Raut wajah Yin Tangyi berubah menjadi kebencian. Ia bahkan tidak bisa berkata apa-apa. Dialah yang telah salah paham. Ia mengira bahwa Li Shengxia muncul karena menyesal, tapi gadis itu malah berkata kepadanya bahwa ia sudah menikah! Yin Tangyi ingin berpura-pura bertunangan, tapi perkataan Li Shengxia bahwa ia sudah menikah rupanya benar!
Saat ini, Yin Tangyi melihat dengan mata kepalanya sendiri adegan mesra antara Li Shengxia dan Mo Nianchen. Hatinya seperti teriris-iris dan tak bisa disatukan lagi. Ia telah bekerja keras begitu lama, barulah bisa meraih tangan Li Shengxia ...
Qiu Haitang juga tak kalah terkejut. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa Li Shengxia datang karena putranya. Sekarang, ia merasa wajahnya benar-benar ditampar.
"Saya tak mengira bahwa hari ini Tuan muda ada di sini. Ini benar-benar merupakan suatu kehormatan bagi keluarga kami. Kedatangan Tuan muda di tempat ini benar-benar membuat kami senang," ucap Qiu Haitang sambil tersenyum lembut kepada sang tuan muda. Saat ia melirik ke arah Li Shengxia, ia merasa seperti menghadapi dua orang tuan muda.
"Aku sedang berbulan madu dengan istriku. Apa hubungannya dengan putramu?"
Kata-kata yang diucapkan Mo Nianchen seolah mencekik mati Qiu Haitang dalam hitungan menit.
Apa! Tuan muda sudah menikah! Dengan Li Shengxia pula! Bagaimana mungkin ini terjadi? Ternyata benar apa yang dikatakan Li Shengxia tadi? Ia benar-benar sudah menikah? Dan pasangannya adalah Pangeran?
"Shengxia, mengapa kau tidak memberi tahu kami kalau Tuan muda adalah suamimu!" Teman SMA yang tadinya sangat membenci Li Shengxia berkata dengan nada datar dan melembut, "Bagaimanapun juga, kita ini teman baik. Mengapa kau tidak mengirimkan undangan saat menikah?"
Siapa yang punya teman baik sepertimu? Li Shengxia merasa mual mendengarnya.
"Pangeran, kapan Anda menikah? Mengapa menikah diam-diam? Ini membuat kami salah mengenali istri Anda. Maafkan kami yang bersikap kasar. Harap Pangeran dan Putri melupakan dosa kami."
Putri … bisakah kau berhenti menggunakan kata-kata seperti itu? Li Shengxia bergumam dalam hati, karena ia tidak memiliki perasaan yang begitu dalam terhadap Mo Nianchen.
Mo Nianchen bangkit. Ia meletakkan mantelnya ke tubuh Li Shengxia dan berkata dengan nada memanjakan, "Pakailah pakaian yang lebih tebal. Wajahmu memerah jika kau kedinginan."
Kata-kata Mo Nianchen yang begitu lembut dan mesra membuat Qiu Haitang mati ketakutan! Bagaimana dia bisa lupa bahwa dialah yang baru saja menampar Li Shengxia! Jika Li Shengxia mengadukan apa yang dilakukannya dan diselidiki oleh Pangeran, maka tamatlah sudah hidupnya!
"Pangeran, wajah Putri memerah bukan karena dingin, melainkan karena ditampar orang." Seorang navigator kapal segera datang dan membela Li Shengxia. Bukankah beruntung jika ia bisa menjalin hubungan baik dengan Pangeran?
Di antara semua tamu yang hadir, tentu saja wajah Qiu Haitang yang paling jelek! Banyak pasang mata yang tadi jelas-jelas melihatnya menampar Li Shengxia. Bagaimana mungkin orang-orang di atas kapal ini tidak mengambil kesempatan untuk mencuri perhatian sang pangeran?"
"Oh? Aku ingin tahu siapa yang begitu berani terhadap wanitaku." Senyum Mo Nianchen masih terukir di wajahnya, tapi sorot matanya begitu dingin dan kejam, membuat siapa saja yang menatapnya tak berkutik.
Qiu Haitang menyadari bahwa segala sesuatunya berjalan buruk. Daripada orang lain mengadukannya, lebih baik ia sendiri yang mengakui kesalahannya. Setidaknya, kematiannya tidak terlalu menyedihkan. Maka, ia segera berjalan ke arah Li Shengxia, meraih tangan gadis itu dan menepuk-nepuknya dengan lembut. Wajahnya begitu ramah, seperti paras wajah orang tua yang dihormati ...
"Shengxia, maafkan Bibi. Bibi benar-benar tidak tahu bahwa kau kebetulan lewat. Anginnya terlalu kencang dan aku tak sengaja menabrakmu. Apa kau terluka? Tolong jangan membenci Bibi, ya."
Bagaimana mungkin Li Shengxia tidak mendengar kata-kata Qiu Haitang yang menusuk? Sebelumnya, wanita ini telah berulang kali mempermalukannya. Li Shengxia selalu menatap wajah A Yi dan tidak memedulikan wanita ini. Namun, sekarang, wanita ini justru mengancamnya di hadapan begitu banyak orang?
