Chereads / Jadi Wanita Simpanan Cowok Kaya / Chapter 35 - Kau Terlalu Tinggi Menilai Dirimu!

Chapter 35 - Kau Terlalu Tinggi Menilai Dirimu!

Li Shengxia terkejut dan segera memeluk lengan Mo Nianchen. Dengan tegang ia berkata, "Ini tempat lelang amal. Kau tidak bisa melakukan ini!"

Bukankah Mo Nianchen datang untuk berpura-pura jadi orang baik? Mengapa ia tidak tahan sifatnya terekspos dalam satu detik?

Gerakan Mo Nianchen terhenti di udara dan ia batal mengayunkan tinjunya. 

Adegan terhenti selama beberapa detik.

Wajah manajer resepsionis memucat, "Pa … Pangeran, apakah saya salah bicara? Harap Pangeran memaafkan saya …" 

Sebelum sang manajer resepsionis selesai bicara, Mo Nianchen mendorong tubuh lawan bicaranya dengan ekspresi jijik, seolah ada sesuatu yang kotor yang menempel padanya. Mo Nianchen melepas setelan mahalnya dan membuangnya ke tempat sampah di sampingnya!

Sambil membuangnya, Mo Nianchen mengucapkan beberapa patah kata dengan dingin, "Mulai saat ini, aku tidak mau melihat orang ini muncul di hadapanku."

Manajer tersebut sangat terkejut mendengarnya, dengan gemetar ia memohon kepada Mo Nianchen, "Pangeran, pekerjaan ini sangat penting bagi saya. Pangeran …"

"Jangan biarkan aku berkata untuk kedua kalinya." Mata Mo Nianchen menyalang marah, sama sekali tidak ada senyuman di wajahnya. Ia yang seperti ini sungguh menakutkan.

Bukan marah, bukan gila, tapi ketenangan Mo Nianchen yang seperti air membuat orang-orang merasa ada badai di sekitar mereka. 

Manajer resepsionis langsung terkejut!

Tak hanya dia, tapi semua orang di tempat itu juga tak kalah terkejutnya!

Kabarnya, sang Pangeran sangat mudah tersinggung, tapi tak ada yang mengira akan seperti ini. Manajer resepsionis itu hanya salah bicara, tapi harus berakhir seperti ini. Tak ada seorang pun yang berani maju dan memprovokasinya.

Bahkan, sang manajer baru saja mengatakan bahwa Mo Nianchen orang yang baik hati dan ia langsung tercengang melihat reaksinya. Ia benar-benar tidak tahu bahwa apa yang dikatakannya menyinggung pangeran, tapi ia tahu bahwa tidak ada siapa pun yang bisa menjilat pangeran!

Dengan cepat, orang lain segera membawa sang manajer resepsionis keluar, bahkan sebelum dia berkata apa-apa. Dalam sekejap, sang manajer resepsionis segera menghilang dari pandangan mata semua orang. 

Li Shengxia masih tercengang di tempat kejadian. Saat masih sekolah, Mo Nianchen juga tukang perundung. Tak hanya itu saja, ia juga tak terkalahkan dalam perkelahian. Tidak ada seorang pun yang berani menyinggungnya.

Namun, karena penampilannya yang tampan, semua gadis menyukainya. Bahkan, menganggap Mo Nianchen sebagai idola. Sedangkan anak laki-laki lainnya takut dan sangat menghormatinya karena status keluarga dan pesonanya.

Di luar dugaan, setelah lulus, sama sekali tak ada yang berubah dari Mo Nianchen.

Tempat acara amal itu mendadak hening, seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

Li Shengxia menunduk, ia memelintir kedua tangannya, jantungnya juga terasa terpelintir. Ia bahkan bisa merasakan seperti apa dirinya di mata orang lain.

Perasaan malu yang tak bisa dijelaskan menyebar dari telapak kaki Li Shengxia dan ke jantungnya, serta darah yang mengalir ke dalam hatinya.

"Apa yang kau lakukan?" Mo Nianchen bertanya. Sebelum jarinya menyentuh Li Shengxia, secara refleks, Li Shengxia menghindarinya.

Ada cahaya dingin terpancar dari mata Mo Nianchen. Dengan dingin, ia bertanya, "Kenapa? Apakah itu membuatmu merasa malu mengikutiku?"

Li Shengxia tidak menjawab, tapi penampilannya seolah dengan jelas mengatakan, Ya, ya, aku merasa seperti itu! Aku merasa sangat malu bersamamu! Kuharap aku bisa segera menggali lubang dan mengubur diriku sendiri di dalamnya!

