsung mendorong badan Mio sambil memasang ekspresi sedikit marah. Mio meminta maaf karena dia memeluk tiba tiba Alfine
"Kamu jgn terlalu dekat dekat dengan aku!!" Peringatan dari Alfine
Alfine bilang ke Mio kalau mereka harus pergi ke tengah pemukiman, dari tempat tinggal Alfine ke tengah pemukiman lumayan cukup jauh karena hanya Alfine seorang diri yg tinggal di tengah hutan yg penuh dengan barang rongsokan. sebelum mereka pergi Mio menemukan sebuah benda unik, yaitu sebuah stick besi, dia mengambilnya dan menyimpannya tanpa sepengetahuan si Alfine
Mereka akhirnya berjalan kaki untuk sampai ke tengah pemukiman, dan Mio kaget kalau butuh 1 jam untuk sampai ke tengah pemukiman, Alfine terlihat sudah biasa, beda dengan Mio yg tidak pernah jalan kaki sejauh ini. Setelah satu jam berjalan kaki mereka sampai di tengah pemukiman, dan Mio terkejut karena sangat ramai sekali tempat ini.
----