Hari yang ditunggu Jasmina dan teman-teman telah tiba: 2 hari 1 malam dalam OSIS Boot Camp, alias kamp konsentrasi penyiksaan alias juga babap pertama dan terakhir pemilihan anggota OSIS Periode terbaru. Jasmina berusaha untuk tidur setidaknya 8 jam sebelumnya, dan melakukan stretching dan olahraga setidaknya 7 hari sebelum hari ini. Ya jaga-jaga aja misalnya nanti tiba-tiba disuruh kayang, badannya tidak patah-patah.
Sabtu pagi ini, Kak Gading sudah sibuk membuat nasi goreng. Dua gelas Jus jeruk sudah tersedia, begitu juga dengan potongan pepaya dan buah melon. Suara klonteng-klonteng dari wajan begitu kontras dengan alunan relaksasi yang sedang di pasang ayah di ruang sebelah. Beliau sedang memeriksa beberapa status pasien anak-anak yang akan dia visit sore nanti. Walau Bunda sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, rumah masih terasa hangat dengan 2 pria terbaik yang selalu memanjakannya.
"Jangan lupa ini bento dibawa juga Jezz. Itu sekardus cemilan macem-macem beneran mau dibawa dan dimakan gitu semua? Apa kalian ada rencana mau buka warung gitu?? Semua anak gitu disuruh bawa sekardus aneka coklat, wafer, ciki-cikian begitu???", tanya runtun Kak Gading sambil menuangkan nasi goreng ke 3 piring. "Makaaannn, makaan yang banyak biar ada energi nanti pas disiksa!", cerocosnya.
Jasmina tersenyum geli. Ada-ada saja memang barang-barang yang harus kami persiapkan untuk 2 hari 1 malam ini. Mulai dari baju ganti, 1 nuansa merah putih, 1 nuansa hitam dan 1 baju seragam sekolah, 1 set makan siang dan minum, 2 buah lilin warna merah, hula hoop, 2 balon helium ukuran besar, sampai sesajen berupa snack ringan yang terdiri dari 15 item dengan total berat tidak kurang dan tidak lebih 1kg. Bisa dibayangkan merekaseperti orang gila membawa timbangan travel ke minimarket terdekat, berbelanja cemilan sambil menimbang agar beratnya pas. Konon ini untuk snack para senior atawa penguji atawa juri selama pemilihan (atau mengerjai) para calon anggota OSIS.
Yang lebih menakutkan adalah, diantara barang bawaan yang wajib dibawa, tidak ada tertulis bantal, sarung, selimut apalagi sleeping bag. Bisa dibayangkan apa yang akan mereka lakukan selama disana? Yang jelas tidur tidak akan menjadi agenda. Alih-alih, para calon anggota OSIS bole membawa kacamata hitam sebagai solusinya. UNTUK APA??? "Biar kalo kelen tertidur, gak nampak kali sama kami mata kelen tertutup", konon kata Kak Naga Bonar sang ketua OSIS. Mirip para pengantin di pesta adat Batak gitu, katanya. Trus itu jadi solusi gitu???
"Kak Gad, ini serius pepaya ama melon kudu dimakan juga gitu? Ga mauuuuu!", celoteh Jasmin. "Makan Jezz! Biar ada energi", tegas kak Gading sambil melotot dan mulai menusuk buah dengan garpu dan mencocolkan ke bibir Jasmina. "Ogah kakkkk, nanti Jasmin sakit perut. Jasmin ga berencana untuk gunain toilet sekolah sama sekali. Tau ndiri kan gimana toilet sekolah negri kita kak, mana kalo weekend gitu mana ada Mas OB Mbak OB yang masuk, curiganya kita malah disuruh bersihin kamar mandi nanti", tergidik Jasmin membayangkan. Tahun lalu ketika ikut boot camp OSIS, ia kebagian menyikat kolam ikan sekolah bersama freshman lainnya.
Kak Gading cuma bisa tertawa ngakak. "Kamu harus masuk OSIS ya nduk. Penting itu, akan ngubah hidupmu selamanya. Pergaulan kamu akan ter-upgrade, temen makin banyak dan pengalaman nambah beb".
"Aplikasi kali kaaaakk kudu di upgrade, terkikik Jasmin membayangkan. Tapi kak Gading mungkin ada benarnya.
"Dulu, kak Gading mah ketua bidang Olahraga nduk. Waktu pemilihan mah cuma formalitas doank. Kakak tuh uda di incer senior untuk masuk bla bla bla bla...", kaka Gading mulai lagi mengoceh tentang masa-masa kejayaannya di SMA. Kak Gading juga bersekolah di tempat Jasmina. Ia telah lulus sejak 5 tahun lalu dan sekarang sudah di tingkat akhir fakultas kedokteran. Ia adalah kapten tim sepakbola sekolah dan tentu saja, tentuuuu saja, salah satu idola pada jamannya. Ganteng, kekar, humoris dan lumayan pintar (agak ngepas lah untuk bisa masuk fakultas kedokteran).
"Jasmin jalan dulu ya kaaakkk", pamit Jasmin sekaligus memutus ceramah Kak Gading yang masih bercerita tentang fans cewek yang menggilainya. Jasmina segera mengangkut kardus kecil cemilan dan merangkul ransel perlengkapannya. Bila ia berjalan agak cepat, ia bisa sampai di sekolah dalam 15 menit saja.
"Mencoba menghindari cowok cakep heh?" seru suara yang tidak asing di belakang.