Chereads / Jadi Wanita Simpanan Cowok Kaya / Chapter 38 - Kau Harus Berikan Kepada Orang Lain

Chapter 38 - Kau Harus Berikan Kepada Orang Lain

Karena hanya dengan berada di hadapannya, Yin Tangyi bisa merasakan detak jantungnya. Ia juga menjadi orang yang hidup dan bukan zombie ....

Li Shengxia adalah wanita yang hampir pernah tinggal bersamanya selamanya, tapi dalam sekejap mata, wanita itu telah berada di pelukan orang lain. Dia tidak bisa pura-pura tidak merasakannya lagi. Bagaimana bisa dia menjadi abai? Ia pernah menjadi orang yang dikejar-kejar dengan penuh semangat ....

Yin Tangyi sudah putus asa untuk memasukkan Li Shengxia ke dalam kehidupannya. Hanya selangkah lagi ia bisa masuk ke dalam dunianya, tapi akhirnya semuanya berantakan ....

Yin Tangyi masih terdiam dalam ingatannya ....

Di saat yang sama, Mo Nianchen keluar sambil memeluk Li Shengxia. Matanya menyipit, seolah mengisyaratkan bahwa dia berbahaya. Justru karena merasakan sikap tubuhnya begitu dingin, saat melihat Yin Tangyi, rasa terkejut begitu jelas terlihat di wajah Mo Nianchen dan membuatnya ingin menghindar. Mo Nianchen merasa ada sebongkah batu dalam hatinya yang membuatnya tak bisa bernapas.

Apakah orang ini yang disukai Li Shengxia? 

Tapi dia juga orang yang paling dibenci Li Shengxia ....

Li Shengxia hanya bisa melihat orang yang disukainya.

Tapi pria ini adalah orang yang paling menyebalkan yang bisa memeluknya.

Lalu, harus bagaimana lagi? Li Shengxia masih terus memikirkan orang yang paling disukainya, meski ia dalam pelukan Mo Nianchen.

Menyukai Li Shengxia adalah hal yang kontradiktif. Begitu kontradiktifnya untuk membenci, sehingga Yin Tangyi mencintainya.

Untuk sesaat, jari-jari Mo Nianchen cukup kuat untuk menahan tubuh Li Shengxia agar tetap berada dalam rangkulannya. Li Shengxia hanya bisa merintih kesakitan dan mendengar suaranya yang dingin, "Kau jangan lupa siapa dirimu sekarang."

Sekarang dia mengingatkanku untuk tidak melupakan identitasku?

Li Shengxia langsung menyadarinya dan menjawab, "Aku sangat mengerti."

Namun, Li Shengxia sadar bahwa ia hanyalah mainan Mo Nianchen saja. Ia harus selalu ingat bahwa dia harus setia kepada pemiliknya. Sedangkan Mo Nianchen, dia adalah pemilik yang begitu mendominasi dan mainannya harus selalu setia kepadanya.

"Apa aku harus memberimu waktu untuk bicara dengannya?" Mo Nianchen mengangkat kedua alisnya, mengisyaratkan bahwa ini adalah pertanyaan yang berbahaya.

Jelas yang ditanyakan Mo Nianchen adalah pertanyaan retoris. Kenyataannya, ia sama sekali tidak memberikan hak kepada Li Shengxia untuk menjawab, karena semua yang dilakukan barusan menunjukkan bahwa Mo Nianchen tidak ingin Li Shengxia punya hubungan dengan Yin Tangyi. 

Baru saja Mo Nianchen memperingatkan Li Shengxia untuk tidak membuatnya marah. Li Shengxia pasti tidak menderita amnesia.

"Tidak perlu. Aku hanya benda yang dibuang saja," jawab Li Shengxia singkat.

Jika pernah melewatkan sesuatu, maka hal itu benar-benar telah berlalu dan tidak akan pernah bisa memulainya lagi. Ini sama sekali tidak perlu, karena apa yang pernah dialami sebelumnya pernah terjadi satu kali. Kegagalan yang pernah terjadi sebelumnya juga masih bisa dihadapi lagi. Hal yang sebelumnya tidak bisa diatasi masih tetap mempunyai hasil yang sama. 

Sama seperti Li Shengxia dan Mo Nianchen, meski mereka datang lagi, hasilnya tetap akan sama.

Li Shengxia tetap masih menjadi mainan Mo Nianchen. Ia tak hanya kalah di tangan Mo Nianchen, tapi juga kalah telak. Mo Nianchen tidak akan pernah jatuh cinta kepadanya, sama seperti terakhir kalinya. Kenyataannya, tidak ada yang berubah dan di kemudian hari pun tidak akan ada yang berubah.

Mo Nianchen tampaknya puas dengan jawaban Li Shengxia. Garis lengkung yang terukir di sudut bibirnya menjadi semakin menawan.

Barang yang dibuang, ya ....

Mo Nianchen terus merangkul Li Shengxia sepanjang jalan dan duduk. Tak lama kemudian, acara lelang amal telah dimulai ....

Yin Tangyi melewati kursi kedua orang tersebut dengan santai. Ia berjalan menuju ke baris kursi paling akhir dan duduk di sana.

***

Di acara lelang amal.

"Selamat datang, Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya. Terima kasih sudah datang berpartisipasi meluangkan waktu sibuk Anda untuk datang dalam acara lelang amal pada hari ini. Semua penjualan lelang amal hari ini akan disumbangkan ke organisasi amal. Ini adalah karya pertama yang kami lelang hari ini, sebuah lukisan terkenal berjudul Chundi. Harga awal adalah sebesar satu juta yuan."

