Seperti biasa ratu selalu berangkat pagi lebih dulu,sebelum teman-teman sekelasnya itu datang.keadaan kelas masih sepi,hanya ada ratu yang baru saja datang.ia menduduki tempat duduk nya seperi biasa,ia meletakkan tasnya lalu mengeluarkan buku paket tebal dari dalam tas nya.ia mulai membuka halaman yang disana terdapat materi untuk ujian mendatang yang akan dilaksanakannya.
Saat ia mulai membaca,baru saja ia fokus seseorang tiba-tiba datang.cowok dengan rambut terbelah tengah nan rimbun itu tengah menghampiri mejanya.ia berjalan dengan santainya,jam tangan itu melingkar di tangannya serta tangannya itu masuk di kedua saku celananya.sepatu hitam bertali putih dan beralas putih membuat cowok tersebut terlihat keren.
Kedua sudut bibirnya itu nampak belum terangkat,ini membuat ratu tidak habis fikir dengannya.huft ratu hanya menghela berat sesekali ia melihat sikap seseorang itu yang masih tetap sama seperti kemarin.padahal ratu sangat mengharapkan hal itu,ratu ingin melihat senyum manis seseorang itu.dia benar-benar sudah berubah menjadi kulkas yang memiliki dua pintu,sikapnya semakin dingin dari hari kehari.ratu mengandaikan laki-laki itu untuk tersenyum lagi walaupun itu hanya sekejap.jika seperti ini ratu terus memendam perasaan bersalah karena kejadian yang di kedai mie pedes waktu itu.
Hal ini sungguh telah menghantam ratu sekeras mungkin,lihat saja ratu pasti tidak akan tenang jika ia belajar harus mengingat-ingat hal itu.benar-benar membuatnya gila.ratu memutar kedua bola matanya malas,seseorang itu sudah mendudukkan diri di tempat biasanya.mereka hanya terpisah oleh kedua kursi yang di duduki rassya dan aqeela.
Seseorang itu ialah Keisha,manusia yang di sebut ratu kulkas berpintu dua.sikapnya seperti telur busuk yang berada di dalam kulkas itu.dinginnya kulkas telah membiarkan telur yang didalamnya membusuk setengah mati.
ratu mencoba fokus untuk membaca materi-materi yang sudah menempel indah di buku yang di pegang nya.ia tidak akan merusak begitu saja keindahan itu hanya karena dia muak dengan sikap Keisha semakin hari yang semakin menjadi.
Sedangkan Keisha ia hanya melirik ratu yang baru saja beralih menatap buku itu.setelah ia menangkap raut wajah ratu pada waktu itu,ia malah mengangkat kedua sudut bibirnya sedikit.ratu semakin hari semakin gemas,hal ini membuat Keisha akan beralih menguji ratu.seberapa kuat dan bertahannya ratu ketika ia bersikap dingin di dekatnya.mungkin Keisha akan menjawab semua kebawelan yang di lontarkan oleh ratu kepadanya.namun ia mencoba membalas sesingkat mungkin,agar dinginnya ini bisa bertahan dalam menit kedepan.
Mungkin sikap Keisha sama seperti hari kemarin,namun ia akan menambahkan sedikit hal yang akan membuat ratu semakin kesal.
Singkat cerita,saat ini mereka sudah berada di kantin.namun berbeda dengan hari kemarin,yang kemarin aqeela tidak ke kantin tapi hari ia kekantin.hanya dengan satu ajakan yang di ucapkan ratu,aqeela langsung bergerak cepat dan memenuhi kemauan ratu.entah apa dan kenapa aqeela seperti ini,yang jelas ia merasa semangat ketika rassya juga berada disana.
"tumben lu di ajak mau ke kantin" ucap ratu heran kepada aqeela yang saat itu sedang memakan nasi gorengnya.
"biasanya..ngga ah rat gw bawa bekel..ngga ah rat males rame..ngga ah rat sibuk.." tambah ratu meledek aqeela.
ratu mendekatkan kepalanya sedikit ke arah aqeela "padahal di kelas cuma baca novel Mulu".
semua teman yang berada di satu meja saat itu tertawa ringan mendengar ejekan ratu kepada aqeela.kecuali Keisha,ia masih menunjukkan wajah biasa-biasanya walaupun ia sebenarnya ingin ikut tertawa.
"tapi dia termasuk baik sih anaknya" celetuk rassya sembari mengaduk-aduk baksonya.
ratu melihat rassya yang berada di depan aqeela duduk "baik gimana tu".
"dia termasuk cewe yang males sama rame,gw suka itu sih" ucap rassya terang-terangan.tanpa sadar aqeela yang berada di dekat ratu malah tersenyum simpul di tempat sana.
