Jasmina dan 2 lelaki suruhannya bingung akan meletakkan balon-balon itu dimana lagi. Ada piramid gundukan cemilan hasil sesajen calon anggota OSIS sudah menumpuk di salah satu sudut sanggar, berjuang bersama inventori sanggar lainnya. "Baiklah, kerjaan lain untuk anak sanggar hari senin besok nih", keluh Jasmina. Devon mulai tertawa, dan seperti anak kecil mulai melompat-lompat sambil memukul balon-balon bak bermain dalam kolam bola di wahana anak-anak. "Kalo aku makan salah satu coklat ini, gak apa-apa kan? Lagian siapa juga yang bisa ngitung", serunya sambil mencomot salah satu coklat dan memakannya. Tindakannya langsung diikuti oleh Bagas dan mereka makan sambil rebahan di piramid cemilan itu.
Tidak lama sekelompok calon anggota perempuan bersama mila memasuki sanggar sambil membawa segepok plastik, pita dan gunting. Wajah mereka langsung muram melihat gundukan cemilan itu dan mereka-reka berapa lama waktu yang akan mereka habiskan di sanggar yang sesak dengan cemilan, balon dan tanpa AC itu. Ketika kak Baja memasuki sanggar, kontan seluruh calon anggota panik dan menampilkan sikap sempurna. "Siap kak!", serempak seluruh manusia menyambut kak Baja. "Jasmina, susun balon-balon itu menjadi rangkaian yang bagus ya. Bikin seperti gerbang yang kamu bikin saat membuat gerbang finish untuk 5K Run sekolah kita 3 bulan lalu. Pita, kawat da semua yang kamu butuhkan ada sama Mila. Devon dan Bagas, bantu Jasmine dan Mila", perintah kak Baja. "Siap kak!", jawab mereka.
"Kalian cewek-cewek, coba dulu masukkan cemilan-cemilah ini ke plastik yang sudah disediakan, ikat pakai pita. Mirip goodie bag. Yang rapi! Jelas?!", perintahnya lagi. "Siap kak", jawab mereka merdu. Kak Baja pun berlalu ke arena penyiksaan yang lain, meninggalkan mereka untuk mengerjakan tugas selama 2 jam saja. Apa mungkin?
"Kalo cemilan ini mau dimakan, ngapain sih repot-repot dibungkusin begini ya? Memangnya mau jualan sembako paketan apa?", Salsa sang anggota cheerleader mulai mengeluh sambil mencoba membungkus aneka cemilan kering dan susu kotak ke dalam plastik dan mengikatnya dengan tangan kurusnya. "Udah ah kita bersyukur aja dikasi tugas begini. Coba liat tuh si Raul dan beberapa anggota basket dan paskibraka tadi. Aku lihat mereka dikasi tugas menghias kue ukuran 30x30 dengan aneka butter cream warna warni. Tugasnya sih menghias kue dengan tema bunga-bunga dimana-manaaaaa", balas Mischa sambil tertawa ngakak yang langsung disambut gemuruh oleh anggota lainnya. Tidak bisa dibayangkan, tangan yang kekar itu pasti tremor memegang butter cream dan mencoba membentuk kuntum bunga. Rumput aja belum tentu mampu mereka ukir di kue itu!
Kekaguman para anggota ditujukan oleh Tim Mila, Jasmina, Devon dan Bagas. dalam waktu satu jam, balon-balon yang selamat dari letusan itu kini sudah mulai terbentuk menjadi Gerbang yang indah berkat kawat dan aneka pita-pita. Tinggal menepelkan papan yang masih ditutup tulisannya. "Rahasia", jelas kak Baja sambil tersenyum tadi. Baiklah. setelah selesai, mereka berinisiatif membantu para cewek-cewek dengan goodie bag mereka. Ternyata not bad juga sih dikasi tugas begini.
"By the way busway yaaaa, Sharon tuh termasuk beruntung atau malang ya?"