Yin Tangyi benar-benar membelanya? Li Shengxia menatap Yin Tangyi dengan heran. Entah apakah pemuda ini bersikap baik terhadap orang asing atau bernostalgia dengan kekasih lama.
Adegan perpisahan mereka begitu tragis dan jelas. Begitu kuatnya rasa cinta dan benci, bahkan merobek semua hal-hal yang baik menjadi serpihan-serpihan. Mengapa Yin Tangyi tetap tidak mengabaikannya?
Li Shengxia tersadar dan menolaknya dengan samar-samar, "Tidak perlu."
Yin Tangyi sepertinya tidak mendengarnya. Ia mengulurkan tangannya begitu saja dan dengan lembut meraih pergelangan tangan Li Shengxia yang indah dan mengulang kata-katanya, "Ayo pergi."
Li Shengxia memperhatikan sosok Yin Tangyi yang tinggi menyelimuti dirinya. Ada rasa kesepian yang tak bisa disembunyikan di mata Yin Tangyi yang tampak tenang.
Tubuh Li Shengxia mendadak bergetar. Yin Tangyi masih seperti yang dulu. Namun, dirinya bukan Li Shengxia yang dulu. A Yi-nya sudah bukan miliknya sekarang. Ia juga tidak berhak memiliki kelembutan Yin Tangyi.
Li Shengxia melepaskan genggaman tangan Yin Tangyi dan berkata, "Aku bisa jalan sendiri."
Li Shengxia merasakan jari-jari Yin Tangyi yang dingin. Tatapan pemuda itu juga tak biasa ketika melihatnya. Yin Tangyi berpikir bahwa Li Shengxia sengaja mendatanginya dan melihatnya apakah ia menyesal. Kemudian, Yin Tangyi bisa meraih tangan gadis itu lagi, membawanya pergi ke ujung dunia. Asalkan ada Li Shengxia, ia akan pergi!
Namun … hanya ada rasa abai di mata Li Shengxia. Saat menatap Yin Tangyi, ia seperti menatap orang asing.
Bahkan, Li Shengxia mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak ingin didengar Yin Tangyi.
"Hari ini adalah pesta pertunanganmu. Calon tunanganmu ada di sampingmu."
Yin Tangyi memandang Li Shengxia dengan tenang dan berkata, "Demi dirimu, aku bisa membatalkannya."
Yin Tangyi berkata demikian dengan polos dan alami, membuat Wen Ting'er yang berada di sampingnya begitu terkejut! Selain itu, wajah Qiu Haitang berubah menjadi buruk! Ia telah dengan susah payah membuat putranya bertunangan, bagaimana bisa dihancurkan begitu saja!
Li Shengxia hanya mengucapkan beberapa kata, "Tapi, maaf, aku sudah menikah."
Ekspresi Yin Tangyi mengeras untuk sesaat. Dengan enggan, ia berkata, "Menikah? Mana mungkin." Yin Tangyi masih menunggu gadis itu untuk berubah pikiran. Bagaimana mungkin dia menikah begitu mendadak?
Ekspresi Wen Ting'er langsung berubah menjadi bahagia. Beberapa hari lalu, kabarnya ibu tirinya ingin Li Shengxia menikah dengan seseorang yang belum pernah ditemuinya. Li Shengxia mengatakan bahwa ia telah menikah, tapi sebenarnya ibu tirinya menjualnya. Ia tak menduga bahwa hal ini rupanya benar? Kalau begitu, Li Shengxia disiksa oleh orang itu?
"Rupanya kau sudah menikah. Kalau begitu, selamat," Wen Ting'er membuka mulutnya dan bersuara. "Tangyi, bukankah kau yang mengatakannya?"
Yin Tangyi sama sekali tidak memedulikan Wen Ting'er. Li Shengxia juga tidak memedulikan calon tunangan Yin Tangyi, membuat Wen Ting'er merasa malu dan mengepalkan kedua tangannya.
Sekilas, Yin Tangyi melihat ekspresi Li Shengxia yang entah mengapa sedikit kesal. Katanya, "Shengxia, karena kau sudah datang, itu artinya kau masih peduli padaku …"
Li Shengxia memandangnya dengan tenang dan membalas, "Aku tidak datang kepadamu secara khusus. Aku juga tidak menyesali pilihan awalku."
Ekspresi Yin Tangyi membeku. Ia hanya menatap Li Shengxia dengan pandangan kosong, seolah semuanya hanyalah mimpi.
Hati Li Shengxia mendadak menciut. Ia tahu bahwa mungkin saja Yin Tangyi menunggunya kembali, tapi, sekali saja sudah memilih, maka tidak bisa kembali lagi.