Jasmina menyeret tangan Kak Tyas melewati lobby mall. Tujuan mereka pertama adalah toko peralatan tulis. Jasmina secara khusus meminta ketemuan dengan kak Tyas untuk membantunya mempersiapkan acara Festival Seni di lapangan Tanah Merah. Jadi selain ke toko alat tulis (sebenarnya kak Tyas juga bingung apa yang akan dibeli disitu), mereka akan ke toko peralatan make-up dan juga ke toko aksesoris. Selanjutnya mereka akan makan siang sambil membahas YANG seharusnya mereka bahas di warung bakso itu.
Begitupun, kak Tyas merasa anak ini terlalu memaksakan. Selama ini mereka selalu belanja secara online karena membeli secara grosir dan lebih murah. Jasmina celingak-celinguk di toko peralatan tulis, mencari entah post-it atau stabilo sambil bolak-balik mengecek HP. Ia tersenyum manis ke arah kak Tyas, "Kakak mau nitip sesuatu? Ambil ajaaa. Aku yang traktir dehhh!". Kak Tyas menggeleng. Untung aja hari ini dia gak ada jadwal les dengan muridnya. Benar-benar hanya buang waktu...
"Ayo kak, sekarang kita ke toko aksesoris. Adanya diatas tuh, deket bioskop", seru Jasmina. Kak Tyas berjalan mencoba ikhlas.
"Baiklaaahhh, mari kita cari aksesoris untuk tim tari kita. By the way kita mau cari aksesoris apa Jas?", tanya kak Tyas. Jasmina pura-pura tersenyum aja. Mereka terus menaiki eskalator dari lantai 1 ke lantai 4. Banyak pemandangan yang bisa mereka lihat, leher Jasmina sudah seperti tower airport. Melihat ke segala arah dengan seksama. "Barang apalagi yang ingin di cari anak ini?", gumam kak Tyas dalam hati.
Mereka berjalan pelan di depan bioskop, secara tiba-tiba...
"JASMINA! Oyyy kak Tyas! Ngapain kalian berdua disini?".
Ternyata itu Bagas! Ia mengenakan kemeja putih dengan logo brand terkenal kecil di bordir di saku kiri, celana bahan cargo warna hijau tua dan sepatu kets warna putih. Ia tampak super tampan. Di sebelahnya ternyata ada sosok yang jauh lebih tampan. KAK NAGA! Ia mengenakan kemeja casual warna putih, celana jeans warna biru muda, tapi menggunakan jas casual warna biru tua yang kelihatannya mahal sekali. Sepatu kulit santai dengan efek doff warna biru tua, cocok sekali dengan penampilannya. Ya, penampilannya seperti seorang eksekutif muda yang hendak berkencan, tapi tanpa kelihatan terlalu tua atau terlalu dewasa.
Kak Tyas kontan merasa paling kumuh disitu. Jasmina sendiri tampil cantik dan rapi dengan Gaun warna ungu santai, jaket jeans dan sepatu kets warna putih. Rambutnya yang panjang dan bergradasi coklat itu ia jalin dengan rapi dan jatuh di pundak kirinya. Ia mengenakan make-up tipis yang membuat wajah yang mulai menirus itu cute dan cantik.
Sedangkan kak Tyas hanya menggunakan kaos ngepas dan jeans dan sepatu flat yang bener-bener biasa. Ia mengenakan tas dari bahan Canvas yang harganya tidak lebih dari 75 ribu rupiah. Rambutnya saja lupa ia keramas hari ini. Ia uwel-uewl dan jepit seadanya. Siapa yang menyangkan kalau ia akan bertemu dengan para sultan-sultin sekolahnya ini?
"Kok kamu ga bilang kamu mau ke mall? Bukannya katanya kamu mau rapat ama kak Tyas? Kok malah disini?", tanya Bagas.
"OOOooo meeting kami uda selesai kok. Sekarang kami mau nonton!", jawab Jasmina sambil menunjuk bioskop dengan antusias. Kak Tyas melotot kearah Jasmina. APA? NONTON? Ga ada rencana sama sekali!
Bagas terperanjat berlebihan dan menatap kak Naga, "Sama donk!!! Kami juga mau nonton!!!", jawab Bagas sambil meminta Jasmina untuk HI-Five. Jasmina menyambut tangan Bagas. "Yuk masuk!", Jasmina dan Bagas kompak menyeret korbannya masing-masing. Kak Tyas dan kak Naga tidak bisa berkata-kata dan ikut masuk ke dalam bioskop. Siapa yang mau nonton???
"Ok, supaya kita menghemat waktu, yuk kita bagi tugas. Aku dan Jasmina akan beli tiket bioskop, kalian berdua akan beli 4 popcorn dan 4 minuman. Ok?", perintah Bagas sambil menyeret Jasmina ke arah loket tiket.
Kak Naga baru saja akan mengatakan sesuatu, tangannya berusaha untuk menggapai Bagas. Tapi terlambat. Dia terdiam dan mematung. Pelan-pelan ia melihat korban nomer 2. Tyas. Gadis itu sudah membeku dari tadi.
