Chereads / Jadi Wanita Simpanan Cowok Kaya / Chapter 36 - Aku Juga Sangat Membencimu!

Chapter 36 - Aku Juga Sangat Membencimu!

Sebenarnya, bukankah Li Shengxia sudah tahu bahwa dirinya akan mengalami hari seperti itu?

Ia sudah menebaknya sejak hari pertama kontrak pernikahan berlaku! Ia juga memberitahu dirinya sendiri bahwa ia harus bisa bekerja sama dengan Mo Nianchen, tapi pria itu membuatnya lelah. Bahkan Mo Nianchen membuatnya lelah secepatnya. Bagaimana dengan Mo Nianchen sendiri?

Mo Nianchen hanya suka mempermalukannya!

Entah berapa lama penghinaan ini akan berakhir.

Akhirnya berakhir!

Rasa sakit yang begitu menusuk hati ini membuat Li Shengxia berjalan masuk ke neraka! Hatinya yang babak belur sepertinya sudah tidak lagi merasakan sakit, mati rasa, dan histeris. 

Li Shengxia seperti porselen pecah, wajahnya seolah penuh dengan retakan. Ia melihat ekspresi Mo Nianchen yang kosong, seolah dirinya tidak ada di hadapannya.

Mo Nianchen merasa bahwa bertemu dengan Li Shengxia adalah hal yang paling membingungkan dalam hidupnya. Karena tak peduli bagaimana ia memperlakukannya, ia masih tak bisa melihat keberadaan Li Shengxia di matanya!

Entah apakah ia bagaikan seseorang yang menyerang kota seperti iblis atau anggun seperti malaikat, Li Shengxia masih tidak melihat keberadaannya di matanya!

Tampaknya pejalan kaki manapun bisa lebih penting darinya! Sedangkan apa pun yang ia lakukan terhadap Li Shengxia terlihat sangat menjijikkan!

Mo Nianchen mengira bahwa Li Shengxia tidak begitu berarti di matanya. Ia tidak menduga Li Shengxia bagaikan tulang rusuknya yang tidak akan membuatnya mati saat patah, tapi sangat menyakitkan. Rasa sakitnya begitu menyakitkan, sehingga organ dalamnya memengaruhi sarafnya, bahkan membuatnya tercekik setiap menit dan detiknya!

Dan Mo Nianchen tidak hanya mencintai baunya, bahkan menikmatinya dengan tidak sadar!

Setiap sel di tubuh Li Shengxia seperti berteriak, Aku membencimu! Aku membencimu! Selamanya aku membencimu! Aku akan membencimu seumur hidupku!

Tak peduli apa yang Mo Nianchen lakukan kepada Li Shengxia, itu sangat menjengkelkan!

Mo Nianchen mengepalkan tinjunya kuat-kuat dan meninju ke cermin kaca di wastafel sekuat tenaga. Cermin itu langsung hancur seketika dan terlihat seperti membentuk sarang laba-laba. Luka di tangannya yang masih belum sembuh total terbuka lagi. Darah segar menetes, berkilauan di bawah sinar cahaya lampu.

Pandangan mata Li Shengxia tertuju kepada Mo Nianchen. Ia begitu terkejut, seolah belum kembali dari rasa terkejutnya yang sebelumnya.

Suara Mo Nianchen terdengar menggelegar dan dingin, seolah ia baru saja datang dari neraka.

"Li Shengxia, apa kau begitu membenciku?"

"Apakah aku begitu menjijikkan bagimu?"

"Menjijikkan sampai tingkat tertinggi?"

Darah segar terus menetes dari telapak tangan Mo Nianchen, mata Li Shengxia membelalak keheranan dan sekujur tubuhnya gemetaran. Tanpa sadar, ia bergumam, "Darah … kau berdarah …"

Suara Li Shengxia bergetar karena ketakutan, dia tak tahu apa yang pria itu katakan di telinganya, ia hanya merasa ketakutan tanpa alasan yang jelas.

Mo Nianchen menatapnya dengan dingin, sorot matanya begitu dingin, bahkan ia tidak mempedulikan perban yang membalut tangannya. Apakah ia peduli bahwa aku sedang terluka sekarang?

Mo Nianchen tepat berada di depan Li Shengxia, tapi sepertinya Li Shengxia selalu tak bisa melihatnya! Mo Nianchen merasa ia selalu mati-matian mencari kehadiran dirinya sendiri, tapi yang ia dapatkan dari Li Shengxia hanyalah rasa jijik dan pengabaian! Ini membuatnya sangat muak!

Dunia ini begitu luas dan ada begitu banyak wanita, jadi mengapa harus Li Shengxia!

"Aku …"

"Jangan sentuh aku!" Mo Nianchen tidak menunggu Li Shengxia selesai bicara, ia sudah mengguncang tubuh Li Shengxia dengan dingin.

Tubuh Li Shengxia begitu gemetar, ia tidak bisa apa-apa untuk sementara waktu. Setiap kali ia menatap Mo Nianchen seperti ini, ia merasa seluruh dunia runtuh.

