"Lalu?"
"Ya, lalu?" Jiang Youxi bertanya cepat. Pada saat itu, ia juga kebetulan berada di luar negeri dan ia melewatkan hal tersebut.
"Lalu A Chen mendengar bahwa Li Shengxia telah menyerahkan formulir pendaftaran mahasiswa baru untuk belajar ke luar negeri. Li Shengxia juga sudah dalam perjalanan. A Chen mengejar jauh-jauh dan terjebak kemacetan di jalan. Kau tahu tidak, A Chen bahkan memberi perintah dan langsung terbang menggunakan helikopter ke bandara."
"Apakah masih sempat?"
"Ya. A Chen bahkan memintanya untuk tinggal."
"Apakah Li Shengxia tidak bersedia?" Jika seorang wanita melihat adegan seperti ini, tak ada alasan baginya jika hatinya tidak tergerak! Mengapa bisa Li Shengxia tidak bersedia?
"A Chen memintanya untuk melupakan mengenai surat pengakuan itu dan memintanya untuk tetap tinggal di sisinya. Akhirnya, Li Shengxia berkata bahwa yang paling dibencinya di dunia ini dan seumur hidupnya adalah A Chen, lalu memarahinya dengan kata-kata kasar. A Chen menciumnya dengan kuat tapi gagal memintanya untuk tetap tinggal. A Chen tetap tinggal di bandara selama tujuh hari, setelah itu ia ikut kedua orangtuanya pulang. Ini adalah sensasi pada masa itu."
"Ini menyedihkan sekali. Tak kusangka A Chen mengejar seorang gadis sampai begitu beringas." Jiang Youxi merasa bergidik mendengarnya. Akankah A Chen mengejar seorang gadis!
Ouyang bahkan lebih terdiam. Gadis yang disukai Mo Nianchen bahkan mengatakan bahwa ia membenci pria itu seumur hidupnya. Perasaan seperti ini mungkin bukan sesuatu yang biasa diterima oleh beberapa orang. Terlebih lagi, Pangeran Mo Nianchen telah menyendiri sejak ia masih kecil.
"A Chen juga tidak bisa disalahkan. Sejak kecil hingga dewasa, ia hanya cukup tunjuk jari saja, maka akan ada sederet gadis yang mengantre mengejarnya. Bagaimana mungkin kali ini ia berinisiatif lebih dulu," ujar Cheng Zheng.
"Benar juga. Tapi, karena A Chen begitu menyukai Li Shengxia, mengapa sejak awal melupakan surat pengakuannya? Apakah ini penolakan atas surat pengakuan Li Shengxia?"
"Siapa yang tahu! Kau tanya A Chen saja mengenai hal ini! Aku sudah menanyakannya beberapa kali, tapi sampai mati pun ia menolak mengatakannya! Kau jangan bertanya, siapa saja yang bertanya kepadanya akan ikut cemas!"
Pada saat ini, Mo Nianchen mengigau, "Xia, Xia … Xia, Xia …"
"Bagaimana ini? Dia mabuk!?"
"Bopong dan bawa dia pergi."
"Kau, kemarilah."
"Bukan, kau kemari."
"Dan kau juga, kemarilah …"
Beberapa orang saling mendorong dan berdesakan tapi tidak ada seorang pun yang berani mendekat dan membantu Mo Nianchen. Mereka semua memandang kepada Cheng Zheng ...
Cheng Zheng yang biasanya selalu lembut, mendadak saat ini menjadi tidak tenang dan gusar, "Hanya iblis yang berani menolongnya! Saat ia mabuk lima tahun yang lalu, aku berbaik hati kepadanya dan berkata akan mengantarkannya pulang. Tapi, ia malah menghancurkan botol dan berteriak kepadaku, 'Kau bukan Xiaxia, kau tidak berhak menyentuhku!'"
Mereka tak bisa membantu apa-apa, tapi saat mereka teringat kembali kejadian saat itu, mendadak mereka merasa kedinginan.
Sekujur tubuh Jiang Youxi berkeringat dingin dan bertanya dengan nada takut, "Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Telepon saja Shengxia," jawab Cheng Zheng singkat.
Jiang Youxi segera mengelak mendengar saran Cheng Zheng, "Aku tidak berani sembarangan menyentuh ponsel A Chen."
"Biar aku saja," Ouyang mengambil ponsel A Chen dan menyalakan layar. Jari-jarinya berhenti ketika notifikasi layar ponsel mengharuskannya memasukkan kata sandi.
"Siapa yang bisa menebak ini!"
Ling Tian spontan menjawab, "0530, coba saja."
Ouyang agak ragu sekaligus curiga dengan kode yang diberikan Ling Tian. Namun, ketika ia memasukkan kode sandi itu, tak diduga, ponsel Mo Nianchen akhirnya terbuka.
Jiang Youxi merasa takjub dan berkata, "Wow, rupanya benar-benar terbuka! A Zheng, kau benar-benar pintar! Apa arti kode tadi? Apakah tanggal ulang tahun A Chen? Oh, salah, bukankah ulang tahunnya bulan November?"
"Sialan! Kode itu adalah hari ulang tahunku!" Ouyang mendadak merinding saat menyadarinya. "A Chen pasti tak mungkin punya perasaan khusus padaku, kan! Dia bukan orang yang seperti itu! Bagaimana ini, aku masih suka perempuan … kelihatannya hanya aku yang bisa menyakiti hatinya. Bagaimana jika aku mencoba rasa yang lain?"
Cheng Zheng mengabaikan kata-kata Ouyang yang sedang sibuk bicara dengan dirinya sendiri, lalu berkata sambil berpikir dengan penuh penasaran, "Jangan-jangan, itu juga hari ulang tahun Shengxia?"
