Chereads / Reaching Of The Stars / Chapter 2 - Olah Vokal

Chapter 2 - Olah Vokal

" Sahabat itu ketika sahabatnya sendiri jatuh maka dia orang pertama yang menertawakan baru menyelamatkan. Namun dia juga yang pertama kali menolongnya dan memberikaan suport agar tetap semangat walau jatuh berkali-kali ".

~ Pita Lauren ~

Sang mentari menyapa seseorang lewat celah tirai jendela dengan malu- malu. Berusaha menyadarkan bahwa waktu sudah pagi, namun sang empu belum juga memperlihatkan tanda-tanda ingin bangun.

"  SHAFIRAAA....."

" RAAA... "

" PIRAAA...".

Teriak Pita sambil mengetuk- ngetuk pintu dengan keras, namun tak jua di bukakkan.

Kenapa manggilnya Pira? karena itu adalah nama panggilan sayang dari sahabatnya, dan hanya sahabatnya yang biasa memanggil dengan sebutan Pira. Di balik kata ' Pira ' ada cerita tersendiri yang mula asalnya adalah dia itu gak pinter-pinter amat matematika dulu, waktu SMP diajari oleh teman sebangkunya dan disaksikan beberapa temannya, dengan sedetail dan sejelas mungkin sampai tuh mulut temannya berbusa padahal tergolong materi yang mudah tapi tidak untuk Shafira, lalu teman sebangkunya pun bertanya hasil akhirnya  ' jadi, hasilnya berapa? '.

Dengan mata yang melirik keatas,kanan, kiri sambil menggelenggkan kepalanya perlahan seperti orang linglung, berusaha memikirkan jawabannya siapa tahu nyangkut di atas genting, dengan watadosnya dia menjawab dengan fantastik cetar membahana yaitu 

' Pira? '.

Spontan teman-temannya pun menjawab ' HAAAH PIIIRA...?! ' secara kompak, dengan wajah yang berbeda-beda ada yang matanya hampir keluar dan mulut menganga, ada yang berdecak sambil geleng-geleng kepala, ada yang tepuk jidat, dan yang parahnya lagi ada yang sampai terjungkal dari kursi yang di tempatinya.

Ya jelas lah mereka tercengang dengan jawabannya, mereka tau memang dia itu namanya Shafira tapi bukan berarti jawabannya ' pira '  yang kalo orang tua jika namanya ada huruf 'F' kebanyakan bacanya 'P' kan?!. Jadiii alasan sebenarnya yaitu, Karena Shafira gak tahu jawabanya dan takut di amuk masa dia balik tanya dengan bahasa jawa  ' pira? ' yang artinya ' berapa? '

Hadehhh ditanya malah balik tanya mau mu apa tong tong.

karena Shafira mempungai saudara di desa jadi dia sedikit tahu bahasa jawa yang menurutnya aneh seperti bahasa alien saja, tapi ada untungnya juga untuk membohongi mereka, sampai sekarang temannya  yang dulu SMP nya bareng termasuk sahabatnya dia memanggil ' Pira '.

" Kemana si Pira, gue jamin kayaknya dia masih tidur . Kebiasaan banget deh jam segini belum bangun, mentang-mentang libur  tidur kaya bangkai hanyut di sungai, gak tau apa gue udah nungguin berabad-abad". Gerutu Pita karena kesal

" Mang... Maang Udin, di dalem ada Shafira nggak ?". Kesal karena pintu tak kunjung  dibuka Pita pun akhirnya menghampiri Mang Udin yang sedang menyiram tanaman.

" Ada neng, masuk aja pintunya gak dikunci langsung ke kamarnya Non Ira! "

Mang Udin tuh orangnya ramah banget, kenapa dia nyuruh Pita langsung ke kamar Pira? karena dia tuh udah kenal dan akrab sama Pita  jadi, dia percaya sama Pita dan Pita juga sering main ke rumahnya Si Pira.

" Ok Mang Udin " Tanpa pikir panjang Pita pun langsung ngibrit  masuk ke dalam.

" Assalamualaikum..."

" PIRA... ".

" OM... TANTE... UNYULL... BI IJAH... BI INAH, BI INEM, MANG UDIN, MANG OCITT, MANG GAGAN, MANG GIGIN, MANG GUGUN, MANG GEGEN, MANG GOGONN, MANGGG MANGGILL DOANGG ... ".  Krikkrik krikkrik....

Sampai di dalam, Pita mengabsen satu persatu makhluk penghuni rumah dan makhluk penghuni alam lain mungkin sampai si ' Unyul ' yang notabenya ikan piaraan Pira, lagi-lagi tak ada jawaban suara manusia namun yang  ada malah suara decitan Cicak, dan ocehan jangkrik yang saling bersahutan seolah menertawakan,Pita hanya berdecak kesal.

" Ini rumah apa kuburan sih sepi banget, cocoknya ni rumah buat peternakan ayam aja kali ya biar rame kalo pagi ada yang ngebangunin dengan kokokannya "

" Ke masukan maling baru tau rasa lo ". Pita pun melangkah ke tangga lantai dua dimana kamar Pira berada.

