Chereads / Jadi Wanita Simpanan Cowok Kaya / Chapter 9 - Kau Kira Ucapan Terima Kasihmu Berharga?

Chapter 9 - Kau Kira Ucapan Terima Kasihmu Berharga?

Serpihan kaca di atas lantai berkilauan di bawah cahaya lampu. Wen Ting'er sama sekali tidak menduga Li Shengxia langsung mengekspos triknya.

Wajah Yin Tangyi mendadak pucat pasi!

Li Shengxia mengambil sekeping pecahan kaca dan membantingnya, kemudian menatap Yin Tangyi dengan samar dan berkata, "Aku tidak lagi mengkhawatirkan apa yang terjadi hari ini! Mulai sekarang, kau dan aku sama seperti cangkir ini!" 

Terdengar suara gemeretak.

Li Shengxia mengenakan sepatu hak tingginya dan pergi dari tempat itu.

Mo Nianchen merangkul pinggang gadis itu dan berjalan di sampingnya.

Keduanya seakan pergi menjauh dari Galaksi Bimasakti. Mereka berdua sangat cantik dan tampan, memberikan kesan seperti pasangan yang cocok.

Sebuah pesta pertunangan yang awalnya baik, telah menjadi bahan lelucon banyak orang!

Yin Tangyi menundukkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya dari sosok yang baru saja meninggalkannya. Ia hanya mendengar suara pecahan kaca yang bergema di telinganya.

Sekarang, Li Shengxia adalah seorang gadis sombong yang berada di atas angin. Yin Tangyi merasa bahwa ia telah dikalahkan dengan telak oleh mantan kekasihnya hingga terhempas di tanah.

Qiu Haitang tidak pernah menduga bahwa ia yang berusaha menyelamatkan wajahnya akan berubah menjadi seperti ini. Bukan hanya dirinya saja yang malu, melainkan juga seluruh keluarga Yin dan keluarga Wen!

Wen Ting'er mendekati Yin Tangyi, tapi ia malah didorong menjauh oleh tunangannya … Yin Tangyi lalu melemparkan cincin pertunangannya ke laut dari luar jendela … 

"Tangyi, demi aku dan keluarga Yin, kau tidak bisa pergi begitu saja!"

Namun, Yin Tangyi sepertinya tidak mendengar teriakan Wen Ting'er sama sekali. Ia pergi menuju ke arah yang berlawanan dengan Li Shengxia.

***

Sementara itu ...

Li Shengxia tidak tahu sudah berapa lama ia berjalan, sekujur tubuhnya menjadi sangat dingin.

Mo Nianchen terus melingkarkan lengannya di pinggang Li Shengxia di sepanjang jalan dan lupa untuk melepaskannya.

Setelah Li Shengxia menenangkan dirinya, ia segera menyadarinya dan mendorong Mo Nianchen menjauh.

Sedangkan kapal pesiar yang mewah itu terus mengarungi laut.

Semalam, Li Shengxia naik kapal pesiar mewah ini dan berharap ia bisa mengubah takdirnya.

Angin laut hari ini berbeda dengan kemarin. Angin masih bertiup, tapi situasi Li Shengxia sudah berubah menjadi lebih kacau jika dibandingkan dengan semalam.

Hubungannya dengan Yin Tangyi memang telah putus, tapi ia malah terlibat dengan si setan Mo Nianchen ini!

"Apa kau yang membuat keluarga Wen bangkrut? Mengapa?"

Mo Nianchen malah menjawab pertanyaan Li Shengxia dengan santai, "Jika kau masih melihat orang itu, berikutnya keluarga Yin yang akan bangkrut."

"Apa kau melakukan ini demi aku?"

"Gadis itu terlalu merepotkan. Aku tak ingin melihatnya lagi melompat-lompat di hadapanku seperti badut. Apa kau puas dengan jawabanku ini?"

"Tentu saja. Kegembiraan Pangeran adalah yang terpenting." 

"Tapi, ada orang-orang yang selalu tidak ingin membiarkanku gembira."

"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan."

"Lebih baik kau tidak tahu," ujar Mo Nianchen sambil tersenyum tipis. Saat melihat Li Shengxia yang memikirkan Yin Tangyi, nada suaranya menjadi sangat dingin.

Saat Li Shengxia sedang memikirkan maksud Mo Nianchen, gadis itu merasa bahwa ia lebih baik tidak memprovokasinya. Ia buru-buru berkata, "Terima kasih sudah membantuku tadi. Sekarang aku harus pergi!"

"Kau ingin kabur setelah kau menggunakan jasaku?" Wajah Mo Nianchen masih memancarkan senyum misterius. Ia menarik Li Shengxia mendekat kepadanya dan berkata, "Kau kira ucapan terima kasihmu sangat berharga?"

Mo Nianchen kembali menjadi setan lagi!

Apa yang bisa dilakukannya jika ia tidak kabur? Apakah tetap berada di sini dan disiksa oleh Mo Nianchen? Ia juga baru saja melihat kekuatan wibawa sang pangeran, tapi hanya dalam waktu singkat, ia benar-benar menghancurkan keluarga Wen! Li Shengxia tidak berani ikut campur dengan tipe orang seperti ini. Semakin jauh ia bersembunyi, maka akan semakin baik!

