Jasmina sudah berbaris rapi bersama 200 calon anggota OSIS yang akan bertanding hari ini. Hanya ada 55 yang akan terpilih menjadi anggota OSIS tahun ini, sudah termasuk pengurus harian dan pengurus bidang-bidang elit. Para calon anggota laki-laki telah memangkas rambut mereka ala taruna, dan para anggota perempuan mengikat rambut mereka ala piggy tale.
Jasmina mulai gugup membayangkan kesempatananya hanya sekitar 1:4. Ia harusnya bisa sedikit tenang. Seperti kak Gading, ia juga sudah diincar oleh beberapa senior tahun ini, setidaknya oleh kak Tyas sang Sekretaris OSIS yang sekaligus merupakan pengurus sanggar sekolah. Beberapa senior bidang lain juga sudah sering memanfaatkan jasanya sebagai MC, produser ataupun pencari dana dan sponsor untuk acara mereka. Jabatan ketua bidang seni akan jadi miliknya, semoga.
Upacara pembukaan sudah dimulai. Pak Mulyono sang kepala sekolah sudah resmi membukanya sambil memberikan wejangan-wejangan yang sama dari tahun ke tahun. Sang ketua Osis incubent, Kak Naga Bonar memberikan kata sambutan dengan penuh semangat dan sangat berwibawa. Ia sudah harus fokus untuk ujian akhir SMA dan ujian masuk universitas. Aura mistis dipadu dengan kegantengannya, masih tetap bersinar seperti hari pertama kami menginjakkan kaki di sekolah ini. Salah satu senior ter favorit versi freshmen.
Yang tidak kalah bersinar adalah sang komandan Upacara, yang tak lain dan tak bukan, tentu saja Bagas Pramudya. Entah dia memang sengaja berjalan sedikit slow motion, atau memang ada filter camera di otak kita masing-masing, ia berjalan bak aktor drama korea. Dengan wajah tegas namun menyiratkan ia sedang tersenyum, ada kerlap kerlip di sekitar wajahnya, dan bila ia masih memanjangkan sedikit rambutnya, mungkin akan memberikan efek tertiup angin. Baiklah, ia tampan dan sangaaaaatt berkharisma. Jasmina yakin, ada soundtrack yang dimainkan di kepala masing-masing perempuan yang melihatnya saat ini.
Jasmina tergidik mengingat kejadian ketika ia baru keluar dari rumah menuju sekolah. Bagas menegurnya dan mengajak berjalan bersama menuju sekolah. Hahhhh yang benar saja. Bila dalam keramaian saja, Jasmina enggan berlama-lama dekat sang kepal milo, apalagi bila mereka harus berjalan bersama, di saat udara masih sangat lembab dan sejuk, angin semilir bertiup, udara wangi pepohonan dan seakan-akan ada alunan musik romantis ketika kami saling bertatap mata. Posisi mereka saat itu benarrr-benarrr mirip seperti sebuah cover novel, lengkap dengan latar belakang pohon besar, jalanan rapi dan sepi, juga piggy tale yang tertiup angin. Brrrrrr kenapa mikirnya jadi halu begitu Jasmin?
"Gak perlu, aku sedang buru-buru", balas Jasmin. "Ngapain buru-buru Jasmina, toh tujuan kita sama. Upacara baru akan mulai 40 menit lagi. Bila kita berjalan dan ngobrol seperti orang normal, cuma butuh 30 menit untuk sampai di sekolah. Aku jamin mood kamu akan bagus sampai kita selesai disiksa besok sore", balasnya dengan penuh rasa percaya diri. Jasmina tidak percaya. Inikah Bagas sang idola? Narsis sekali yah. "Menghidari cowok cakep, heh?", narsisnya sekali lagi. Ciihhhhh
"Baiklah upacara telah selesai dan kita akan segera memulai latihan kepemimpinan ini", seru Kak Baja sang ketua panitia membuka acara penyiksaan. Entahlah, bila kak Baja sang ketua panitia, para calon anggota punya perasaan yang gak enak sama sekali. Sang ketua bidang Olahraga incubent ini dikenal paling suka menyiksa para junior. Gak memukul sih, tapi beliau dikenal berhati BAJA dan merasa pemantapan mental penting agar kita memiliki jiwa dan raga yang kuat. ala-ala taruna, curiganya. MANTAP.
"Hayo kita pamanasan dulu lari 3 Kilo, setelah itu push up 20 kali dan sit up 20 kali. Setelah itu nanti kita akan bagi kelompok berisikan 4 dan akan ada tugas-tugas yang harus kalian selesaikan", perintahnya. Yang benar saja. Jasmina mulai mengelus perut bundarnya dan berharap sang nasi goreng yang belum benar-benar tercerna tidak terganggu dengan aktifitas fisik yang akan segera dilaksanakan. Here we go....
Setelah Jasmina selamat dari aktifitas fisik, ia dan Mila mulai mencari pengumuman nama-nama anggota kelompok. "Jasmin, semoga kita satu kelompok yaaaa, AMIN!", harap Mila cemas. "Tapi kalo aku sekelompok sama Devon atau Bagas, gak masalah sih kalo ga sekelomok sama kamu", gelak Mila. Sialan! Tapi ternyata plot twist banget. Jasmin dapat melihat ia bahwa ia anggota kelompok 17 yang beranggotakan ia, Bagas, Devon dan...Sharon. Why?
Kenapa ia harus berada dalam 1 kelomok dengan 3 orang paling populer (atawa menyebalkan) yang ada di sekolahnya? Ini kacau. Kenapa? Kelompok mereka akan menjadi kelompok paling di sorot oleh ara senior (baca: yang paling sering dikerjain). Dan tentu saja ada akhirnya yang menjadi bulan-bulanan pasti Jasmin. Huhhh menyebalkan. Jasmina mulai menggigit-gigit bibir bawahnya dan matanya mulai merem melek. "Tadinya sih aku memang pengen satu kelompok dengan Bagas dan Devon, tapi kalo harus sekelompok sama Sharon juga, rasanya berlebihan yak. Yowes memang ini rejeki kamu Jess", ledek Mila sambil tertawa lepas. Sial! "Hei kalian para calon anggota, cepat berkumpul sama angggota kalian dan berenti ketawa-ketawa ga jelas disitu", hardik kak Baja. Kontan Jasmin dan Mila lari tunggang langgang dengan kaos olahraga mereka yang sudah lembab.