Retno membuka matanya perlahan,sinar matahari menerobos melalui jendela kamarnya yang sempit. Entah telah berapa lama ia menangis semalam.Kepalanya seperti mau pecah rasanya menahan sakit.
Ia melangkah keluar kamar,suasana begitu sunyi rupanya anak anak telah berangkat sekolah.
Retno membuka pintu kamar pino perlahan,kamar itu telah teratur rapih.
Ia berjalan kea rah meja di ambilnya foto pino dan dirinya di sebuah pigura kecil yang pino letakkan di meja kamarnya.
"kasihan kau nak,beban hidupmu sungguh berat karena harus menjadi kepala keluarga,"retno menghela nafas panjang.
Tiba tiba matanya tertuju pada sebuah amplop putih yang bertuliskan namanya.
Retno membuka surat itu perlahan. Ada sebuah kartu ATM dan sepucuk surat.
"Mamaku sayang..
Ma..hari ini pino kembali ke kapal.Masa cuti pino telah berakhir. Mama jaga kesehatan ya ma…pino sudah buatkan mama dan adik adik sarapan.
Lupakan masalalu kita ma..lupakan papa.
Pino janji..pino akan bahagiakan mama dan adik adik,"
Retno menangis pilu,bahunya terguncang.Namun kali ini ia tidak menangisi david suaminya namun ia menangisi nasip anak anaknya dan dirinya.
Kenangan lama tanpa sadar muncul kembali seperti sebuah buku yang terbuka.
"Papa tidak mau tahu,pokoknya kau harus menikah dengan david "bentak pak broto dengan keras.Pak Broto adalah ayah retno,mendiang kakek kelana.
"Tapi pa,retno tidak kenal dia.Dan papa kan tau retno sudah punya kekasih,"ucap retno sambil menangis.
"Kekasih kau bilang?lelaki pengangguran itu kau bilang kekasih?mau makan apa kau setelah menikah?mau di bayar pake apa hutang papa hah?dasar anak tidak tau diri,"broto menggebrak meja dengan keras.Wajahnya merah padam menahan marah.
ibunya yang lumpuh hanya bisa terdiam
"Ma,bilang papa..jangan paksa retno menikahi david..tolong ma,"retno memeluk kaki ibunya yang duduk di kursi roda.
"Papamu punya hutang dengan ayah david,retno..dan bunga pinjaman itu setiap hari semakin tinggi.Papa david setuju menghapus hutang tersebut asalkan kau menikah dengan david, putranya,"ujar ibunya pelan.
"Coba pikirkan baik baik retno,jika engkau menikahi david.Ia bisa mengangkat martabat keluarga kita seperti dahulu.Jangan kecewakan kami nak,"ujar nyonya broto sambil menghapus airmata retno,putri tunggalnya.
Retno begitu kecewa dengan keputusan kedua orangtuanya. Malam itu ia bertemu dengan seno,kekasihnya sejak masa SMA..
Mereka berdua duduk terdiam di bangku taman yang tak jauh dari rumah retno.
Seno menggenggam tangan retno erat..seakan ia tak ingin berpisah..
Retno yang duduk di sampingnya menangis tanpa henti.. taka da satupun dari mereka yang memulai pembicaraan. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing.
Tiba2 seno berbalik dan memeluk retno "Sudahlah sayang…mungkin ini sudah takdir Tuhan untuk kita.Kau harus berbakti pada orangtuamu, "ujar seno lirih.Ia menahan nyeri di hatinya.
Retno menangis dalam pelukan seno "Tapi mas..aku nggak sanggub,"retno menggelengkan kepalanya.
"Kau harus sanggub retno,harus…demi papa dan mamamu.Dan kau harus bahagia,"
"Lalu rencana mas seno bagaimana " retno menatap wajah kekasihnya dengan mata sembab
"Aku akan menerima tawaran pekerjaan di jepang.Jangan kuatir,aku percaya david pasti bisa membahagiakanmu dan kau harus berjanji padaku retno untuk selalu tersenyum dan bahagia" seno mengusap pelan rambut retno
Malam itu adalah malam terakhir mereka bertemu.
3 minggu setelah pertemuan terakhir retno dan seno,pernikahan megah pun di langsungkan. Retno terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin putihnya.Ia bertekad untuk bahagia dan melupakan seno selamanya.
