"Yang penting kau harus istirahat untuk saat ini, Bruno. Kau tak boleh berlatih dulu sampai kau benar-benar pulih. Kau paham!?" Tanya Arstya, Bruno yang ketakutan hanya mengangguk seperti anjing yang patuh pada majikannya.
"Kau pasti lapar, kan? Meski kau belum sarapan tapi ini sudah hampir memasuki jam makan siang. Mau makan sesuatu?" tanya Arstya pada Bruno.
"Tak apa. Aku masih bisa menahan beberapa jam lagi. Aku juga masih merasa lemas."
"Baiklah. Kita akan menunggu di sini bersama."
Sembari menunggu Bruno membaik, mereka bertiga menghabiskan waktu di kamar sambil bermain dan berbicara. Hingga jam makan siang tiba, seseorang mengetuk pintu dari luar.
"Permisi, Nona Arstya. Bolehkah saya masuk?"
"Oh, Clint. Masuklah. Pintunya nggak dikunci."
Clint pun masuk dengan sangat elegan. Hendak ingin menyampaikan sesuatu, saat itu juga pandangannya langsung tertuju pada Bruno.
"Kau sudah sadar, tuan Bruno," kata Clint sambil menundukkan kepala.