Ling Tian mengangguk, membenarkan dugaan Cheng Zheng, "Benar." Karena Ouyang dan Li Shengxia berulangtahun di hari yang sama, maka Mo Nianchen mengingatnya dengan jelas.
Ouyang menggerak-gerakkan sudut bibirnya dan berkata, "Sepertinya hati Mo Nianchen telah diracuni terlalu dalam oleh cinta." Untungnya, itu tidak ada hubungannya dengan dirinya sendiri. Jika tidak, ia pasti benar-benar bingung!
Dengan cepat, Ouyang mencari orang yang bisa dihubungi untuk segera menemukan Xiaxia. Namun, sayangnya, sambungan teleponnya masuk ke bagian pelayanan pelanggan.
Tidak masuk akal!
Cheng Zheng memberikan instruksi, "Cari orang terdekat yang bisa dihubungi. Jika mereka benar-benar sudah menikah, mereka pasti sudah saling tukar nomor ponsel."
Jari Ouyang dengan cepat menyapu layar ponsel. Tak ada satu pun nama dalam buku alamat itu yang merupakan orang terdekat Mo Nianchen. Mendadak, jarinya berhenti di——
"Mungkinkah ini Bajingan … Wanita Bajingan?"
Wajah mereka semua mendadak terkejut.
Tanpa pikir panjang, Ouyang langsung menghubungi nomor ponsel tersebut. Ketika sambungan telepon telah tersambung, ia langsung menyapa, "Halo, apakah ini Shengxia?"
"Ini aku."
Rupanya dia lagi!
"Uhm, A Chen mabuk, jadi aku memanggilmu untuk datang. Hm ... kau datang, tidak? Oke. Oh, ya, Heritage Bar, Royal Box. Oke, kutunggu ...."
Setelah itu, mereka meninggalkan Mo Nianchen sendirian di tempat itu.
Ada cukup banyak anggur di tempat itu. Tempat tidur juga sudah dipersiapkan. Hanya ada dua orang di dalam ruangan tersebut. Sisanya tergantung pada keberuntungan A Chen!
***
Saat Li Shengxia tiba, hanya ada Mo Nianchen sendirian di tempat itu.
Mo Nianchen terbaring di atas meja teh, tangannya memegang setengah kaleng anggur. Ia dalam keadaan setengah tersadar.
Li Shengxia mulai bingung. Yang baru saja meneleponnya adalah anak buah Mo Nianchen, yang cukup membuktikan bahwa saat itu ada banyak orang di tempat itu. Bagaimana mungkin mereka meninggalkan Mo Nianchen sendirian?
Li Shengxia akhirnya mengerti.
Li Shengxia mendekati tubuh Mo Nianchen. Saat ia mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, Mo Nianchen langsung melemparkan tangannya menjauh. Li Shengxia terlempar hingga hampir jatuh ke tanah.
Kaleng anggurnya yang masih tersisa setengah juga jatuh ke tanah.
Mo Nianchen menutup matanya karena mabuk, lalu berkata lirih, "Jangan sentuh aku."
Li Shengxia menggerakkan sudut bibirnya tanpa berkata apa-apa. Meskipun Mo Nianchen biasanya berkata kasar, tapi ia sangat berpendidikan dan Li Shengxia tak pernah mendengar ia mengucapkan kata-kata umpatan. Banyak orang mengatakan bahwa sifat asli seseorang akan terungkap pada saat mabuk, dan mungkin saja ini adalah Mo Nianchen yang sebenarnya.
"Hei! Mo Nianchen!"
"Kau begini lagi! Aku tidak akan memperhatikanmu lagi!"
Li Shengxia mengulurkan tangan dan hendak menepuk bahu Mo Nianchen. Namun, pria itu mendorongnya dengan keras!
Mo Nianchen tidak sadar!
Li Shengxia mengulurkan kakinya, hendak menendangnya. Rupanya, Mo Nianchen benar-benar menendang kakinya!
Li Shengxia jatuh ke tanah. Ia sangat kesakitan, tapi Mo Nianchen sama sekali tidak bergerak, melainkan mendengkur.
Meskipun sudah mabuk seperti ini, tapi masih saja sombong!
Li Shengxia mendadak merasakan kesedihan dan memprotes Mo Nianchen.
"Mo Nianchen, kau benar-benar iblis yang sangat kubenci! Mengapa kau mengatakan bahwa kau tidak peduli lagi padaku dan membiarkanku sendirian di depan pintu kantor catatan sipil! Aku harus membalasmu!"
Mo Nianchen masih tidak menanggapi kata-kata Li Shengxia.
Li Shengxia berdiri dan menatapnya dengan bibir yang tertutup rapat. Melihat wajah Mo Nianchen yang cemberut, emosinya mulai meluap.
Jika kau jahat maka kau menjahatiku. Jika ingin menggangguku, maka kau menggangguku. Apa yang sebenarnya ada di hatimu? Mengapa kau selalu menginjak-injak aku?"
"Dasar kau bajingan! Jika aku mengaku kepadamu, maka aku yang harus langsung melupakan hal itu! Tapi jika orang lain mengaku kepadamu, kau … berhubungan dengan mereka? Meski kau bisa mengalahkan orang seperti Gina, kau, monster, mana mungkin aku seperti dia. Apa kau memandang rendah aku seperti itu?"
Tidak boleh menolongnya, kan? Tidak boleh menyentuhnya juga, kan? Tapi Li Shengxia punya banyak cara untuk membangunkan Mo Nianchen!
Li Shengxia melirik Mo Nianchen sekilas. Kemudian ia mengambil air matang dingin di samping Mo Nianchen dan memercikkannya ke wajah pria itu.