"Satu juta seratus ribu yuan."

"Satu juta seratus dua ribu yuan."

"Satu juta seratus lima ribu yuan."

"Satu juta seratus sepuluh ribu yuan."

"Satu juta seratus sepuluh ribu yuan. Apakah ada yang menawar lebih tinggi?" 

"Satu juta seratus sepuluh ribu yuan satu kali. Satu juta seratus sepuluh ribu yuan dua kali. Satu juta seratus ribu yuan tiga kali. Selamat untuk tamu kami nomor sembilan, yang telah melelang lukisan Chundi ini. Selanjutnya, kami akan memperkenalkan barang kedua yang akan dilelang. Yang kedua adalah kalung batu permata hitam bernama DEVIL yang dirancang oleh seorang desainer perhiasan terkenal. Kami mulai dengan harga lelang 3 juta yuan …"

DEVIL? Secara harafiah, dalam bahasa Mandarin, DEVIL berarti setan. Bagaimana mungkin ada orang yang memberi sebuah permata dengan nama DEVIL?

Ada seseorang di antara penonton yang meneriakkan harga, tapi pikiran Li Shengxia tidak berada di lokasi acara.

"3,2 juta yuan!" Yang meneriakkan harga ini adalah Yin Tangyi. Ia merasa Li Shengxia cocok dengan permata ini, sehingga ia ingin mendapatkannya.

Untuk sementara, kalung tersebut masih berada di harga 3,2 juta yuan. Sepertinya, Tuan Muda Yin akan memenangkan pelelangan hari ini. 

Tapi, siapa yang tahu, mendadak ...

"3,5 juta yuan!" Teriak Mo Nianchen.

"3,7 juta yuan!"

"4 juta yuan!"

"4,5 juta yuan!"

"5 juta yuan!"

"6 juta yuan!!"

Beberapa orang yang hadir di acara lelang tersebut mulai terkejut. Bukankah terlalu boros melelang sebuah kalung dengan harga 6 juta yuan?

"7 juta yuan!" sahut Mo Nianchen dengan santai.

"Tu … tujuh juta yuan?" Pembawa acara lelang mulai terkejut.

"7,5 juta yuan!"

"8 juta!"

"10 juta yuan!!" Seru Yin Tangyi yang tak mau kalah. Mo Nianchen telah merampas Li Shengxia darinya. Oleh sebab itu, kali ini ia tidak boleh melepaskan kalung ini.

"Dua puluh juta yuan!" kata Mo Nianchen, seolah uang senilai tersebut tak ada artinya baginya.

Suasana acara lelang tersebut menjadi menyeramkan dan mengerikan. Sang Pangeran meneriakkan angka sepuluh juta yuan dalam satu tarikan napas. Itu terlalu heroik. Bukankah ini terlalu menghabiskan uang?

Li Shengxia mengerutkan alisnya dan bertanya kepada Mo Nianchen, "Apakah kau sangat menyukai kalung berharga ini?"

Mo Nianchen juga mengerutkan alisnya dan balik bertanya, "Kenapa? Kau tidak suka?"

Li Shengxia hanya bisa menahan napas dan bertanya dengan ragu-ragu, "Apakah kau akan memberikannya kepadaku?"

"Aku juga tidak menggunakannya," jawabnya dengan tenang.

Tak mungkin, kan? Apakah Mo Nianchen benar-benar akan memberikan kalung itu kepadanya? Li Shengxia tidak bisa memiliki kalung ini, tapi sepertinya Yin Tangyi yang pasti akan mendapatkannya ....

Saat Li Shengxia memikirkan ini, ia sudah punya rencana sendiri. Ia berkata kepada Mo Nianchen, "Tapi, aku tidak suka kalung ini. Kau berikan kepada orang lain saja."

"Orang lain?" Ada emosi aneh yang terpancar dari sorot mata Mo Nianchen. Li Shengxia memperhatikan bahwa Yin Tangyi sudah berusaha sedemikian keras, mengapa Mo Nianchen tidak melepaskan kalung itu saja?

Baru saja Li Shengxia mengatakan bahwa ia adalah benda yang dibuang oleh Yin Tangyi. Ia benar-benar wanita yang plin plan! Mo Nianchen mengerutkan alisnya lebih dalam.

Di saat yang sama, Yin Tangyi berteriak, "30 juta yuan!"

Li Shengxia mengerut. Sepertinya Yin Tangyi juga menyukai kalung itu.

Melihat bahwa Mo Nianchen tidak melepaskan kalung itu, Li Shengxia terus mendesaknya, "Tak ada gunanya kau membeli kalung itu seharga 30 juta yuan. Jika kau ingin benar-benar memberikannya kepadaku, berikan saja uang tunai."

Mo Nianchen sepertinya bisa mengetahui jalan pikiran dan isi hati Li Shengxia. Dengan dingin ia tersenyum dan menanggapi, "Jika kau tidak menyukainya tidak apa-apa. Cium aku saja. Aku tak akan meneruskannya."

Li Shengxia sama sekali tak menduga bahwa Mo Nianchen akan mengajukan permintaan seperti itu. Tanpa sadar ia mengerutkan kening dan memandang Mo Nianchen dengan penuh keraguan dan pertanya, "Menciummu? Di hadapan begitu banyak orang?"

Melihat reaksi Li Shengxia, Mo Nianchen langsung mengabaikannya dan memberikan penawaran lebih tinggi, "Empat …"

"Tunggu!"

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.