"Sumpah Tyas aku ga tau apa-apa. Bagas cuma minta ketemuan karena katanya ada konspirasi politik aneh di sekolah dan dia minta saranku. Kami baru aja mau ke Cafe kopi di ujung sana. Padahal aku uda bilang aku maunya ke starbuck lantai 1. Suerrr", jelas kak Naga sambil memaperkan jari telunjuk dan tengahnya menunjukkan bilangan 2, yang cuma di tanggapi datar oleh kak Tyas. "Ya uda ayolah kita beli popcorn untuk anak-anak nakal ini", ajak kak Naga ke arah tempat penjualan makanan.
Beberapa menit kemudian Jasmina dan Bagas muncul dengan wajah sumringah. "Kami uda beli tiket! Iniiii diaaaaa!", seru Jasmina sambil memamerkan tiketnya dengan usil. Bagas juga ikut memamerkan tiketnya dengan senyum full. Kak Naga dan kak Tyas tidak terlalu bersemangat. Bagus... baguss... sudah dibeli tiketnya. Ehh tunggu dulu! Ada yang aneh! Kak Naga memperhatikan tiket itu. "Bagas, kok nomer studio yang ada di tiket kamu ama Jasmina, BERBEDA?
HAH! Jasmina dan Bagas panik! "Oaalahh kak. Tadi karena ngantri banget, kita berpisah. Jadi siapa yang cepet aja gitu. Ternyata pas giliran aku yang beli, eh si Bagas juga akan transaksi, jadi ya udah kita transaksi terpisah, TAPI ga nyangka kalo ternyata kita daftar di film yang berbedaaa. Huuaaaa gimana donk?", tanya Jasmina panik.
"Bagas melihat tiket yang dipegang Jasmina. Hemmm, yang dibeli Jasmina adalah film Kriminal, sedangkan yang aku pegang adalah film romance. Hemmm….", Selidik Bagas sambil mencoba berfikir keras.
"Lagian ngapain Gas kamu beli tiket romance begitu? Ga biasanya", kata Jasmina pura-pura ngambek. Bagas mengangkat-angkat bahunya.
"Kirain kamu suka. Ya udah gini aja, aku juga kayaknya lagi pengen nonton film kriminal. Kita nonton ini aja ya Jas, nih tiket film romantis ini biar buat kak Naga ama kak Tyas aja. Ok? Good deal kan? Yukkk filmnya uda mulai", seru Bagas sambil meletakkan tiket film romantis itu di tangan kak Naga.
Jasmina langsung merebut 2 popcorn dan 2 minum dari tangan kak Tyas dan kak Naga. "Makasi untuk cemilannya kakak-kakak tersayang. Byeeeee", seru Jasmina sambil berlari mengejar Bagas memasuki studio film kriminal.
... Kak Naga sekali lagi, SUDAH berusaha untuk mengatakan sesuatu. SEKALI lagi ia gagal. Ia kembali menatap korban nomor 2 yang sudah kelihatan super duper pasrah. "Tyas, suerrrrr, aku ga tau apa-apa. Kamu boleh marah, aku siap. AKU SIAP", tutur kak Naga dengan muka penuh harap sambil mengatupkan kedua tangannya tanda memohon.
Kak Tyas tersenyum. "Ya udah hayo kita nonton aja", katanya. What? Serius? Kak Naga hari ini terkejut, pengen marah, tapi ia akui kalau ada hikmahnya. "Yuk masuk Tyas", ajaknya ramah menuntun kak Tyas ke arah bioskop.
---
Di kursi paling belakang, Jasmina dan Bagas sedang asik memakan popcorn sambil mengomentari adegan demi adegan. Film itu sudah tayang cukup lama, sehingga penontonnya sudah berkurang dan area duduk berkonsetrasi di area depan. Bagas dan Jasmina puas ngobrol dan tertawa tanpa mengganggu ketentraman bioskop.
"Gak nyangka ya ternyata rencana gitu doank bisa berhasil ya Jaz! Ihhh kamu hebat deh. Kali ini aku yakin pasti mereka bener-bener jadian", tutur Bagas dengan muka usil.
"Hihihi kak Tyas tuh tadi uda bolak balik curiga. Soalnya memang hari ini rada maksa gitu deh perginya. Tapi nanti kamu anterin aku pulang kan ya? Tadi aku kesini naik ojek soalnya", pinta Jasmina. Bagas tertawa. "Gampang, tapi temenin aku makan dulu ya." tanya Bagas. Jasmina menggangguk cepat.
"By the way kok kayaknya kak Naga tadi pake baju formal banget sih? Kayak mau pergi ke pesta kawinan aja. Tapi cakep sih. Emang tadi kamu nyeret dia kesini pake modal apaan?", tanya Jasmina.
"Hihihih dia tuh sebenarnya hari ini ada acara keluarga di hotel. Jadi harusnya dia akan makan siang disana. Tadi aku bilang ada urusan urgent gitu di OSIS, ada isu sensitif yang pengen aku bicarain ama dia. Semacam, minta saranlah. Dia percaya lagi hihihi. Langsung deh dia melipir ke sini", jelas Bagas sambil memasukkan segumpalan popcorn ke mulutnya. Jasmina ikut mengikik. Ada-ada aja Bagas.
"Eh by the way tadi foto kak Naga ama kak Tyas lagi ngantri popcorn udah kamu pamerin ke medsos belum?", tanya Bagas. Jasmina mengikik dan mengangguk nakal. Hihihi Bakal heboh nih Sharon.
"Nah kalo gitu kita juga jangan lupa Selfie, siapa tau kak Miko liat", saran Bagas.