Namun, Mo Nianchen tak pernah memberinya kesempatan bicara kepadanya. Mo Nianchen melanjutkan kata-katanya, "Utang perusahaan ayahmu cukup banyak. Biaya operasional perusahaan ayahmu yang tinggi masih menunggumu untuk kau kumpulkan. Kau telah kehilangan dukungan dari Yin Tangyi. Ibu tirimu juga tidak sabar untuk menyuruhmu menikah dengan seorang lelaki jelek berusia tujuh puluh tahun. Kau tidak punya tempat berlabuh selain aku dan ingin menggunakan biaya perpisahan yang tinggi untuk mengisi celah itu, serta menyingkirkan pernikahan."

Untuk pertama kalinya, Mo Nianchen berkata panjang lebar kepada Li Shengxia dalam satu tarikan napas. Namun, setiap kata yang diucapkan Mo Nianchen menyentuh hati dan mengungkap penyamaran Li Shengxia.

Akhirnya, percakapan mereka berubah menjadi kalimat yang menakutkan dari Li Shengxia, "Apa kau menyelidiki aku?"

Mo Nianchen tersenyum dingin dan menjawab, "Apakah hal-hal seperti ini masih perlu diselidiki? Tidak ada hal-hal yang tidak ingin aku tahu, tidak ada hal-hal yang tidak aku tahu."

"Kau sudah tahu. Kalau begitu, lebih baik lakukan sampai akhir. Berikan aku biaya perpisahan saja. Bagaimanapun juga, setiap wanita yang pernah bersamamu akan mendapatkannya."

Selama Li Shengxia mendapat biaya perpisahan, maka pasti akan masih ada secercah harapan. Baginya, uang ini adalah penyelamat hidupnya. Sedangkan bagi Mo Nianchen, uang itu hanyalah setetes air dalam ember!

Namun, tak diduga, Mo Nianchen berkata, "Seperti yang sudah kukatakan, tak perlu membahas biaya perpisahan. Selain itu, berikan cek itu kepadaku."

Mengapa dia mendadak teringat cek itu!

"Kau tentu tidak menginginkannya, kan?" Li Shengxia tercengang mendengar ucapan Mo Nianchen. Pria itu kaya, mengapa harus membuat masalah dengannya?

Mo Nianchen melihat cek di tangan Li Shengxia. Dengan dingin, Mo Nianchen merebut cek itu dan membuangnya begitu saja.

Di saat yang sama, seorang awak kapal yang kebetulan lewat mengambil cek dalam jumlah besar itu. Ia tertegun dan berkata, "Pa … Pangeran, cek Anda terjatuh …"

"Pergi …" sahut Mo Nianchen dingin.

Awak kapal itu terlihat ketakutan sekaligus bingung, "Pa … Pangeran … ceknya …"

"Siapa saja yang melihat cek ini mendapatkan bagian. Sekarang semuanya kuberikan. Pergi …" Sorot mata Mo Nianchen menjadi semakin dingin!

"Anda … Anda serius? Aku … aku akan segera pergi, segera …" Awak kabin itu tertegun dan kabur karena takut menyesal.

Orang-orang di dek yang sebelumnya melihat cek itu buru-buru mengejarnya, karena takut cek itu jatuh!

Untuk sementara waktu, dek kapal tersebut kosong.

"Cek itu milikku! Hei, kalian! Berhenti!" Li Shengxia berteriak di belakang sekelompok orang yang memperebutkan cek itu. Namun, apakah mereka mendengarnya?

Kata-kata Mo Nianchen yang dingin membuatnya kembali kepada pria itu, "Lain kali, kau tidak diperbolehkan menerima uang dari pria lain."

"Mengapa kau tidak memberikannya kepadaku?" Li Shengxia menjadi sangat murka. Mo Nianchen jelas-jelas tahu bahwa ia sedang kekurangan uang!

"Kau kira kau bisa mendapatkan cek itu jika aku tidak muncul?" Artinya, Mo Nianchen-lah yang mendapatkan cek itu dan dia bisa mengurusnya sesuka hatinya.

Dasar setan yang plin plan ini! Li Shengxia tahu bahwa Mo Nianchen tidak pernah jadi orang yang baik!

Li Shengxia mengepalkan tinjunya, karena Mo Nianchen tahu segala sesuatu mengenai dirinya dan membuang ceknya. Mo Nianchen pasti punya rencana lain.

"Kalau begitu, apa maumu?" Li Shengxia langsung bertanya terus terang.

Mo Nianchen melontarkan jawabannya, "Membuat drama tadi menjadi nyata!"

Sekujur tubuh Li Shengxia gemetar dan memandang Mo Nianchen dengan tidak percaya, "Kau ingin aku menikah denganmu?"

Mo Nianchen lebih tinggi lima belas sentimeter daripada dirinya. Meskipun ia mengenakan sepatu hak tinggi sepuluh sentimeter tingginya, ia masih jauh lebih pendek daripada Mo Nianchen. Saat ini, Li Shengxia menatap Mo Nianchen dalam-dalam.

Mo Nianchen begitu tampan seperti dewa, jahat seperti iblis, dan dingin seperti setan. Dalam kesan Li Shengxia, ekspresi wajah tampan Mo Nianchen secara umum adalah bercanda, seolah-olah ingin selalu melihat retakan di wajahnya. Sepertinya, hanya itu yang bisa membuat kehidupan Mo Nianchen yang membosankan menjadi berwarna.

"Jangan terlalu GR, kakekku yang sedang menunggu untuk menggendong cicitnya."

Suara Mo Nianchen terdengar sangat merdu. Namun, suara Mo Nianchen adalah mimpi buruk bagi Li Shengxia.

Tanpa berpikir panjang, Li Shengxia langsung menjawab, "Aku tak mau punya anak darimu!"