"Anginnya memang terlalu kuat dan menabrak menara kaca," ujar Li Shengxia dengan santai. Nada suaranya seperti mengejek, ditambah dengan sudut bibirnya yang naik.
Orang-orang begitu penasaran. Logikanya, menara kaca itu tidak mungkin terjatuh. Pasti ada seseorang yang ingin menjebak Li Shengxia!
Saat Wen Ting'er mendengarnya, seluruh tubuhnya gemetaran. Ia sama sekali tidak menduga bahwa sang Pangeran yang kaya raya ada di balik Li Shengxia!
"Shengxia, ini semua salahku karena aku tadi tidak menyuruh orang untuk memeriksa menara kacanya. Kau hampir saja terluka. Kuharap kau tidak mengkhawatirkanku," Wen Ting'er buru-buru berkata.
"Anginnya kencang sekali. Sayangku, apa yang akan kau lakukan?" Mo Nianchen memalingkan wajahnya kepada Li Shengxia dan bertanya lembut sambil tersenyum.
Sekarang, karena Mo Nianchen ingin membantunya, entah apa tujuannya, Li Shengxia tentu harus mengikuti arus, bukan?
Saat memikirkannya, Li Shengxia menjawab dengan senyuman, "Bukankah Pangeran hebat? Kurasa, bahkan angin pun akan menghormatimu dan memberimu tiga poin. Biarlah angin bertiup kembali seperti semula."
Mo Nianchen mengulurkan tangan dan meremas hidung Li Shengxia. Ia masih saja tersenyum dan berkata lagi, "Sayangku, rupanya kau meragukan kemampuanku. Angin tak hanya kembali bertiup, tapi bahkan sepuluh kali lebih kuat daripada yang barusan."
Bicara ya bicara saja. Tak bisakah kau berhenti menggunakan tangan dan kakimu? Li Shengxia merasa jijik dengan perlakuan Mo Nianchen.
Keduanya terus bicara dan tertawa, tapi sebenarnya mereka sedang menakuti Qiu Haitang dan Wen Ting'er.
"Shengxia!"
"Shengxia! Kau tidak boleh melupakan cinta lama seperti ini!" Wen Ting'er mulai sesenggukan.
Cinta lama? Bukankah kau yang mencuri kekasihku dan menikamku dari belakang? Terima kasih telah mengingatkanku, aku sudah mengingatnya.
"Karena Putri sudah mengatakannya, maka mari lakukan apa yang dia inginkan," sahut Mo Nianchen ringan.
Kapan Qiu Haitang pernah menerima penghinaan seperti ini? Ia juga lahir di keluarga terkenal. Keluarga Yin juga salah satu keluarga selebriti di Kota Y. Jika ia sekarang ditampar di muka umum pada pesta pertunangan putranya, dan yang melakukannya adalah Li Shengxia, orang yang tidak pernah dipedulikannya, apa yang harus dilakukannya jika berita ini menyebar?
"Shengxia, aku juga istri dari ketua Grup Yin. Tak peduli bagaimanapun angin bertiup pada awalnya, itu adalah salahku karena menyalahkanmu. Bagaimana jika kau membuka harga saja, selama kau bisa tenang."
Ini adalah kebiasaan Qiu Haitang sejak ia kecil hingga saat ini. Ia terbiasa menyelesaikan semua masalah dengan uang.
Li Shengxia tidak mengatakannya. Namun, saat sekali saja ia mengatakannya, ia teringat akan penghinaan yang ditujukan kepada dirinya. Tatapan yang meremehkan dan sinisme yang dilakukan Qiu Haitang pada setiap katanya telah menghancurkan harga dirinya.
Li Shengxia hanyalah seperti seekor itik buruk rupa yang berkhayal ingin menyentuh angsa putih keluarga Yin.
"Membayar untuk sepuluh tamparan?"
Li Shengxia memalingkan wajahnya kepada Mo Nianchen dan bertanya, "Apa maksud Pangeran?"
"Sayang, kau sudah membuat keputusan."
"Karena Bibi begitu tulus, jadi, begitu saja. Satu tamparan seharga satu juta, maka sepuluh tamparan adalah sepuluh juta.
Qiu Haitang terkejut dan berteriak spontan, "Sepuluh juta? Apa kau tidak salah?"
"Apa menurut Bibi harganya tidak sebanding?"
Kalimat yang dilontarkan Li Shengxia kali ini mengingatkan Qiu Haitang bahwa saat ini situasi dan kondisinya berbeda. Ia menampar wajah Tuan Putri!
Wajah Qiu Haitang mendadak menjadi lebih jelek dari semua orang yang hadir di acara tersebut! Ia harus memilih: mendapat sepuluh tamparan atau memberikan sepuluh juta kepada Li Shengxia.
Mengapa harus membayar mahal untuk sebuah tamparan?! Di hadapan begitu banyak orang, hal itu sungguh memalukan bagi Qiu Haitang
Mo Nianchen akhirnya berkata dengan dingin, "Sepertinya dia tak mampu membayarnya. Kalau begitu, kita tampar saja …"