Chereads / Jadi Wanita Simpanan Cowok Kaya / Chapter 14 - Tidak, Aku Keberatan!

Chapter 14 - Tidak, Aku Keberatan!

Gina memakai kacamata hitamnya lagi. Rasa benci masih jelas terpancar di matanya

Gina sama sekali tak menduga bahwa Pangeran masih memihak Li Shengxia! Apakah ini dunia fantasi? Pria yang begitu baik hanya memandang Li Shengxia? Tak peduli apa, ia juga pernah bersenang-senang dengan Pangeran. Apa baiknya Li Shengxia? Gadis itu sama sekali tidak terkenal, tapi selalu berada di sisi Pangeran.

Gina memelototi wanita petugas kebersihan itu lagi dengan mata nanar.

Wanita petugas kebersihan itu mengeluarkan gaun yang ada di pelukannya dan menyahut, "Gaun ini diberikan kepadaku oleh wanita cantik tadi. Aku tidak menjualnya!"

Amarah Gina memuncak hingga ia mengertakkan giginya dan membanting pintu dengan keras. Bahkan sepatu hak tingginya patah di tengah jalan! Ia menyentuh hidungnya, tapi tak bicara apa-apa. Meski ia sudah memutar pinggangnya, ia belum membeli gaun itu! Gina merasa dirinya hampir gila.

Pelayan toko yang pertama sangat ketakutan! Ia baru tahu pria yang diusiknya tadi adalah orang yang berpengaruh! Namun, sekarang sudah terlambat baginya untuk menangisi penyesalannya ...

***

Saat Li Shengxia berjalan keluar dari pusat perbelanjaan, ia benar-benar merasa bahwa Mo Nianchen memegangi pinggangnya. Baru setelah memikirkannya, ia merasa tak bisa menahan dirinya untuk mendorong Mo Nianchen dan menjaga jarak dengannya.

Li Shengxia merasa tidak nyaman saat mengira Gina bersamanya, bahkan ia mengira-mengira sampai di mana mereka berdua berada. Gina pasti sudah gila!

Li Shengxia pergi ke kursi di belakang dan duduk di belakang kursi pengemudi.

Mo Nianchen menutup pintu mobil dengan keras.

Li Shengxia melihat dari kaca spion bahwa pakaian yang dikenakannya telah berganti ke warna biru. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa malunya. Ia tersadar dan berkata, "Maaf, aku terlalu berubah-ubah." Ia sangat impulsif, sehingga ia lupa bahwa Mo Nianchen membeli gaun itu dengan uang. Seharusnya, Li Shengxia tidak memberikan gaun itu kepada sembarang orang.

"Tak masalah. Kemauanmu cukup lucu." Mo Nianchen mengangkat kedua alisnya dan memandang wajah Li Shengxia dari spion. Mengapa Li Shengxia tadi begitu menjaga jarak dengannya? Apakah karena Gina?

Lucu? Apakah ini ketenangan sebelum badai menerpa? Wajah Li Shengxia menjadi muram. Instingnya mengatakan bahwa dirinya mungkin tidak bahagia, tapi yang mengejutkan adalah ...

Mo Nianchen menyahut, "Mengenai gaun barusan …"

"Pangeran pasti tidak keberatan, kan?" Ketika Li Shengxia mengucapkan kata-kata ini, hatinya dipenuhi kebingungan dan tersenyum datar.

Mo Nianchen tidak membalikkan badan, melainkan hanya berkata perlahan-lahan, "Tidak, aku sangat keberatan."

"…" Tanpa sadar, Li Shengxia menggaruk beberapa lipatan gaunnya.

Mo Nianchen pelan-pelan menghitung kesalahan yang dilakukan Li Shengxia.

"Yang pertama, kau mengusik harga diriku."

"Kapan?" Li Shengxia menatap Mo Nianchen keheranan, tapi yang terlihat olehnya hanyalah bagian belakang kepala pria itu.

"Yang kedua, kau menghina estetikaku!" Mo Nianchen melanjutkan kalimatnya tanpa menjawab pertanyaan Li Shengxia.

Mo Nianchen jelas-jelas memberikan gaun yang cocok untuk Li Shengxia, tapi gadis itu malah berkata bahwa ia tidak menyukainya.

"Itu karena …"

Sebenarnya, Li Shengxia bukannya tidak suka. Hanya saja, ia membenci sikap pelayan toko tersebut. Selain itu, meski mereka sekarang punya hubungan kerja sama, ia hanya ingin menghabiskan uangnya sesedikit mungkin agar tidak disiksa oleh Mo Nianchen. Namun, harga gaun itu begitu mahal ...

Li Shengxia berpikir sejenak, lalu mengungkapkan alasan yang tidak masuk akal, "Itu karena kau membakar gaun yang baru kubeli saat aku masih kecil!"

Saat masih kecil, Mo Nianchen tinggal sendirian di sebelah rumah Li Shengxia. Saat itu, hubungan keluarga mereka cukup dekat dan kondisinya sama. Keluarga Mo tidak sekaya sekarang dan keluarga Li juga tidak punya banyak hutang seperti sekarang.

Saat itu, meskipun keluarga Li terhitung cukup kaya, tapi kedua orang tua Li Shengxia tidak membiarkan putrinya menghamburkan uang sembarangan. Jadi, Li Shengxia selalu membelanjakan uangnya dalam jumlah terbatas.

Tahun itu, saat Li Shengxia berusia tiga belas tahun, ia mendadak melihat gaun yang sangat cantik dan ia sangat menyukainya, seolah-olah gaun itu sedang menunggu untuk dipakainya. Dia menghitung dan menabung uangnya setiap hari untuk membelinya.

