....
" Huh huh na. hhh hhh na.fa as gu gue " Sambil menunggu nafasnya stabil Pira menyandarkan bahunya ke pohon.
" Si sialan lo Ta.... hah siapa juga yang rinduuuuaaaa ". Baru saja nafas Pira agak stabilan sudah di kagetkan dengan Mulut goa Pita.
" BUJUGGILEEE lo lari cepet benerrr udah kek kilat aja sampe lupa bayar makanan penyambung hidup lo nyet nyet. Tapi ada untungnya juga sih lo jadi olahraga"
Akhirnya, Pita berhasil menyusul pelarian Pira yang malu tak tertahankan sekaligus salting.
" Sumpah Ta gue malu b.g.t. Ray lihat gue gak ya ".
" Liat kalii. Nah loo sekarang lo yang ngejar-ngejar Ray, sebenarnya lo tuh kalau gue liat dulu lo juga suka sama Ray kan tapi lo nya aja yang gak peka ".
"Lo bego pa gimana sih, jelas-jelas tadi gue yang lari bukan ngejar dia. "
" Lo yang bego. Ngejar perhatiannya si Ray lahh "
Ghuk ghuk ghuk ghuk
" Kalau sekarang lo udah nyadar bilang aja kali Ra kalo suka ".
Ghuk ghuk ghuk ghuk
" Ta, lo denger gak? kek ada suara anjing ".
" Ngomong anjingnya gak usah ke arah gue juga kaliii ".
" PD amat, kalo ngerasa sh syukurlah ".
" Eh, lo ngatain gue Ra dasar sahabat lucknutt ".
" Siapa yang ngatain orang gue namain,,, jangan bap- ".
AAAAAAAAAAAA... ANJING SIAPA LO, NGAPAIN KESNI, LARIIII....
Saat saling berdebat mereka merasa suara anjing semakin keras dan dekat lalu, mereka kompak menengok ke belakang dan ternyata benar ada seekor anak anjing kecil imut bertali, mungkin lepas dari penjaganya. merekapun lari terbirit-birit tak menghiraukan orang-orang di sekitar yang mungkin memandang mereka dengan tatapan aneh? karena mereka takut dengan anjing.
...
Dirasa sudah jauh mereka berlari, mereka berhenti dengan tangan yang memegang lutut sebagai topangan hidup agar tidak jatuh dari kenyataan sambil menetralkan degub jantung yang berdebar-debar seperti sedang dugem.
Di tempat lain
Seseorang melihat rentetan kejadian konyol Pira bak film komedi, mulai dari lari tuk menghindar dari Ray karena malu sampai lari ketakutan karena melihat anjing mainan yang dibawa oleh sahababtnya. Seseorang itu pun menahan tawanya lalu bulan sabit pun muncul dengan indah dan manis di wajah menambah kadar ketampanannya.
Seseorang itu pun pergi membelikan air mineral untuk Pira.
" Bu air mineral nya satu ".
" Ok den, ini "
" makasih bu ". Entah mendapat ide darimana sesorang itu berniat menjaili dengan menuliskan note di botol air mineral Pira seseorang itu pun berbalik lagi dan meminta sesuatu.
" Bu minta selembaran kertas kosong ada? ". Tanya seseorang itu.
" Gak ada yang kosong den semua penuh dengan hutang belanjaan ". Celetuk ibu itu sambil membolak balikan buku.
" Aelahh cover nya deh bu ".
" jangan, nanti bukunya kedinginan gimana? ".
" Emang bukunya hidup ".
" Iya iya deh ini den, buat aden ganteng mah ibu rela walau gak pake baju ".
" Haah " Kaget seseorang itu dengan ucapan ibu itu yang merasa janggal.
" Eh maksudnya bukunya atuh den ".
Huh tuhkan emang ibu itu salah ucap. Seseorang itu lalu melihat anak kecil yang akan melewati Pira dan Pita lalu dipanggilah anak kecil itu untuk memberikan air mineralnya.
" Ta gue bener-bener olahraga ini, sumpah jadi gini rasanya lari pagi yang sebenarnya. sumpahhhh gue gak kuatt, bukannya jadi sehat malah bikin gue sakit asma " Ucap Pira sambil mengibaskan tangannya sebagai kipas angin alami.
" Huh air mana air gue haus banget ".- Pira
" Gue juga Ra ".
Lalu tibalah anak kecil itu yang di utus oleh seseorang tuk memberikan air mineralnya.
" Kak inih, dari kakak yang ada di sana " Ucap anak kecil itu sambil menunjuk ke arah dimana seseorang itu berada. Namun seseorang itu sudah bersembunyi terlebih dahulu.