Li Shengxia teringat surat cinta yang ia berikan kepada Mo Nianchen saat usianya 17 tahun. Ia ingat saat itu Mo Nianchen juga menguasai dunianya seperti iblis. Namun, belas kasihannya terkadang membuat pria itu seperti malaikat, sehingga ia jatuh ke dalam perangkapnya. Apa yang dialami Li Shengxia adalah rasa sakit tanpa akhir!

Mo Nianchen-lah yang memberinya pukulan fatal!

Mo Nianchen-lah yang merobek surat cintanya dan memintanya untuk melupakannya! Namun, Li Shengxia masih bisa tinggal bersamanya!

Mengapa harus dia? Mengapa harus dia yang menghancurkan hidupku? Apakah ia mengira ia begitu penting bagiku dan aku harus menempel kepadanya, menjadi mainan tak berharga dan debu di sampingnya?

Namun, itu tidak mungkin ...

Li Shengxia tidak punya cara!

Jika ia punya cara, ia lebih suka untuk tidak memulai seperti ini selamanya. Atau bahkan lebih baik, ia tidak pernah bertemu Mo Nianchen!

Li Shengxia melihat wajah Mo Nianchen yang membeku seperti es. Ia benar-benar tidak mengerti mengapa pria di hadapannya ini memasang ekspresi seperti itu.

Permainan apa yang Mo Nianchen lakukan selain mempermalukanku? Peran apa lagi yang ia perankan? Mengapa menatapku dengan tatapan seolah aku hendak menyakitinya?

Li Shengxia mengeraskan rahangnya kuat-kuat dan berkata dingin, "Aku membencimu dan aku benci sentuhanmu! Aku merasa kau begitu menjijikkan, jadi aku merasa enggan melakukan apa saja denganmu! Tapi, apakah aku punya pilihan?!"

Saat Li Shengxia mengatakan ini, entah mengapa, ia merasa jantungnya seperti ditusuk jarum yang tajam. Ada rasa sakit yang sangat hebat di setiap tempat yang tertusuk, tapi ia tidak bisa mencabutnya, selain membiarkan rasa sakit itu menyebar.

Hati Li Shengxia tak henti-hentinya mengingatkannya lagi dan lagi.

Tidak, tidak begitu!

Li Shengxia tidak begitu membencinya dan tidak merasa begitu segan. Ia tidak bisa melepaskan saat itu!

Mo Nianchen mempermainkannya dan begitu mudah meninggalkannya. Karena itu, Li Shengxia ingin melupakannya. Makin jauh Li Shengxia dari Mo Nianchen, maka itu akan semakin baik.

Tapi, Li Shengxia tak bisa melupakannya ...

Li Shengxia tahu Mo Nianchen masih mengeluarkan darah, ia bagaimana bisa ...

"Hehehe." Mo Nianchen mendadak tertawa dingin. Suara tawa itu membuat hati Li Shengxia begitu sakit, tapi ia tidak mengerti apa yang sakit dari dirinya.

Ternyata ia sangat enggan! Mo Nianchen berpikir bahwa ia telah bekerja begitu keras, bagaimanapun, ia berhak memiliki hati Li Shengxia, meskipun hanya sedikit. Mo Nianchen benar-benar aneh!

"Kalau begitu, bencilah aku! Gunakan semua sel yang ada di tubuhmu dan lakukan yang terbaik untuk membenciku!"

Li Shengxia menatap Mo Nianchen dengan pandangan kosong dan merasakan hatinya begitu sakit.

"Karena aku juga sangat membencimu!"

Wajah Li Shengxia mendadak pucat pasi dan ia merasa lebih sakit daripada sebelumnya. Kata 'jijik' terus berputar-putar dalam benaknya.

Mo Nianchen terus berkata-kata di telinganya tanpa henti, "Tapi aku hanya ingin melihat raut wajahmu yang buruk itu! Sungguh menyedihkan, kali ini aku belum melihatnya."

Tubuh Li Shengxia mulai gemetar, ia merasa Mo Nianchen tak ada bedanya dengan iblis di alam semesta ini. Mo Nianchen tak akan berhenti sampai ia melihat abunya.

"Tapi, tidak masalah. Kita masih punya kesempatan. Lebih baik kau jangan jatuh cinta kepadaku! Jika tidak, aku akan menggali jantungmu dan melemparkannya ke tanah! Aku akan menghancurkannya dengan cara yang buruk, sehingga selamanya tidak akan pernah ada cara untuk menyatukannya kembali!" Suara Mo Nianchen begitu kejam dan tak berperasaan seperti setan.

Gigi Li Shengxia mulai gemetar. Apakah dia begitu membenciku? Begitu benci hingga selalu memprovokasiku tiap waktu? Membuatnya begitu benci bahkan setiap menit dan detik?

Li Shengxia berusaha keras menenangkan dirinya dan berkata, "Jangan khawatir, aku tidak akan melakukan hal bodoh lagi!"