Chereads / Ragu(andai) / Chapter 32 - bagian 32. Isyarat

Chapter 32 - bagian 32. Isyarat

"beberapa bulan setelah kejadian itu aqeela keliatannya masih baik-baik aja,aqeela tidak menunjukkan perasaan sedih lagi tapi melihat kejadian yang terjadi sama aqeela saat ini,om ragu kalau aqeela tidak baik-baik aja" tambah Dimas.

"rassya akan bantu aqeela buat bahagia lagi kok om rassya akan bantu menutupi kesedihannya aqeela selama ini meskipun memang masa lalu itu pernah terjadi tapi setidaknya rassya akan terus buat aqeela bahagia apapun itu" ucap rassya pada Dimas.

Dimas tersenyum "makasih rassya,aqeela memang membutuhkan seseorang yang bisa mengerti apa maksud dia,selama ini aqeela selalu curhat dan lebih dekat sama Kakek Dani,dia jarang sama saya sama mama nya juga mungkin karena Kakek Dani lebih mengerti dia di banding saya dan mama nya".

**

aqeela tiba-tiba berada di ruangan yang sepi,banyak tirai putih yang menggantung panjang.ia berjalan sangat pelan,ia melewati sebuah kamar yang tidak tertutupi dengan tirai putih.langkah aqeela terhenti saat melihat pintu tersebut sedikit terbuka.sinar terang sedikit demi sedikit muncul ketika seseorang tiba-tiba membukanya,aqeela sedikit menutupi matanya.

pintu itu benar-benar terbuka dan mendapati seseorang yang berdiri di pintu tersebut.aqeela sedikit menyingkirkan tangannya dari matanya,ia ingin melihat siapa seseorang tersebut.

"Devan" ucap aqeela.

seseorang itu ternyata Devan,kekasihnya dulu.entah kenapa aqeela di pertemukan dengan Devan sekarang.aqeela begitu terkejut sekaligus tidak mempercayai kejadian itu.namun dirinya begitu senang kala itu.

Devan tersenyum melihat aqeela,tidak lama Devan beralih melihat ke arah lain.senyuman itu juga tidak berhenti memudar dalam diri devan.devan masih melihat seseorang yang tengah duduk tidak jauh dari berdirinya saat ini.

aqeela yang melihat Devan melihat ke arah lain juga penasaran sekaligus bertanya-tanya.aqeela pun mengikuti arah mata yang di tuju Devan,ternyata Devan tengah melihat seseorang yang tengah duduk di kursi putih tidak jauh dari berdirinya saat ini.seseorang itu nampak membelakangi nya.aqeela sepertinya mengenali seseorang itu,namun aqeela tidak tahu.tirai-tirai itu beberapa kali menutupi setengah wajahnya seseorang itu.aqeela terus menyipitkan matanya,ia ingin tahu siapa orang itu.kenapa Devan terus melihat seseorang itu sembari tersenyum?

seseorang itu akhirnya setengah menoleh,pada saat itu juga aqeela mengetahui seseorang itu siapa.ia ternyata rassya,rassya yang tengah duduk di kursi putih panjang itu.kenapa rassya ada disini?

"rassya" gumam aqeela.

"dia ngapain kesini?" tanya aqeela pada dirinya sendiri.

aqeela lalu melihat Devan yang saat ini juga melihatnya.

Devan menunjuk rassya dengan gerakan kepalanya,seakan ia mengisyaratkan bahwa aqeela harus menghampirinya.devan terus tersenyum sembari melakukan hal tersebut.

aqeela beralih melihat rassya lagi yang masih terduduk disana,ia pun beralih lagi melihat Devan.

Devan mengangguk dan menunjuk rassya lagi dengan kepalanya.lalu Devan berbalik badan sembari mendorong pintu tadi agar terbuka.

aqeela yang melihatnya justru bertanya "Devan kamu mau kemana?"

"jangan tinggalin aku" ucap aqeela,ia lalu beralih lagi melihat rassya yang masih setia duduk di kursi itu.

"Dev"

cahaya putih mulai muncul lagi kala Devan terus membuka pintu tersebut.entah ruangan apa yang tengah di masuki oleh Devan yang jelas tempat itu serba putih.devan akhirnya menutup pintu tersebut meninggalkan aqeela yang terus panik karena kepergiannya.