" Siap- "- Pira
" Makasih ya dek ". Sambar Pita mengambil air mineralnya.
" Iya kak " Lalu anak kecil itupun pergi.
" Rejeki anak sholeh gak boleh ditolak ". Ucap Pita lalu meminumnya.
" Eh eh jangan dihabisin dong gue haus b.g.t nih ". Ucap Pira sambil meraihnya namun tak sampai karena Pita tinggi.
" Gluk gluk gluk Haah, nih masih setengah ". Ucap Pita lalu memberikannya. Pira pun langsung meminumnya sampai kandas.
" Ra ya ampun itu di botol ada note, jangan-jangan ini masih ngutang kali belinya " Ucap Pita saat melihat botol.
" Hah apaan dah, Air yang di saring dari kencing kuda lalu jatuh ke comberan ". Mereka membaca isi note tersebut dan langsung mengeluarkan ekspresi jijik tak tertahankan.
" Wlueeekkk uhuhk uhuk ih jijai b.g.t tuh kan kamu sih asal nerima aja " Jijik Pira ingin muntah.
" Iuuhh masa beneran sih, paling kita di kibulin kali "- Pita
" Awas aja ya kalo ketemu orangnya gue mutilasi jadi sate baru tau rasa!!! ". Kesal Pira lalu membuang botol itu asal kebelakang sampai tak sadar mengenai seseorang yang sedang bersembunyi memperhatikan mereka.
Sedangkan orang yang terkena lemparan botol itu pun mendumel tak jelas.
" Kita jalan aja yuk pulang " Ajak Pira.
Sambil berjalan santai menikmati udara pagi mereka berbincang-bincang.
" Ra "
" Hemmm "
"Raa "
" Hemmm "
" RAA ihhh, gue panggil juga ham hem ham hem nyanyi lo ya "
" Dugem! Apaan dahh "
" Sebenarnya lo masih suka sama si Ray kan?? " Kepo Pita.
" Ehmmm gimana ya Ta gue juga bingung sama diri gue ".
" Lahh gimana sih, kalo lo gak suka kenapa masih merhatiin diam-diam hemm ".
" Eng engga engga gue tuh ngrasa kasihan dan merasa bersalah banget karena dulu gue gantungin dia "
" Tapi lo sekarang ngerasa ada yang beda gak sama diri lo? "
" Ya semenjak lulusan itu gue ngrasa kehilangan sesuatu biasa nya setiap pagi ada yang gangguin gue sekarang gak ada ".
" Itu tandanya lo suka, tapi aku lihat tadi si Ray mukanya kaya biasa-biasa aja tuh "
Waktu yang berjalan tidak mungkin bisa di putar kembali seperti memutar oreo sesuka hati. Yang berlalu biarlah berlalu, namun bagaimana jika masa lalu belum terselesaikan?. Apakah akan dibiarkan terbengkalai begitu saja atau menyelesaikan dengan caranya sendiri? Itu semua butuh proses yang panjang.
Sampai perempatan jalan mereka berpisah untuk pulang kerumah masing-masing.
" Ra ya udah gue pulang dulu ya by by " Pamit Pita.
" Iya udah sana ati-ati awas ntar ada ghuk ghuk "
" Kok ada ghuk ghuk , pangeran ganteng donggg "
" Pangeran ganteng dari Hongkong nyungseb di bokong ngehayal muluu lo, ya udah sono pergi ".
" iya iya jangan rindu ya "
" Jijik gue "
" By... mmuuuach " Sambil mengecupkan tangannya lalu meniupkan ke muka Pira yang membuat Pira jijik berkali-kali lipat.
.....
Gue harus ketemu sama Ray. harus. Iya harus. lalu bilang sama dia, kalo gue mau minta maaf karena setelah kita lulus jarang banget ketemu. teruss apa lagi ya? ouh iya. Gue mau bilang kalo gue udah merasakan apa yang lo rasakan dulu. Lalu... ehmmm
Pira berbicara dalam hati untuk merencanakan sesuatu.
" Terus apa lagi ya yang mesti gue omongin kalo gue ketemu Ray, apa gue harus bilang ' Ray gue sebenarnya dulu udah suka sama lo tapi gue malu dan ada sesuatu yang gak bisa gue ungkapkan ' gitu ya? ah terlalu berbelit-belit,sambil mengibaskan tangannya. apa langsung to do point ' Ray gue suka sama lo ' ah PD amat gue. Apa gue tanya dulu aja ya ' Ray apakah kamu masih suka sama aku ' aahhh pusing gue bomat bomat bomatttttt " Pita berbicara sendiri layaknya orgil berusaha memikirkan perkataan apa yang akan diungkapkan ketika bertemu si Ray.
