Sedangkan Li Shengxia memilih untuk membiarkan Yin Tangyi bahagia. Ia memilih untuk membuat kekacauan di belakang Yin Tangyi dan memilih untuk … meninggalkannya
Li Shengxia harus menekan harapan di hati Yin Tangyi, karena mulai saat ini, mereka tidak akan pernah bisa ...
Li Shengxia menatap samar mata Yin Tangyi dan berkata, "Tolong, jangan salah paham …"
Raut wajah pria itu tampak diam.
Emosi yang tak dapat dijelaskan terpancar di mata Yin Tangyi. Ia menatap Li Shengxia dengan tenang, seolah semua rasa gengsi dan harga dirinya telah dihancurkan oleh gadis ini ...
Semua orang yang hadir tampak terkejut, bahkan beberapa di antaranya mulai marah, "Apa yang dikatakannya? Apa dia sudah gila? Beraninya dia bicara seperti itu kepada Tuan Muda Yin!"
"Dia berpura-pura menjadi seorang nona besar. Dia sama sekali tidak layak untuk Tuan Muda Yin! Tidak akan pernah!"
"Betul! Dia kira dia siapa, hah!"
Raut wajah Yin Tangyi terlihat terluka. Meski ia berusaha keras menyembunyikannya, ia tetap tak bisa menyembunyikan kekecewaan dan lukanya. Shengxia-nya, mengapa begitu melukainya seperti ini? Tak bisakah Shengxia melihat bahwa pesta pertunangan ini hanya untuk menunggunya muncul?
"Shengxia, kau bohong! Mana mungkin kau menikah dengan orang asing! Asal kau mengatakan sesuatu, aku akan membawamu pergi."
"Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya." Saat berbicara, Li Shengxia hendak pergi meninggalkan tempat itu. Ia tidak bisa terus menghadapi A Yi yang sangat terluka olehnya.
"Shengxia …" Yin Tangyi mengulurkan tangannya, memegang pergelangan tangan Li Shengxia. "Asalkan kau bicara, aku akan melupakan kesalahanmu."
Pria yang pernah melepaskan kedudukan dan kekayaannya, yang pernah membawanya pergi jauh, pria yang sangat dicintai di dalam hatinya … meski pernah menyakitinya, tapi masih berdiri di sisinya ...
Yin Tangyi terlahir dengan kunci emas. Ia adalah tuan muda yang tak pernah kehabisan pakaian dan makanan. Demi Li Shengxia, ia bisa meninggalkan segalanya. Namun, Li Shengxia tak punya pilihan lain selain meninggalkannya ...
Karena hanya dengan meninggalkannya, barulah Li Shengxia bisa mendapatkan seluruh dunianya.
Napas Li Shengxia masih tenang dan stabil. Mungkin kemarin masih … tapi hari ini … sudah tidak mungkin lagi.
Li Shengxia menatap Yin Tangyin dalam-dalam. Tepat saat ia baru saja hendak membuka bibirnya, Qiu Haitang datang dengan ekspresi dingin.
Qiu Haitang menarik putranya ke sampingnya dan menatap Li Shengxia dengan penuh amarah, lalu berkata, "Dasar jalang! Apa yang ingin kau lakukan? Apakah kau tidak cukup membunuh putraku sekali, hingga ingin membunuhnya untuk kedua kalinya?"
"Bukan aku yang memprovokasi dia kali ini. Justru dialah yang memprovokasiku," Li Shengxia berkata dengan nada santai kepada Qiu Haitang.
PLAK——
Qiu Haitang tanpa basa-basi menampar Li Shengxia dan berteriak dengan penuh kemarahan, "Kau mengambil uang itu dengan satu tangan dan tangan yang satunya lagi untuk berpura-pura datang kemari dan mengaku tidak bersalah! Jangan biarkan aku berkata untuk kedua kalinya! Pergi! Pergi dari kehidupan putraku!"
Li Shengxia menutup wajahnya, matanya berkedip-kedip.
Li Shengxia tak akan pernah lupa saat Qiu Haitang datang mencarinya. Sorot mata dan setiap kata-kata dingin wanita itu telah menghancurkan martabatnya.
Nona Li, harap lihat identitasmu. Kau tak akan pernah bisa memiliki Tangyi kami!
Ambil uangnya! Jika tidak, kau akan kehilangan orang dan uang!
Bagaimana jika kau kawin lari dengannya? Aku akan menghentikan semua kartunya dan mengambil kembali hak warisnya. Bagaimanapun juga, dia harus kembali dengan patuh!
Ambillah, bukankah kau kekurangan uang? Sejak awal kau bukanlah nona besar yang kaya! Jadi, apa yang kau lakukan dengan kesombonganmu?
Ini uang yang kau inginkan. Mulai saat ini dan seterusnya, kau tidak boleh muncul di hadapannya lagi! Kau tidak punya hak untuk mengganggu hidupnya!
Setiap kalimat tersebut terukir di hati Li Shengxia dan ia tidak akan pernah melupakannya.
Pada saat ini, Qiu Haitang berkata dengan nada penuh amarah, "Kau pikir kau siapa? Beraninya berkata seperti itu kepadaku!"
Ya, memangnya dia siapa?