Pemberkatan pernikahan antara dirinya dan david di Gereja Kathedral Santo Yosep seakan membuat aturan tegas bahwa mereka tidak bisa bercerai kecuali maut yang memisahkan.
Tiba tiba retno tersentak kaget "itu dia.Ternyata kami tidak bisa bercerai kecuali kematian yang memisahkan untuk itu david harus memalsukan kematiannya,"
Retno tak bisa lagi menangis.Airmatanya telah kering,ia tak mau lagi menangisi laki laki bangsat yang telah menipunya.
Retno bergegas mandi dan berganti pakaian.Kini hatinya di penuhi amarah.Ia seperti gunung meletus yang siap memuntahkan lahar kemarahan.Hanya satu orang yang dapat memberikan ia jawaban yaitu mertuanya.Ayah david.
Retno mengetuk pintu dengan keras. Tak lama kemudian tampak seorang wanita membuka pintu.
"Maaf siapa ya," ujar wanita itu
Usianya sekitar awal 40 tahun.Hidung mancung dengan rambut tebal dan hitam yang di gerai begitu saja.Kulitnya kuning langsat dengan sangat halus dan terawat.Ia menatap retno dari atas ke bawah dengan penuh selidik.
"Saya retno,menantu papi bastian.Papi ada?," sahut retno datar.
"Kamu retno?mantan istri david?,"
Retno terdiam.Ia sama sekali tidak menjawab.Di dorongnya pintu rumah itu begitu daja dan ia melangkah masuk ke dalam.
Tampak sesosok lelaki tua sedang duduk di kursi roda.Ia menoleh sekilas kea rah retno "Akhirnya kau datang juga,"ujar lelaki itu dengan suara parau.
Ia Bastian,ayah david. Retno menatap tajam pada bastian,lelaki yang dulu memaksa ayahnya untuk menikahkan david dengan dirinya.
"Seharusnya kau datang sejak dahulu.Aku telah berdosa padamu dan almarhum ayahmu,"bastian bicara dengan suara bergetar tanpa berani menatap kelana.Wajahnya tertunduk.
Retno tercekat.Sesaat ia tak sanggub mengatakan apapun.Ia hanya menarik nafas panjang.
Di belakangnya,seorang wanita sedari tadi menatapnya tajam tanpa berkedip. Tatapannya dingin penuh dengan rasa cemburu.
"Pi,ada yang harus retno tanyakan.Dan papi harus menjawab jujur,"retno duduk berhadapan dengan bastian.Ia menatap bastian tajam tanpa berkedip.
"Apakah david masih hidup?,"
Sontak gelas yang sedari tadi di pegang bastian jatuh berantakan.Tubuhnya bergetar dan wajahnya merah padam.
"Retno,aku telah membayar dosa dosaku dengan penyakit ini.Tolong maafkan anakku..maafkan david,"
"Jadi benar david masih hidup?jawab pi..jawab"teriak retno dengan mata berkaca kaca.
"Kenapa kalian tega?papi tahu bahwa kami menderita selama ini?papi tahu aku harus menjadi buruh cuci demi untuk menghidupi anak anakku?,"retno tak sanggub menahan air matanya.
"Maafkan david ,maafkan david,"ujar bastian lirih.
"Katakan dimana david?dimana bajingan itu?,"
"David,keluar bajingan..,keluaaaaar,"retno histeris.Wajahnya merah padam menahan emosi.
Tiba tiba seorang wanita mengampirinya.Ia ingat sekarang,dia wanita yang membukakan pintu untuk retno.
"Kampungan banget ya,ngapain triak triak di rumah orang hah?,"bentak wanita itu sambil berjalan kearah retno.
"Bukan urusanmu!menyingkir dariku!,Aku tidak ada urusan dengan kamu,"retno balas membentak
"Aku minta skarang juga kau keluar dari rumah ini,"wanita itu menatap retno dengan tatapan mata menantang.
"Siapa kau?aku tidak akan pergi sebelum aku bertemu david,laki laki bajingan itu.Aku masih istrinya yang sah!,"
"David sudah mati!Puas!!Kluar skarang!atau ku panggil polisi,"
"Panggil polisi skarang,aku tidak takut.Biar polisi tahu ada yang memalsukan kematian di sini,"retno tersenyum sinis.
"David sudah mati.Gali sana kuburannya supaya kamu percaya,"suara wanita itu meninggi.