"devan..." teriak aqeela.

aqeela sadar dari pingsannya tadi,mimpi itu seakan nyata sampai-sampai ia langsung di buat duduk setelah tadi ia lemas dan pingsan.

"aqeela" panggil Kakek Dani,ia juga melihat aqeela yang tiba-tiba terbangun.

aqeela yang menyadari keberadaan Kakek Dani langsung memeluknya erat.aqeela langsung menangis,dadanya begitu sesak ketika mengingat kejadian itu.rasa itu masih ada,namun jika aqeela merasakan hal itu ia malah justru yang terbunuh.ia seakan terbunuh,ia benar-benar merasakan kesakitannya.

'apa maksud dari mimpi aku tadi' batin aqeela.

'apa Devan ingin aku menerima rassya?'

"kek aqeela baru saja mimpi in devan" ucap aqeela.

"Devan tiba-tiba datang di mimpi aqeela dan ngga tau kebetulan apa enggak rassya juga ada di mimpi qeela,Devan cuma senyum ke aqeela terus abis itu Devan nyuruh aqeela buat hampirin rassya terus Devan pergi pas qeela tanya Devan ngga jawab,maksud Devan apa ya kek?" tambah aqeela bertanya pada Kakek Dani.

"mungkin Devan sudah menyetujui hubungan kamu sama rassya,Devan minta kamu untuk menerima rassya hadir dalam hidup kamu seperti kamu menerima Devan dalam hidup kamu qeel"

"kalau Devan sampai tiba-tiba datang dalam mimpi kamu cuma menyuruh kamu menerima rassya artinya rassya memang serius sama kamu dan dia memang sayang"

"kakek harap kamu bisa memahami dan mengambil keputusan yang tepat atas mimpi tadi qeel"

aqeela hanya diam sembari mendengarkan semua ucapan yang terlontar dari kakek nya.mungkin sekarang aqeela tau keputusan yang sekarang ia harus ambil.

***

pagi ini aqeela sudah sampai dan menginjak kaki di koridor menuju kelasnya.sudah ada beberapa siswa yang datang dan beberapa siswa itu nampak sibuk dengan sendirinya.ada yang sedang membaca majalah dinding,membaca buku,mengobrol dan sebagainya.aqeela berjalan dengan santai melewati siswa-siswa itu.

"hai qeel"

"pagi qeela.."

"cuek amat sih jadi cewek"

"iya dingin banget"

"koridor sampe berasa nih dinginnya"

"eh rassya mana kok ngga bareng lu"

ucapan itu hanya terlontar dan dibalas senyuman canggung dari aqeela.justru aqeela malah kurang nyaman akan ucapan yang di lontarkan dari anak-anak tadi.ia mempercepat langkahnya agar cepat sampai di kelasnya.

seperti biasa ratu dan Keisha sudah mendudukkan dirinya di kursi mereka masing-masing.entah ada angin apa mereka sudah menampakkan diri sepagi tadi di kelasnya.kalau ratu jelas saja ia sudah terbiasa berangkat pagi dan pasti selalu mengerjakan tugas saat itu juga.namun Keisha?susah di jelaskan akan kemauan nya dan alasannya kenapa selalu menjadi murid kedua setelah ratu memasuki kelas 12A.

aqeela sampai di kelasnya dengan langkah yang tadi setengah berlari,ia seketika memberhentikan langkahnya kala melihat ratu dan Keisha sudah duduk manis di tempat mereka.

aqeela mengerutkan dahinya "tumben kalian".

"yang seharusnya di tumbenin itu bukan gue aja qeel" ucap ratu seakan protes.

"nih benalu dari pohon belakang sekolah kaya nya nguntit gue dari kemarin" tambah ratu sembari melirik sinis ke arah Keisha.

"emang yang bisa berangkat pagi lu doang" ucap Keisha sedikit kurang menerima.

"pak Budi aja ngga ngelarang kok" tambah Keisha.

aqeela menggeleng-gelengkan kepalanya,ia mengangkat sudut bibir sebelahnya.ia lalu menaruh tas nya di meja lalu mengeluarkan sebuah buku novel yang bersampul warna pink.

"masalah berangkat pagi juga ngga ada urusannya sama pak Budi kali" ucap ratu sok tau.

keisha hanya melirik tajam ke arah ratu dan membiarkannya.ia tidak akan membalasnya atau bertengkar hal sepele pada ratu.karena Keisha tau jika ia bertengkar kecil bersama ratu pasti tidak ada ujung nya.