"dia ga terlalu banyak omong tapi ketika giliran dia ngomong nya banyak itu selalu sama orang terdekatnya" tambah rassya seakan ia benar-benar jujur dalam ucapannya.
ratu saat itu menyenggol lengan aqeela,entah kenapa ratu ikut senang ketika melihat aqeela tersenyum.
"qeel dengerin tuh" bisik ratu ketika sedikit mendekat di telinga aqeela.
"ekhem" dehem jefan yang juga ikut menyaksikan dan mendengarkan ucapan rassya tadi.
lalu jefan melihat ke arah Keisha yang berada di dekat rassya,Keisha sama sekali tidak ada perubahan sikap. ini membuat jefan geram akan hal itu "sha Lo ga ekhem".ucap jefan sembari menunjuk rassya dengan matanya.
Keisha menoleh sembari memasang wajah masam nya "ekhem" dehem Keisha dengan nada biasa dan tidak ada semangat-semangatnya.
ratu yang melihatnya hanya memutar kedua bola matanya malas,ia mengaku bahwa sikap Keisha tidak ada perubahan sama sekali.namun ia tidak menggubris hal itu,ia kembali melihat rassya yang berada di depan aqeela itu.
"bener tuh sya,aqeela emang orang nya gitu dia..tapi itu tergantung mood nya dia kalo mood nya baik aqeela tu selalu bawell banget tapi kalo mood nya anjlok dia tu kaya bener-bener ga mau ngomong sama sekali sampe dia diem berjam-jam gitu" ucap ratu menjelaskan.
rassya yang mendengarnya memajukan kepalanya sedikit sembari mengangkat kedua alisnya "masa sih".
ratu mengangguk cepat,memang benar adanya ucapannya itu.karena memang ratu yang lebih sering dekat bersama aqeela sejak mereka masuk SMA ini.
"orang kalo nyebutnya tu misterius" ucap jefan ketika beru saja menelan makanannya.
ratu pun mengerutkan dahinya "misterius tu gimna si jujur gw ga tau".
"orang yang di klaim misterius sama orang lain itu..dia itu kaya kemauannya susah di jelaskan gitu dan sering berubah-ubah sikapnya nanti tiba-tiba gini tiba-tiba gitu".
ratu mengangguk paham "oh dia tu orangnya kaya susah di jelaskan gitu ya ngga sih?".
"he'em" ucap rassya sembari mengangguk dan mengangkat bibir bawahnya ke atas.
ratu melirik ke arah aqeela yang masih sibuk memakan itu "iya sih bener dia juga gitu sih kadang-kadang" ratu beralih melihat jefan lalu menampar lengan jefan menggunakan tangannya.
"lu cenayang ya" ucap ratu begitu saja kepada jefan.
jefan yang merasakan tamparan ratu saat itu hanya menyengir sakit,ia mengerutkan dahinya melihat ratu seolah-olah ia terkejut dengan sikap ratu saat itu.
"kan gue ngomong berdasarkan apa yang gw tangkep".
"tangkep apa tu" ucap ratu basa-basi.
jefan mengubah posisi,membawa kedua lengannya di atas meja "tangkep cewe".
"cie jefan lu suka sama orang ya" ledek ratu asal-asalan.
"iya gw suka sama orang" ucap jefan terang-terangan.
"wiihh siapa tu" ucap ratu histeris.
jefan melirik rassya dan keisha lalu melihat ratu lagi "ada lah".
canda tawa mereka hanya sampai disini saja,selanjutnya mereka membahas hal-hal ringan.sementara itu rassya sedari tadi terus menatap aqeela yang berada di depannya,ia terus menatapnya dengan kedua sudut bibir yang terus terangkat.memang benar yang di bicarakan nya dan ratu tadi,perempuan yang berada di depannya ini memang sedikit berbicara jika dengan orang lain.
'kalo aqeela ga banyak ngomong sama mereka yang ga Deket sama dia berarti emang orang itu belum tau apa yang di rasakan sama apa yang di inginkan dari aqeela'
'orang itu belum bisa mengerti dan mengikuti apa saja yang di lakukan sama dia'
'tapi kalo keinget sikap dia yang kemarin gw jadi pengen cepet-cepet nembak dia'
di saat-saat rassya terus membicarakan aqeela dalam hatinya,rassya masih setia tersenyum menatap aqeela yang tengah asik berbincang kepada ratu.
saat mengingat kejadian kemarin yang Rassya membelikan balon kepada aqeela,ia semakin ingin terus mendekat dan terus berada dekat di samping aqeela.ia ingin lebih mengenal kehidupan aqeela yang semestinya dan sebenarnya.