"Baik aku akan pergi,tapi ingat urusanku dengan keluarga brengsek ini belum selesai.Ingat itu!,"
Tanpa berpamitan retno melangkah pergi. Hatinya sungguh hancur.Perasaannya mengatakan bahwa david masih hidup.
Diseberang jalan seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan kumis tipis dan jambang tampak sedang berusaha menyebrang zebra cross.Wajah yang tampan dengan tinggi badan 178cm.Ia memegang sebuket bunga.
Lampu lalu lintas berwarna merah.Semua penyebrang berjalan melewati zebra cross.Tanpa sengaja david dan retno berjalan berlawanan arah di zebra cross yang sama. Tanpa sadar retno mengangkat wajahnya dan seketika nafasnya berhenti sesaat.Lelaki itu david,suaminya.Ia tertegun di tengah jalan.Ia ingin berteriak memanggil david,tapi tenggorokannya tercekat.Ia tak mampu bersuara.Rupanya david pun tersadar,betapa ia sangat terkejut bahwa ternyata ia kini berhadapan dengan retno,istri yang telah di tipunya.
Ia menjatuhkan buket bunganya dan berlari dengan kencang.Retno tak bergeming,ia seperti kehilangan akal.Tubuhnya kaku tidak bisa bergerak.
Tiba tiba sebuah mobil pick up datang dari arah berlawanan dengan sangat kencang dan oleng.
Dan "BRUKKKK", tubuh retno terhembas ke udara.Darah keluar dari hidung dan mulutnya.Ia tidak sadarkan diri.
Pertemuan yang tidak di sengaja dengan david hanya membawa malapetaka untuknya.
Kelana menjerit histeris ketika polisi menghubunginya dan mengatakan bahwa ibunya kecelakaan.
Di temani eddo,ia bergegas ke rumah sakit unit gawat darurat.Sedangkan rudi di titipkan ke rumah shinta sahabatnya.
Retno mengalami geger otak parah.Ia harus segera di operasi.
Dokter mendatangi kelana yang sedang menangis dalam pelukan eddo.
"Yang mana anaknya ibu retno?,"tanya dokter sambil memandang eddo dan kelana bergantian.
"Saya putrinya dokter.Bagaimana kondisi mama saya?,"tanya kelana sambil terisak.
"Ibu retno harus segera di operasi.Beliau mengalami geger otak parah.Silahkan ke bagian kasir untuk menyelesaikan biaya administrasi agar kami dapat segera melakukan operasi."
Kelana terpana mendengar perkatan dokter.
"Kak eddo bagaimana ini?kelana dapat uang darimana kak?bang pino handphonenya tidak aktif.Bagaimana ini,"isak kelana.
"Ayo kita ke kasir dulu agar tau berapa biayanya,"ujar eddo.
Mereka bergegas ke kasir rumah sakit. Dan kelana begitu terkejut ketika mengetahui biaya operasi dan pemulihan ibunya mencapai 50 juta.
Kelana terkejut,lututnya terasa lemas seperti tidak bertulang.Jika eddo tidak menahan lengannya mungkin saat itu ia telah jatuh pingsan.
Jam sudah menunjukan pukul 23.00.Kelana tidak bisa berhenti menangis.Ia tidak pernah tahu mengapa ibunya bisa sampai mengalami kejadiaan naas itu.
"Kak,kelana harus cari uang dimana kak..kelana bingung,"
Eddo terdiam.Ia hanya menatap kelana dingin.
"Kelana,hanya ada satu cara untuk kamu mendapatkan uang banyak dengan cepat,"
Sontak kelana mengangkat kepalanya dan menatap eddo."Bagaimana caranya kak,kelana mau melakukan apa saja asal mama bisa di operasi,"
"Serius nih,kamu mau melakukan apa aja,"ujar eddo
"Iya kak,kelana serius.Mama harus segera di operasi kak.Kelana harus bisa punya uang banyak,"
"Ya sudah,sekarang kita pulang dulu.Besok sore kak eddo jemput.Intinya kerjaannya gampang tapi bayarannya mahal.Kamu mau kan?ingat..ini semua demi mama kamu,"
Kelana diam menatap eddo lama sebelum akhirnya mengangguk.Semua perasaan sedih,bingung,takut berkecamuk di dalam hatinya.
Tapi kelana masih belum tahu pekerjaan apa itu..