" Piraaa... bangun, katanya mau nemenin gue lari pagi! " Tak ada respon dari Pira.

" kayaknya gue kurang keras banguninnya ".

" WOYYY... RAA... BANGUN ADA KEBAKARAN KEBAKARAN Ke. Ba Kaa!!! " Teriakan dahsyat Pita yang mengalahkan sound sistem hajatan nikah pun keluar sambil mengguncang-guncangkan badan Pira yang terbungkus selimut perlahan memudar.  Masih juga belum mempan Pita pun berpikir sesuatu.

" AHAA " Seolah ada lampu yang berpijar di atas kepala dengan jari yang di jentikan Pita menemukan ide bagus.

Pita pun menyeret Pira ke balkon dan mengambil jepitan jemuran, tali, serta ember berisi air, kemudian tali itu diikatkan ke jepitan jemuran dan di pasangkan ke hidung, kedua telinga, dan bibir lalu ujung tali yang satu diikatkan ke ember. Pita mengangkat dan membalikkan embernya sehinga air pun tumpah mengenai wajah dan jepitan jemuran tertarik, kalian bisa bayangkan sendiri betapa sakitnyaa.

BYUURRRR...

" AAAA... BANJIR BANJIR... GUE BELUM DI LAMAR... LONCAT KE AIR... AWAS DIMAKAN BUAYAA... " Pira kaget setengah mati dengan mimik wajah panik sekaligus takut.

" BHAHAHAA ha ha ha... ekspresi  lo Ra sumpah lucu banget, kek habis di kejar induk ayam kehilangan anaknya ".

" Dasar upil codot! Pagi-pagi dah ngagetin aja " kesal Ira dengan bibir yang dimaanyunkan hampir kena hidung.

" Lagian gue ketuk-ketuk noh pintu gak dibukain"

"kenapa gak pencet bel aja Pita kado sayangkuhh " Geram Pita gedek dengan kelakuan sahabatnya ini.

" Astaga Ra gue lupa sejak kapan rumah lo ada bel nya?. Tapi kan biasanya juga kalo gue main kesini pasti lo di belakang rumah lagi main ma Si Unyul, ya gue langsung lewat pintu belakang lah sama lo ".

" Sejak dari orokk!.Ya kan gue lagi gak di situ Ta ".

" Bener-bener lo Ra pagi-pagi dah bikin gue olah vocal aja ".

" Lah gue lagi enak-enaknya tidur malah jadi basah kuyup kek tikus kecebur got, mana sakit semua ni telinga, hidung mancung gue, bibir merah merona gue". Kesal Pira sambil meraba bagian  yang cenat-cenut.

" ha.hah. apa tadi?! Di lamar? Udah sampai mana mbakkk mimpinya? " Pita berusaha menahan tawanya karena sahabatnya ini sudah ngambek tapi tenang, Pira ini kalo ngambek gak lama paling juga bentar sudah hilang.

" Sampai ARAB! " Ketus Pira

" Dasar kaamprettt sebel sebel sebel, untung lo sahabat gue kalo bukan udah gue lempar dari balkon ni. Ganggu orang lagi seneng aja, gue tadi tuh mimpi lagi di lamar Lee Min Ho baru aja mau di pakai kan cincin permata ehh, dugong modelan buaya muncul jadi gagal dehh " cerocos Pira panjang kali lebar kali tinggi.

" Le elehh ngatain gue, asal lo tau ya gue ni putri duyung yang di selamatkan Lee Min Ho "

" Ih, apa-apaan orang Lee Min Ho nya lagi nglamar gue "  jawab Pira tak mau kalah.

" Lamar apaan orang gak jadi juga ".

" Lah ini juga gara-gara lo kutu kebo "

"Pokoknya gak valid. Gak SAH. udah gak usah ngayal mulu lo " kukuh Pita

" SAH "-Pira

" GAK "

" SAHHH"

" Udahlahhh,emang ni lagi ijab kobul apa?! Sanaa siap-siap entar keburu panas! " Pita pun menyudahi aksi perang mulut yang sangat sengit.

Sembari menunggu  Pita berselancar di dunia sosial media.

~ Pagi yang cerah bikin hari-hari jadi lebih indah, awali pagimu dengan senyum manis walau tanpa gula garam pun jadi. Niat olahraga bareng teman sambil cari gebetan, ehh malah jadi olah vocal yang tadi suaranya kek toa masjid jadi kek sound system hajatan nikah. Wkwkwk 😂😂😂 ~

#sahabatlucknut"

" Ayo Ta " panggil Pira dengan ogah-ogahan.

" Eh iya ".  Klik . Sebelum berangkat Pita membuat status di WA

Sampai depan rumah mereka bertemu dengan mamahnya Pira dan Bi Ijah, yang baru balik dari pasar untuk belanja keperluan dapur.

" Loh kalian dah mau olahraga, yaudah hati-hati ya "

" Iya mah "

" Iya tante ".