Namun baru dikata, orang yang sedang Pira pikirkan itu muncul dari arah utara dengan temannya sambil jalan santai. Mungkin mereka ingin pulang. Pira pun salting dan memilih untuk bersembunyi di semak-semak.
Saat melewati semak-semak mereka mendengar suara gaduh dari balik semak.
GEDUBRAAKKKK.....
" Ray suara apa itu? " Tanya teman Ray.
Gue jatuh dugong tolongin kek.
" Gak tahu Kucing kali "
Gue manusia ogeb
" Kayaknya dari arah semak itu deh, coba kita lihat yuh "
Hey jangan jangan, iya iya gue kucing pliss jangan kesini. Apa jadinya kalo Ray lihat gue kek begini.
" Gak usahlah paling juga kucing lagi cari makan di tong sampah lanjut aja yuk ".
Lu kira gue kucing buangan apa
" Ya udah yok "
Setelah dirasa mereka sudah pergi Pira akhirnya muncul ke permukaan dengan penampilan awut-awutan. Sungguh ngenes sekali. Gimana mau bilang sesuatu kalo ketemu Ray aja salting begitu tong tong.
" Huh aman aman " Sambil celingak celinguk memastikan tidak ada orang yang melihat kejadian tadi. Pita pun berbalik dan ingin langsung melakah pergi namun dikagetkan dengan sesosok mahluk yang membawa anjing.
" HWAAAA... JADI ITU ANJING LO. HUSS HUSS HUSS PERGI SANAA "
" Siapa yang pergi? " Tanya seseorang itu bingung.
" Eh dasar monyett ya anjing lo lah, HUSS HUSS "
Ouh jadi dia takut sama mainan anjing anak kecil gini?? Aha gue kerjain baru tau rasa lo.
Akhirnya dia pun menyalakan tombol on. Otomatis akan bergerak maju dan mengeluarkan gonggongannya.
" Eh jangan kesini huss husss pergii pergiii " Pira ketakutan sembari mengibaskan tangannya ke depan agar anjingnya tidak mendekat, dengan gerakan cepat Pira mengambil sebatang kayu didekat semak. Tanpa pikir panjang, di arahkannya kayu itu ke anjing di depannya yang sudah lepas darinya refleks kayu itu mengenai anjing imut itu.
" PRANNKKKK... " Anjing imut itu pun tak berdaya dan tak terbentuk lagi rupanya, meraka menampilkan wajah cengonya.
" Gue dosa gak ya bunuh tu anjing " Pira masih mencerna situasi yang dialaminya.
" WOYY MEDUSA kenapa lo ancurin mainan ponakan gue! "
" WHATT??!! JADI ITU MAINAN BUKAN ANJING BENERAN?! " Kaget Pira sudah tidak cengo lagi.
" Lu pikir apa ogeb. macan betina, gue gak mau tahu tanggungjawab lu "
" Yee enak aja mainan lo udah bikin gue asma tau! " Pira tak terima kalo harus bertanggung jawab.
" Kalo asma asma aja gak usah bawa-bawa mainan ponakan gue dong "
" Lagian lu udah bujang lapuk kayak gitu, masih mainan begituan "
" Lo budek apa udah nenek nenek, ini tuh MAINAN PONAKAN GUE "
" Lo rabun apa pikun, jelas-jelas gue masih muda dan cantik inih. Dasar mainan berbie "
" Apa lo bilang! Lu tuh nenek lampir rambut awut-awutan baju kucel daun nyangkut dimana-mana. Habis mulung lo "
" Eh sekate-katenya lo ngomong dasar bulu cicak "
" Lo hidup di zaman apa sih emang cicak ada bulunya, dasar upil semut "
" Lo tuh sisik ikan "
" Eh siput piaraannya spongbob gue gak mau tahu ganti rugi lo "
" Ya udah kalo gak mau tahu, gue mau pulang by... "
" Mau kemana lo "
" Eh apa ituuuu " Pira berusaha mengecoh agar bisa lari dari manusia cerewet ini.
" Apaa??? " Namun saat dia sedang menengok ke arah yang di tunjuk Pira tiba-tiba dia kembali menengok ke arahnya dan sudah tidak ada siapa-siapa lagi.
" DASARR BERUANG KUTUB.... gue ditinggalin lagi, terus ini siapa yang mau ganti mainan ponakan gue bisa abis gue sama bunda ". Dia pun pasarah dengan keadaan dan pulang dengan nasib buruk.