Dengan senyuman yang dingin, Mo Nianchen masih mencibir kalimat yang dikatakan Li Shengxia. Apakah sebuah gaun begitu penting, hingga memikirkannya setiap menit dan setiap detik?

Li Shengxia berkata dalam hati. Itu lebih penting darimu!

Ekspresi wajah Mo Nianchen sesaat menjadi suram. Setelah membuang, ia meninggalkan Li Shengxia. Li Shengxia sama sekali tak peduli kepada Mo Nianchen dan masih bertanya-tanya kapan ia bisa menghemat cukup uang.

Setelah menabung cukup banyak uang, Li Shengxia sama sekali tak menyangka uang ditabungannya digunakan oleh Mo Nianchen! Keinginannya yang hampir menjadi kenyataan telah dihancurkan oleh Mo Nianchen.

Li Shengxia begitu marah hingga menangis. Mo Nianchen membelikan gaun untuk Li Shengxia, tapi sebelum gadis itu sempat tersenyum, Mo Nianchen melakukan sesuatu yang tak bisa dilupakan Li Shengxia dalam hidupnya. Mo Nianchen langsung menyalakan korek api dan mengambil pakaian yang akan dikenakan Li Shengxia!

Li Shengxia membenci dan mengabaikan Mo Nianchen selama tiga minggu. Ia tidak tahu mengapa iblis ini suka muncul di hadapannya!

Setelah itu, Li Shengxia terpesona dengan desain fesyen dan sejak saat itu ia lepas kendali. Hanya gaun yang dirancang sendiri olehnya yang ada dalam benaknya, dan Mo Nianchen tak bisa mengambilnya. Itu yang dipikirkan Li Shengxia sejak awal.

Mo Nianchen sama sekali tak menduga bahwa Li Shengxia masih sangat membenci hal ini.

Awalnya, Li Shengxia tak tahu berapa hari ia menatap gaun tersebut. Ia bahkan tidak melihat bahwa Mo Nianchen berjalan di sisinya! Mo Nianchen juga menanyakan gaun mana yang begitu penting? Mo Nianchen ingin membelikan gaun untuknya, tapi siapa yang tahu bahwa Li Shengxia berkata bahwa gaun itu lebih penting daripada dirinya.

Hehe, apakah sebenarnya sebuah gaun lebih penting daripada dirinya di hatinya? Saat itu, Mo Nianchen baru berusia enam belas tahun dan sangat pemberontak. Saat ia tidak senang, ia membeli gaun itu dan membakarnya di hadapan Li Shengxia!

Karena Mo Nianchen ingin Li Shengxia tahu bahwa ia yang ada di depannya ini lebih penting dari apa pun.

Namun, akibatnya, Li Shengxia justru mengabaikannya selama tiga minggu.

Suasana di garasi mendadak mencapai titik beku ...

Mo Niancheng bertanya dengan nada tenang, "Bukankah akhirnya aku membeli satu tumpuk untukmu?"

"Bukan itu yang kuinginkan!" Apa yang diinginkannya telah dirusak oleh Mo Nianchen. Membeli lebih banyak barang lain tidak bisa mengisi kekosongan di hatinya.

Mo Nianchen tidak menjawab dengan suara dingin, dia tidak suka Li Shengxia mempunyai barang yang lebih penting darinya. Apa salahnya?

"Siapa bilang kejadian ini sudah berakhir? Kau jelas-jelas menyimpan kebencian sampai sekarang."

"Bukan begitu …" Li Shengxia menyadari rasa tidak suka Mo Nianchen dan mendadak terdiam.

Li Shengxia juga tidak bermaksud sengaja mengulangi masalah lama. Hanya saja, ia tidak tahu bagaimana bisa kelepasan bicara ...

"Karena insiden itu sudah berlalu, maka sekarang kita membicarakannya!" Ekspresi Mo Nianchen begitu dingin seperti es. "Apa kau sadar kesalahanmu sendiri?"

"Aku …"

"Meski kau tidak suka dan tidak puas dengan barang yang kuberikan untukmu, lebih baik tinggalkan saja! Meski kau tidak menyukainya, kau juga tidak boleh membuangnya! Jika tidak, aku bisa mengakhiri kontrak kapan saja dan di mana saja."

"Tak akan ada lain kali," kata Li Shengxia. Mo Nianchen akan menghancurkan semua yang dia suka. Ia juga harus menerima semua yang diberikan pria itu. Rupanya, Mo Nianchen sama sekali tak berubah!

"Itu urusan di masa depan. Untuk kali ini, apa yang akan kau lakukan?"

"Aku masih punya sepuluh ribu yuan di dalam tasku. Meskipun tidak cukup …"

Itulah yang disebut 'biaya malam pertama' yang diberikan kepada Li Shengxia sebelumnya. Li Shengxia mendadak teringat sesuatu dan ekspresinya membeku ...

Hubungan macam apa yang terjadi antara ia dan Mo Nianchen? Bagaimanapun juga, Mo Nianchen tidak tahu berapa banyak orang yang menjalani hubungan seperti itu. Li Shengxia sama sekali bukan orang khusus baginya, melainkan hanya mainan yang ingin dimainkan Mo Nianchen sesuka hatinya.

Saat melihat uang itu, Mo Nianchen teringat sesuatu. Sikap dinginnya perlahan menghilang, lalu berkata, "Cium aku. Ini adalah akhir masalah ini."