Li Shengxia mengepalkan tangannya dan bertanya sengit kepada Mo Nianchen, "Sebenarnya, berapa banyak orang yang kau bawa kemari?"

"Kenapa? Kau peduli?" Mo Nianchen memandangnya dengan perasaan yang sedikit lebih baik. Mo Nianchen memang pernah membawa teman wanitanya datang ke acara amal sebelumnya, dan ia membawa teman wanitanya agar orang lain mengomentarinya. Itu adalah satu-satunya kegunaan mempunyai teman wanita ...

Namun, itu semua lima tahun setelah Mo Nianchen kehilangan Li Shengxia. Ia pernah ingin melupakan Li Shengxia dengan cara ini ...

Sekarang ia merasa bahwa dirinya yang dulu memang terlalu naif. Ia benar-benar tidak pernah menyangka bahwa suatu hari Li Shengxia akan kembali ke dalam kehidupannya. Ia juga tidak pernah menyangka bahwa hal-hal yang pernah ia lakukan akan membuat Li Shengxia merasa tidak nyaman.

Mo Nianchen merasa bersalah dan kasihan kepada Li Shengxia.

Namun, siapa yang tahu ...

Li Shengxia benar-benar berkata dengan nada dingin, "Tidak, aku tidak peduli. Aku hanya merasa malu berjalan denganmu. Sepertinya semua orang melihatku seperti seorang wanita j***ng!"

Mata Li Shengxia benar-benar memancarkan rasa tidak sukanya kepada Mo Nianchen!

Rasa kasihan yang awalnya terpancar dari wajah Mo Nianchen memudar, menyisakan raut wajah kejam dan dingin. Akhirnya, Mo Nianchen mendengus dan berkata, "Karena kau merasa begitu, maka aku akan memberitahumu apa itu j***ng!" Mo Nianchen menggenggam pergelangan tangan Li Shengxia dengan kasar dan menariknya ke kamar mandi.

Li Shengxia berusaha mati-matian menyingkirkan Mo Nianchen menjauh darinya, tapi sikapnya ini hanya menarik tatapan aneh dari lebih banyak orang di sekitarnya. Tak ada seorang pun yang berani maju mendekati mereka, melainkan hanya menebak-nebak saja, sehingga Li Shengxia hanya bisa membiarkan Mo Nianchen menariknya.

Mo Nianchen membanting pintu kamar mandi, raut wajahnya sedingin es. Ia menekan Li Shengxia ke dinding di samping wastafel dan Li Shengxia merasakan napas di tubuhnya dengan jejak emosi yang menjengkelkan.

Gigi Li Shengxia gemeretak dan seluruh tubuhnya gemetar karena kedinginan.

Ciuman Mo Nianchen mendarat di wajah Li Shengxia. Ia sama sekali tidak mengelak, tapi ia merasa seluruh dunianya runtuh, membuatnya merasa sangat murahan!

"Menurutmu, seberapa berharganya wajahmu? Seberapa berharganya tubuhmu? Kau kira berapa banyak orang yang tertarik kepadamu berdasarkan penampilanmu? Kau terlalu menghargai dirimu sendiri! Karena kau berpikir begitu, maka aku akan membiarkanmu merasakannya!"

Suara Mo Nianchen terdengar seolah-olah ia datang dari neraka, dan bergema seperti hantu di telinga Li Shengxia ...

"Tak bisa melayani pemiliknya, tak mengerti kata-kata manis, dan postur tubuh yang menghina! Kau pikir, siapa yang bersedia membelimu?!"

Permukaan dinding yang dingin membuat Li Shengxia hampir tak sadarkan diri.

Li Shengxia akhirnya tak tahan lagi dan berteriak, "Mo Nianchen, cukup! Kau boleh saja menghinaku, tapi jangan menghina kepribadian dan martabatku!"

Mo Nianchen tak cukup hanya menginjak-injak hatinya, apakah pria ini baru puas jika menginjak-injak martabatnya?

Mo Nianchen hanya tersenyum dingin dan menjawab, "Terserah bagaimana aku menghinamu!"

Kata-kata yang dilontarkan Mo Nianchen menghancurkan martabatnya.

Mo Nianchen di mana saja memang bersikap seperti ini. Selama ia mau, ia bisa menjatuhkan siapa saja. Bahkan, Li Shengxia sendiri tak bisa menjaga martabatnya di hadapan pria ini!